Program Gertak Badung Bersih Dijeda
Keterbatasan Tempat Pembuangan Sampah
Program Gerakan Serentak (Gertak) Badung Bersih dijeda pelaksanaannya.
MANGUPURA, NusaBali
Padahal, pada tahun 2019 program ini tergolong rutin dilakukan setiap bulan, yakni setiap Jumat pada minggu pertama.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung I Wayan Puja mengatakan, program ini dijeda karena berbagai pertimbangan, salah satunya adalah keterbatasan tempat pembuangan sampah. “Tapi ini sifatnya hanya sementara saja (dijeda, red),” katanya, Jumat (17/1) kemarin.
Mantan Kabag Perlengkapan dan Perawatan (Perwat) Setda Badung melanjutkan, saat ini tengah dilakukan persiapan pembangunan tempat pengolahan sampah (TPS) skala desa dan skala Kabupaten Badung. Bila pembangunan TPS selesai, maka program yang menjadi salah satu program unggulan era Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ini tentu dilaksanakan kembali.
“Pertimbangan kami tentu tidak ingin Gertak Badung Bersih yang dengan tujuan membersihkan sampah justru berbalik menjadi masalah penimbunan sampah mengingat tidak ada penampungan atau pengolahan sampah,” tegasnya.
Namun demikian, Puja tak memastikan kapan program Gertak Badung Bersih itu akan kembali dilaksanakan. “Kalau Februari 2020 sudah ready (TPS-nya), maka kita akan mulai. Kita lihat situasi. Jangan sampai kita mengorek-ngorek sampah untuk kita timbun,” tegas pria yang dilantik menjadi Kepala Dinas LHK Badung pada 7 Januari 2020 lalu.
Sekadar mengingatkan, program Gertak Badung Bersih serentak dilakukan di seluruh desa dan kelurahan setiap bulan. Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Badung digerakkan langsung baik oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta maupun Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa ke desa atau kelurahan untuk melakukan aksi bersih-bersih.
Pemkab Badung mengklaim, melalui Gertak Badung Bersih mampu membersihkan sampah dengan signifikan. Dua kali pelaksanaan saja sampah digadang-gadang mengumpulkan sedikitnya 12,5 ton sampah, terdiri sampah organik sebanyak 3 ton, dan sisanya adalah non organik sebanyak 9,5 ton. *asa
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung I Wayan Puja mengatakan, program ini dijeda karena berbagai pertimbangan, salah satunya adalah keterbatasan tempat pembuangan sampah. “Tapi ini sifatnya hanya sementara saja (dijeda, red),” katanya, Jumat (17/1) kemarin.
Mantan Kabag Perlengkapan dan Perawatan (Perwat) Setda Badung melanjutkan, saat ini tengah dilakukan persiapan pembangunan tempat pengolahan sampah (TPS) skala desa dan skala Kabupaten Badung. Bila pembangunan TPS selesai, maka program yang menjadi salah satu program unggulan era Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ini tentu dilaksanakan kembali.
“Pertimbangan kami tentu tidak ingin Gertak Badung Bersih yang dengan tujuan membersihkan sampah justru berbalik menjadi masalah penimbunan sampah mengingat tidak ada penampungan atau pengolahan sampah,” tegasnya.
Namun demikian, Puja tak memastikan kapan program Gertak Badung Bersih itu akan kembali dilaksanakan. “Kalau Februari 2020 sudah ready (TPS-nya), maka kita akan mulai. Kita lihat situasi. Jangan sampai kita mengorek-ngorek sampah untuk kita timbun,” tegas pria yang dilantik menjadi Kepala Dinas LHK Badung pada 7 Januari 2020 lalu.
Sekadar mengingatkan, program Gertak Badung Bersih serentak dilakukan di seluruh desa dan kelurahan setiap bulan. Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Badung digerakkan langsung baik oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta maupun Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa ke desa atau kelurahan untuk melakukan aksi bersih-bersih.
Pemkab Badung mengklaim, melalui Gertak Badung Bersih mampu membersihkan sampah dengan signifikan. Dua kali pelaksanaan saja sampah digadang-gadang mengumpulkan sedikitnya 12,5 ton sampah, terdiri sampah organik sebanyak 3 ton, dan sisanya adalah non organik sebanyak 9,5 ton. *asa
1
Komentar