Truk Muat LPG Terbalik, Tabung Berserakan
Truk Toyota kuning DK 8791 UU, angkut LPG (liquefied petroleum gas) yang disopiri, Firman, 25, asal Kabupaten Dompu, NTB, terbalik di tikungan Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem, Jumat (17/1) pukul 12.00 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Akibatnya ratusan tabung LPG berbagai ukuran jatuh berserakan ke tegalan ke arah selatan jalan, satu tabung diketahui bocor.
Selanjutnya didatangkan mobil Derek untuk evakuasi, pukul 15.30 Wita. Evakuasi truk memerlukan waktu sekitar 15 menit, yang menyulitkan menaikkan tabung elpiji dengan isi 12 kilogram dan 50 kilogram, memerlukan hingga dua jam.
Sopir, Firman, menceritakan mengangkut tabung gas LPG dari Singaraja berangkat pukul 06.00 Wita. Menurutnya, muatan melebihi kapasitas truk, hingga satu meter di atas bedag. Sedangkan tinggi bedag 2 meter, LPG yang terangkut hingga tingginya 3 meter.
Selama perjalanan, sebenarnya sangat mengkhawatirkan saat melintasi tanjakan di Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu. Selanjutnya tanjakan disertai jalan miring saat melintasi Banjar Berina, Desa Tista, Kecamatan Abang, yang cukup panjang dan berliku.
Ternyata setiba di tikungan Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, hanya melintasi tikungan sejauh sekitar 30 meter dengan kondisi jalan yang lebar tidak terlalu miring, justru truk sulit dikendalikan, truk miring ke kiri kemudian truk terbalik dengan posisi ban menghadap ke arah kanan atau utara.
Syukurnya truk yang terguling itu di sisi kiri jalan, sehingga arus lalulintas tidak terganggu. Akibatnya ratusan tabung LPG yang masih berisi isinya, tumpah ke tegalan ke arah selatan jalan. Sopir Firman, dan kernet Burhan, 29, juga asal Kabupaten Dompu, NTB, sempat terjebak, tidak bisa keluar. Untuk keluar dari mobil itu mesti lewat pintu yang posisinya di atas. Keduanya tidak mengalami cedera.
Firman mengaku telah mengambil haluan agak ke kanan jalan agar kondisi truk tidak miring saat melewati tikungan. Ternyata truk miring juga, karena kelebihan muat, sehingga truk terdorong ke arah kiri, dan jatuh. *k16
Selanjutnya didatangkan mobil Derek untuk evakuasi, pukul 15.30 Wita. Evakuasi truk memerlukan waktu sekitar 15 menit, yang menyulitkan menaikkan tabung elpiji dengan isi 12 kilogram dan 50 kilogram, memerlukan hingga dua jam.
Sopir, Firman, menceritakan mengangkut tabung gas LPG dari Singaraja berangkat pukul 06.00 Wita. Menurutnya, muatan melebihi kapasitas truk, hingga satu meter di atas bedag. Sedangkan tinggi bedag 2 meter, LPG yang terangkut hingga tingginya 3 meter.
Selama perjalanan, sebenarnya sangat mengkhawatirkan saat melintasi tanjakan di Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu. Selanjutnya tanjakan disertai jalan miring saat melintasi Banjar Berina, Desa Tista, Kecamatan Abang, yang cukup panjang dan berliku.
Ternyata setiba di tikungan Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, hanya melintasi tikungan sejauh sekitar 30 meter dengan kondisi jalan yang lebar tidak terlalu miring, justru truk sulit dikendalikan, truk miring ke kiri kemudian truk terbalik dengan posisi ban menghadap ke arah kanan atau utara.
Syukurnya truk yang terguling itu di sisi kiri jalan, sehingga arus lalulintas tidak terganggu. Akibatnya ratusan tabung LPG yang masih berisi isinya, tumpah ke tegalan ke arah selatan jalan. Sopir Firman, dan kernet Burhan, 29, juga asal Kabupaten Dompu, NTB, sempat terjebak, tidak bisa keluar. Untuk keluar dari mobil itu mesti lewat pintu yang posisinya di atas. Keduanya tidak mengalami cedera.
Firman mengaku telah mengambil haluan agak ke kanan jalan agar kondisi truk tidak miring saat melewati tikungan. Ternyata truk miring juga, karena kelebihan muat, sehingga truk terdorong ke arah kiri, dan jatuh. *k16
Komentar