Awali Tahapan PPK, Digoyang Isu Nepotisme
Awali rekrutmen personal Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) jelang Pilkada Karangasem, 23 September 2020, jajaran KPUD Karangasem digoyang isu nepotisme.
AMLAPURA, NusaBali
Namun demikian, Ketua KPU Karangasem I Gede Krisna Adi Widana langsung meluruskannya di hadapan pers, Kamis (16/1).
"Nepotisme bagaimana, nanti kan ada tahapan-tahapan seleksinya, hingga tes tertulis menggunakan komputer. Silahkan awasi, cermati dan pantau, jika ada yang menemukan pelanggaran, entah itu bocoran soal, nepotisme dan penyimpangan lainnya, laporkan ke saya," tegas Adi Widana di Kantor KPU Karangasem, Jalan Bayangkara, Amlapura.
Bicara nepotisme, definisinya sangat luas. Nepotisme katanya, bisa berarti saudara atau teman dekat. Nepotisme berasal dari kata latin, nepos berarti keponakan atau cucu. Atau tindakan yang memanfaatkan jabatan untuk kepentingan keluarga. "Silakan saja data anggota keluarga saya, istri, anak, keponakan dan cucu, apakah di antara itu ada yang melamar jadi calon anggota PPK, jika dinyatakan lulus, bisa dibilang melakukan praktek nepotisme," kilahnya.
Tahapan PPK saja, katanya baru dimulai, ternyata telah beredar ada indikasi praktek nepotisme, hal itu hanya dihembuskan oleh oknum-oknum berwawasan sempit.
Adi Widana menjabarkan tahapan rekrutmen calon anggota PPK di delapan kecamatan, tiap kecamatan rencananya merekrut 5 anggota. Diawali: pengumuman pendaftaran 15-17 Januari, penerimaan berkas pendaftaran 18-24 Januari, penelitian administrasi 25-27 Januari, pengumuman hasil penelitian administrasi 28-29 Januari, seleksi tertulis 30 Januari, pemeriksaan hasil tertulis 31 Januari-2 Februari, pengumuman tes hasil tertulis 3-5 Februari, uji publik tahap I 28 Janauri-5 Februari, tes wawancara 8-10 Februari, pengumuman tes hasil wawancara 15-21 Februari, tanggapan masyarakat tahap II 15-21 Februari, klarifikasi tanggapan masyarakat tahap II 22-24 Februari. Pengumuman hasil pasca klarifikasi tahap II 25-26 Februari, dan pelantikan 27 Februari. *k16
"Nepotisme bagaimana, nanti kan ada tahapan-tahapan seleksinya, hingga tes tertulis menggunakan komputer. Silahkan awasi, cermati dan pantau, jika ada yang menemukan pelanggaran, entah itu bocoran soal, nepotisme dan penyimpangan lainnya, laporkan ke saya," tegas Adi Widana di Kantor KPU Karangasem, Jalan Bayangkara, Amlapura.
Bicara nepotisme, definisinya sangat luas. Nepotisme katanya, bisa berarti saudara atau teman dekat. Nepotisme berasal dari kata latin, nepos berarti keponakan atau cucu. Atau tindakan yang memanfaatkan jabatan untuk kepentingan keluarga. "Silakan saja data anggota keluarga saya, istri, anak, keponakan dan cucu, apakah di antara itu ada yang melamar jadi calon anggota PPK, jika dinyatakan lulus, bisa dibilang melakukan praktek nepotisme," kilahnya.
Tahapan PPK saja, katanya baru dimulai, ternyata telah beredar ada indikasi praktek nepotisme, hal itu hanya dihembuskan oleh oknum-oknum berwawasan sempit.
Adi Widana menjabarkan tahapan rekrutmen calon anggota PPK di delapan kecamatan, tiap kecamatan rencananya merekrut 5 anggota. Diawali: pengumuman pendaftaran 15-17 Januari, penerimaan berkas pendaftaran 18-24 Januari, penelitian administrasi 25-27 Januari, pengumuman hasil penelitian administrasi 28-29 Januari, seleksi tertulis 30 Januari, pemeriksaan hasil tertulis 31 Januari-2 Februari, pengumuman tes hasil tertulis 3-5 Februari, uji publik tahap I 28 Janauri-5 Februari, tes wawancara 8-10 Februari, pengumuman tes hasil wawancara 15-21 Februari, tanggapan masyarakat tahap II 15-21 Februari, klarifikasi tanggapan masyarakat tahap II 22-24 Februari. Pengumuman hasil pasca klarifikasi tahap II 25-26 Februari, dan pelantikan 27 Februari. *k16
Komentar