Hama Serang 6 Hektare Padi di Subak Sambangan
Hama penggerek batang itu menyerang tanaman padi varietas Ciherang yang baru berumur 21 hari.
SINGARAJA, NusaBali
Baru saja mulai musim tanam periode ketiga tahun 2019, petani mulai merasakan serangan hama. Seluas 6 hektare lahan tanam padi di Subak Sambangan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada Buleleng terserang hama penggerek batang. Beruntung serangan hama yang memang datang saat musim pancaroba ini masih kategori serangan ringan dan masih bisa diatasi.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, I Made Sumiarta, Kamis (16/1/2020), mengatakan dari hasil pengawasan petugas lapangan ditemukan sebaran hama penggerek batang pada padi di lahan seluas 6 hektare milik 45 petani di Desa Sambangan. Beruntung keberadaan hama yang sudah berkembangbiak dalam batang padi diketahui petani, sehingga segera dilakukan penanganan untuk menghindari kerugian yang berpengaruh pada jumlah produksi pada musim panen mendatang.
“Subak Sambangan itu sebenarnya punya total luasan lahan padi sekitar 95 hektare tetapi yang baru ditanami baru 20 hektar. Nah, 6 hektare di antaranya teridentifikasi terserang hama penggerek batang,” ujar Sumiarta. Dari temuan itu, penyuluh pertaniannya sudah merencanakan penanganan dengan sistem pekanik, yakni, menyisir dan mengeliminasi satu per satu batang padi yang sudah terkontaminasi hama, selain juga bisa diatasi dengan semprotan pestisida. Serangan hama penggerek batang itu pun cukup berbahaya dan mengancam hasil panen petani jika tak segera ditangani dan tingkat serangannya berat.
Sumiarta juga menjelaskan, selain memang selalu menyerang di musim pancaroba. Penggerek batang padi ini juga sangat menyukai varietas padi Ciherang. Hama ini biasanya sangat mudah datang ketika petani tak melakukan penggantian varietas padi yang ditanam dari setiap kali masa panen. “Penggerek batang ini memang sangat suka pada varietas Ciherang, apalagi petani tanamnya varietas itu saja terus-menerus ditambah lagi faktor cuaca pancaroba yang sangat mendukung, sehingga ini pentingnya petani melakukan penggantian varietas tanaman padi, salah satunya untuk menghindari serangan hama,” jelas dia.
Setelah diidentifikasi hama penggerek batang di lahan seluas 60 hektare segera akan ditangani dengan penyemprotan pestisida, selain juga akan memasnag perangkat lampu yang berfungsi menangkap kupu-kupu yang hinggap di tanaman padi dan berkembang menjadi penggerek batang. Selain penanganan lahan yang terserang hama, Kadis Sumiarta juga akan mengupayakan edukasi kepada petani lainnya yang belum melakukan masa tanam untuk melakukan langkah antisipasi serangan hama, baik dengan mengganti varietas atau dengan mengatasi benih yang akan disemai sebelumnya direndam pestisida. Hal itu dilakukan karena serangan hama penggerek batang sudah mulai menyerang saat padi berumur 14 hari, sehingga perlu antisipasi dini.
Dinas Pertanian juga disebut Sumiarta tetap akan memantau perkembangan masa tanam padi yang sudah dimulai sejak turunnya hujan belakangan ini di Buleleng. Dia pun memastikan serangan hama penggerek batang baru terdeteksi di Subak Sambangan.*k23
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, I Made Sumiarta, Kamis (16/1/2020), mengatakan dari hasil pengawasan petugas lapangan ditemukan sebaran hama penggerek batang pada padi di lahan seluas 6 hektare milik 45 petani di Desa Sambangan. Beruntung keberadaan hama yang sudah berkembangbiak dalam batang padi diketahui petani, sehingga segera dilakukan penanganan untuk menghindari kerugian yang berpengaruh pada jumlah produksi pada musim panen mendatang.
“Subak Sambangan itu sebenarnya punya total luasan lahan padi sekitar 95 hektare tetapi yang baru ditanami baru 20 hektar. Nah, 6 hektare di antaranya teridentifikasi terserang hama penggerek batang,” ujar Sumiarta. Dari temuan itu, penyuluh pertaniannya sudah merencanakan penanganan dengan sistem pekanik, yakni, menyisir dan mengeliminasi satu per satu batang padi yang sudah terkontaminasi hama, selain juga bisa diatasi dengan semprotan pestisida. Serangan hama penggerek batang itu pun cukup berbahaya dan mengancam hasil panen petani jika tak segera ditangani dan tingkat serangannya berat.
Sumiarta juga menjelaskan, selain memang selalu menyerang di musim pancaroba. Penggerek batang padi ini juga sangat menyukai varietas padi Ciherang. Hama ini biasanya sangat mudah datang ketika petani tak melakukan penggantian varietas padi yang ditanam dari setiap kali masa panen. “Penggerek batang ini memang sangat suka pada varietas Ciherang, apalagi petani tanamnya varietas itu saja terus-menerus ditambah lagi faktor cuaca pancaroba yang sangat mendukung, sehingga ini pentingnya petani melakukan penggantian varietas tanaman padi, salah satunya untuk menghindari serangan hama,” jelas dia.
Setelah diidentifikasi hama penggerek batang di lahan seluas 60 hektare segera akan ditangani dengan penyemprotan pestisida, selain juga akan memasnag perangkat lampu yang berfungsi menangkap kupu-kupu yang hinggap di tanaman padi dan berkembang menjadi penggerek batang. Selain penanganan lahan yang terserang hama, Kadis Sumiarta juga akan mengupayakan edukasi kepada petani lainnya yang belum melakukan masa tanam untuk melakukan langkah antisipasi serangan hama, baik dengan mengganti varietas atau dengan mengatasi benih yang akan disemai sebelumnya direndam pestisida. Hal itu dilakukan karena serangan hama penggerek batang sudah mulai menyerang saat padi berumur 14 hari, sehingga perlu antisipasi dini.
Dinas Pertanian juga disebut Sumiarta tetap akan memantau perkembangan masa tanam padi yang sudah dimulai sejak turunnya hujan belakangan ini di Buleleng. Dia pun memastikan serangan hama penggerek batang baru terdeteksi di Subak Sambangan.*k23
1
Komentar