Desa Nyambu Kenalkan Tiga Paket Potensi Desa
Kabupaten Tabanan memiliki sejumlah desa wisata yang sudah mandiri dan terkenal.
TABANAN, NusaBali
Salah satunya, Desa Wisata Ekologi (DWE) Nyambu, Kecamatan Kediri, sudah mampu menjadi magnet bagi wisatawan asing dan local untuk berkunjung ke desa ini. Desa ini punya tiga paket unggulan Desa Wisata Nyambu yakni susur sawah, susur budaya, dan susur sepeda.
Ketua Pengelola Desa Wisata Ekologi Nyambu I Wayan Gede Eka Sudiartha mengatakan DWE sebagai desa wisata mulai dikembangkan tahun 2015. Dimulai dengan pemetaan desa dimana ditemukan 22 sumber mata air, 67 pura dan sawah mencapai 348,7 hektare. "Ada juga sanggar seni dan pelaku seni," ujarnya Jumat (17/1).
Berkaca itu dan setelah rembuk dengan seluruh prajuru adat dan pangelisir desa, akhirnya disepakati membuat desa wisata. "Kami juga didukung oleh Yayasan Wisnu dan British Consul dalam mewujudkan Desa Wisata Ekologi," imbuhnya.
Menurut Sudiartha berbeda dengan Desa Wisata lainya, DWE menitik beratkan pada lingkungan. Sebab harapannya, DWE ini sebagai benteng untuk menjaga desa agar tetap seperti yang ada selama ini.
Salah satunya dengan tidak membangun vila atau home stay bagi wisatawan yang datang, melainkan melatih penduduk yang memiliki kamar yang bisa disewakan kepada tamu atau wisatawan untuk dimanfaatkan. "Kami membatasi jumlah kunjungan, karena hanya mampu mengcover 15 - 20 orang per bulan," akunya.
Meskipun Nyambu Ecotourism membatasi kunjungan hingga saat ini, namun desa ini cukup dilirik banyak wisatawan bahkan beberapa merupakan orang penting dari negara luar. "Pembatasan jumlah kunjungan ini dilakukan karena pertimbangan tidak ingin pariwisata mengubah tatanan kehidupan penduduk di Desa Nyambu. Sebab, Nyambu Ecotourism memanfaatkan fasilitas adat dan pertanian. Selain itu, ketika menerima tamu dengan jumlah sedikit maka info yang disampaikan ke wisatawan bisa mudah tersampaikan," bebernya.
Adapun tiga paket ditawarkan ke wisatawan, yakni, paket susur sawah, paket susur budaya, dan paket susur sepeda. Harga per paket ini berkisar 70 dolar -100 dolar per orang. "Pemkab sudah membantu pelatihan wisata. Kalau bantuan untuk dana belum. Kami berharap ke depannya ada bantuan dana," harap Sudiartha.
Perbekel Desa Nyambu Nyoman Biasa menambahkan, Desa Nyambu memiliki enam banjar, yakni Banjar Carik Padang, Nyambu, Tohjiwa, Mundeh, Kebayan, dan Dukuh. Selama ini, selain pertanian, Desa Nyambu juga memiliki potensi lain sehingga disinergikan menjadi ekowisata. "Dalam perkembanganya sudah berkontribusi ke desa, bahkan sudah menyumbang laba Rp 10 juta per tahun," tandasnya. *des
Ketua Pengelola Desa Wisata Ekologi Nyambu I Wayan Gede Eka Sudiartha mengatakan DWE sebagai desa wisata mulai dikembangkan tahun 2015. Dimulai dengan pemetaan desa dimana ditemukan 22 sumber mata air, 67 pura dan sawah mencapai 348,7 hektare. "Ada juga sanggar seni dan pelaku seni," ujarnya Jumat (17/1).
Berkaca itu dan setelah rembuk dengan seluruh prajuru adat dan pangelisir desa, akhirnya disepakati membuat desa wisata. "Kami juga didukung oleh Yayasan Wisnu dan British Consul dalam mewujudkan Desa Wisata Ekologi," imbuhnya.
Menurut Sudiartha berbeda dengan Desa Wisata lainya, DWE menitik beratkan pada lingkungan. Sebab harapannya, DWE ini sebagai benteng untuk menjaga desa agar tetap seperti yang ada selama ini.
Salah satunya dengan tidak membangun vila atau home stay bagi wisatawan yang datang, melainkan melatih penduduk yang memiliki kamar yang bisa disewakan kepada tamu atau wisatawan untuk dimanfaatkan. "Kami membatasi jumlah kunjungan, karena hanya mampu mengcover 15 - 20 orang per bulan," akunya.
Meskipun Nyambu Ecotourism membatasi kunjungan hingga saat ini, namun desa ini cukup dilirik banyak wisatawan bahkan beberapa merupakan orang penting dari negara luar. "Pembatasan jumlah kunjungan ini dilakukan karena pertimbangan tidak ingin pariwisata mengubah tatanan kehidupan penduduk di Desa Nyambu. Sebab, Nyambu Ecotourism memanfaatkan fasilitas adat dan pertanian. Selain itu, ketika menerima tamu dengan jumlah sedikit maka info yang disampaikan ke wisatawan bisa mudah tersampaikan," bebernya.
Adapun tiga paket ditawarkan ke wisatawan, yakni, paket susur sawah, paket susur budaya, dan paket susur sepeda. Harga per paket ini berkisar 70 dolar -100 dolar per orang. "Pemkab sudah membantu pelatihan wisata. Kalau bantuan untuk dana belum. Kami berharap ke depannya ada bantuan dana," harap Sudiartha.
Perbekel Desa Nyambu Nyoman Biasa menambahkan, Desa Nyambu memiliki enam banjar, yakni Banjar Carik Padang, Nyambu, Tohjiwa, Mundeh, Kebayan, dan Dukuh. Selama ini, selain pertanian, Desa Nyambu juga memiliki potensi lain sehingga disinergikan menjadi ekowisata. "Dalam perkembanganya sudah berkontribusi ke desa, bahkan sudah menyumbang laba Rp 10 juta per tahun," tandasnya. *des
Komentar