Dinas Pertanian Bagikan Kartu Tani
Dinas Pertanian Karangasem bagikan 64 kartu tani di Subak Abang, Banjar Abang Kelod, Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (17/1).
AMLAPURA, NusaBali
Pemerintah pusat kucurkan 13.142 kartu tani untuk 14.815 petani yang terdata di Kabupaten Karangasem. Sisanya ada petani belum punya e-KTP, usia lanjut dan tidak aktif lagi turun ke sawah.
Kepala Bidang Prasarana Dinas Pertanian Karangasem I Made Mawa menjelaskan, dari 14.815 petani yang terdata, baru 13.142 petani yang kartunya tercetak dari pusat. Syarat dapat kartu tani, minimal penggarap mengolah lahan sawah atau lahan tegalan seluas 2 hektare lebih. Manfaat kartu tani untuk mengetahui luas lahan garapan dan bisa perkirakan hasil panen. Manfaat lainnya, memudahkan pemerintah menyalurkan bantuan bersubsidi tepat sasaran, bisa dipakai ATM, dan dapat bantuan pupuk bersubsidi.
Made Mawa menambahkan, kartu tani juga bisa digunakan menjual hasil panen tanpa perantara ke Bulog, dan harga jual panen langsung terekam di server Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SINP). Bisa puka digunakan untuk memudahkan pembayaran kredit usaha, memudahkan dapat bantuan sosial, dan lainnya. "Kami membagikan kartu tani secara bertahap, bertemu langsung para petani di tiap subak," kata Made Mawa.
Pentingnya kartu tani, bukan saja meningkatkan pelayanan bidang produksi dengan menggunakan teknologi pertanian, juga meningkatkan manajemen pertanian yang lebih profesional. "Kita mesti berpihak kepada petani, karena hidup di negara agraris, mengandalkan makanan pokok hasil produksi padi," katanya.
Terpisah, sebanyak 64 petani telah menerima kartu tani di Subak Abang, Banjar Abang Kelod, Desa/Kecamatan Abang. Hadir Perbekel Desa Abang I Nyoman Sutirtayana menyaksikan penyerahan kartu tani itu.
"Di sini petani di tiap subak dapat kartu tani, hanya saja pembagiannya baru di Subak Abang," kata Sutirtayana. Salah seorang petani pendiri Bajatani (bangga jati petani) di Subak Embukan, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem I Ketut Semadiyasa mengaku dapat kartu tani, hanya saja belum sempat mengambil. "Saya mengapresiasi adanya kartu tani buat petani. Setidaknya mulai ada titik terang perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan petani," ungkap Ketut Semadiyasa.*k16
Kepala Bidang Prasarana Dinas Pertanian Karangasem I Made Mawa menjelaskan, dari 14.815 petani yang terdata, baru 13.142 petani yang kartunya tercetak dari pusat. Syarat dapat kartu tani, minimal penggarap mengolah lahan sawah atau lahan tegalan seluas 2 hektare lebih. Manfaat kartu tani untuk mengetahui luas lahan garapan dan bisa perkirakan hasil panen. Manfaat lainnya, memudahkan pemerintah menyalurkan bantuan bersubsidi tepat sasaran, bisa dipakai ATM, dan dapat bantuan pupuk bersubsidi.
Made Mawa menambahkan, kartu tani juga bisa digunakan menjual hasil panen tanpa perantara ke Bulog, dan harga jual panen langsung terekam di server Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SINP). Bisa puka digunakan untuk memudahkan pembayaran kredit usaha, memudahkan dapat bantuan sosial, dan lainnya. "Kami membagikan kartu tani secara bertahap, bertemu langsung para petani di tiap subak," kata Made Mawa.
Pentingnya kartu tani, bukan saja meningkatkan pelayanan bidang produksi dengan menggunakan teknologi pertanian, juga meningkatkan manajemen pertanian yang lebih profesional. "Kita mesti berpihak kepada petani, karena hidup di negara agraris, mengandalkan makanan pokok hasil produksi padi," katanya.
Terpisah, sebanyak 64 petani telah menerima kartu tani di Subak Abang, Banjar Abang Kelod, Desa/Kecamatan Abang. Hadir Perbekel Desa Abang I Nyoman Sutirtayana menyaksikan penyerahan kartu tani itu.
"Di sini petani di tiap subak dapat kartu tani, hanya saja pembagiannya baru di Subak Abang," kata Sutirtayana. Salah seorang petani pendiri Bajatani (bangga jati petani) di Subak Embukan, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem I Ketut Semadiyasa mengaku dapat kartu tani, hanya saja belum sempat mengambil. "Saya mengapresiasi adanya kartu tani buat petani. Setidaknya mulai ada titik terang perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan petani," ungkap Ketut Semadiyasa.*k16
Komentar