Megawati Ajak 24 DubesPohon di Kebun Raya Bedugul Megawati Berharap Isu Lingkungan Hidup Jadi Prioritas
Megawati Soekarnoputri mengajak 24 duta besar negara sahabat untuk menanam tanaman asli Indonesia di Kebun Raya Eka Karya atau Kebun Raya Bedugul di Baturiti, Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Menurutnya kegiatan ini dapat membantu menjaga dan melestarikan lingkungan. “Untuk jaga lingkungan, plasma nutfah Indonesia, untuk menjaga flora. Karena masalah lingkungan ini sekarang belum jadi perhatian yang jadi prioritas. Maka saya sangat mengkhawatirkan, kita akan banyak kehilangan plasma nutfah kita. Termasuk apa yang ada di kebun raya ini,” ujar Megawati yang menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI), di Kebun Raya Bedugul, di Baturiti, Tabanan, Sabtu (6/8).
Megawati bersyukur, saat ini sudah mulai bermunculan daerah-daerah yang memiliki niat untuk membuat kebun raya. Ia pun berharap semakin banyak daerah yang dapat ikut melestarikan kekayaan lingkungan hidup Indonesia. “Alhamdulillah, sekarang di daerah-daerah itu semakin mempunyai niat untuk membuat kebun raya. Karena kebun raya kan ada beberapa hal yang menjadi fungsi dan konsennya, penelitian, pendidikan, konservasi,” jelas Megawati.
Megawati berharap, dengan bantuan semua pihak maka Indonesia bisa membuat kebun raya terbesar. Untuk itu dirinya mengajak 24 duta besar negara sahabat untuk ikut menyumbang dan melakukan penelitian tanaman di Indonesia.
“Saya sangat berharap, sebenarnya dengan bantuan semua pihak kalau bisa kita mempunyai sebuah kebun raya yang dibuat oleh Indonesia, yang luasnya itu memang sangat mengagumkan, sehingga masyarakat bisa ke situ,” kata Megawati. Megawati juga berharap ke depannya isu lingkungan hidup lebih diperhatikan dan menjadi prioritas pemerintah.
“Saya sudah bicara pada presiden bahwa ke depan Indonesia sangat membutuhkan lingkungan hidup. Harus diprioritaskan,” ujar Megawati. Ia menambahkan, saat ini sudah banyak permasalahan lingkungan hidup muncul, seperti perubahan iklim dan pemanasan global. Jika tidak memulai untuk peduli dengan isu tersebut, Megawati khawatir Indonesia akan banyak kehilangan plasma nutfah. “Termasuk apa yang ada di kebun raya ini,” kata dia.
Namun Megawati merasa prihatin dengan kondisi di masyarakat bahwa kebun raya justru tak menjadi pilihan utama objek wisata. “Saya merasa prihatin karena sepertinya kebun raya itu tidak jadi sebuah tempat untuk atraksi (menarik) masyarakat,” tutur Megawati.
Dalam kegiatan tersebut, Megawati menanam spesies tanaman baru yang ada di Kebun Raya Bedugul yaitu Adansonia Digitata L (Malvaceae). Selain itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang hadir ikut menyiram Anaxagorea sp (Annonaceae). Megawati juga mengelilingi satu per satu tanaman yang ditanam oleh beberapa duta besar negara sahabat.
Sementara itu, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati memaparkan, hingga 2015, Indonesia baru memiliki 30 kebun raya, baik di kabupaten maupun kota. Ia pun bersyukur karena lebih banyak daerah yang mengusulkan ingin membuat kebun raya. LIPI pun telah mengkaji usulan tersebut.
“Kami bangga berarti pemda sudah sadar dalam memelihara sumber daya alam. Karena kalau dibilang negara kedua terbesar dalam hal kekayaan alam, dihitung-hitung (dari kebun raya yang sudah ada) tadi hanya berapa hektare,” tutur Enny.
Kepala Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bayu Ajie, mengatakan, setiap periode Yayasan Kebun Raya Indonesia mengundang dubes dari negara sahabat ke kebun raya, supaya ada apresiasi terhadap lingkungan, dan apresiasi terhadap kekayaan keanekaragaman hayati Indonessia.
Di samping itu tujuanya juga menginformasikan kepada dubes negara sahabat, bahwa Indonesia punya kebun raya, dan masih sangat peduli terhadap lingkungan. “Contohnya kita kan masih punya tanaman-tanaman langka yang masih dilindungi,” imbuhnya. * cr61
Megawati bersyukur, saat ini sudah mulai bermunculan daerah-daerah yang memiliki niat untuk membuat kebun raya. Ia pun berharap semakin banyak daerah yang dapat ikut melestarikan kekayaan lingkungan hidup Indonesia. “Alhamdulillah, sekarang di daerah-daerah itu semakin mempunyai niat untuk membuat kebun raya. Karena kebun raya kan ada beberapa hal yang menjadi fungsi dan konsennya, penelitian, pendidikan, konservasi,” jelas Megawati.
Megawati berharap, dengan bantuan semua pihak maka Indonesia bisa membuat kebun raya terbesar. Untuk itu dirinya mengajak 24 duta besar negara sahabat untuk ikut menyumbang dan melakukan penelitian tanaman di Indonesia.
“Saya sangat berharap, sebenarnya dengan bantuan semua pihak kalau bisa kita mempunyai sebuah kebun raya yang dibuat oleh Indonesia, yang luasnya itu memang sangat mengagumkan, sehingga masyarakat bisa ke situ,” kata Megawati. Megawati juga berharap ke depannya isu lingkungan hidup lebih diperhatikan dan menjadi prioritas pemerintah.
“Saya sudah bicara pada presiden bahwa ke depan Indonesia sangat membutuhkan lingkungan hidup. Harus diprioritaskan,” ujar Megawati. Ia menambahkan, saat ini sudah banyak permasalahan lingkungan hidup muncul, seperti perubahan iklim dan pemanasan global. Jika tidak memulai untuk peduli dengan isu tersebut, Megawati khawatir Indonesia akan banyak kehilangan plasma nutfah. “Termasuk apa yang ada di kebun raya ini,” kata dia.
Namun Megawati merasa prihatin dengan kondisi di masyarakat bahwa kebun raya justru tak menjadi pilihan utama objek wisata. “Saya merasa prihatin karena sepertinya kebun raya itu tidak jadi sebuah tempat untuk atraksi (menarik) masyarakat,” tutur Megawati.
Dalam kegiatan tersebut, Megawati menanam spesies tanaman baru yang ada di Kebun Raya Bedugul yaitu Adansonia Digitata L (Malvaceae). Selain itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang hadir ikut menyiram Anaxagorea sp (Annonaceae). Megawati juga mengelilingi satu per satu tanaman yang ditanam oleh beberapa duta besar negara sahabat.
Sementara itu, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati memaparkan, hingga 2015, Indonesia baru memiliki 30 kebun raya, baik di kabupaten maupun kota. Ia pun bersyukur karena lebih banyak daerah yang mengusulkan ingin membuat kebun raya. LIPI pun telah mengkaji usulan tersebut.
“Kami bangga berarti pemda sudah sadar dalam memelihara sumber daya alam. Karena kalau dibilang negara kedua terbesar dalam hal kekayaan alam, dihitung-hitung (dari kebun raya yang sudah ada) tadi hanya berapa hektare,” tutur Enny.
Kepala Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bayu Ajie, mengatakan, setiap periode Yayasan Kebun Raya Indonesia mengundang dubes dari negara sahabat ke kebun raya, supaya ada apresiasi terhadap lingkungan, dan apresiasi terhadap kekayaan keanekaragaman hayati Indonessia.
Di samping itu tujuanya juga menginformasikan kepada dubes negara sahabat, bahwa Indonesia punya kebun raya, dan masih sangat peduli terhadap lingkungan. “Contohnya kita kan masih punya tanaman-tanaman langka yang masih dilindungi,” imbuhnya. * cr61
1
Komentar