Gelar Ritual Dewa Naik Sebagai Pertanda Dimulainya Perayaan Imlek
Semarak Umat Tri Darma Jelang Hari Raya Imlek ‘Tahun Tikus’ 2571
Dewa Dapur yang disebut Cao Kung Kong atau Zhao Shen akan melapor kepada kaisar langit tentang semua kebaikan dan keburukan yang diperbuat oleh manusia sepanjang tahun.
SINGARAJA, NusaBali
Semarak, kemeriahan dan kekhusyukan jelang perayaan Hari Raya Imlek 2571 yang jatuh pada 25 Januari nanti, sudah mulai terasa. Seperti terlihat pada umat Tri Darma di Kabupaten Buleleng yang sudah mulai melakukan sejumlah ritual. Tepat saat pergantian dari hari, Jumat (17/1) ke Sabtu (18/1) tengah malam berlangsung sembahyang Dewa Naik di Klenteng Ling Gwan Kiong, yang terletak di kawasan Eks Pelabuhan Buleleng, Singaraja. Sembahyang Dewa Naik merupakan awal rangkaian perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 25 Januari mendatang. Dalam kalendar China, tahun 2020 atau Tahun Imlek 2571 merupakan Tahun Tikus Logam.
Persembahyangan Dewa Naik dipimpin langsung oleh sejumlah rohaniawan umat Tri Darma. Wakil Ketua II Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Buleleng, Gunawan, ditemui usai upacara dewa naik mengatakan perayaan tahun baru Imlek sudah dimulai sejak H-7, dengan diawali sembahyang dewa naik.
Persembahyangan Dewa Naik dipimpin langsung oleh sejumlah rohaniawan umat Tri Darma. Wakil Ketua II Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Buleleng, Gunawan, ditemui usai upacara dewa naik mengatakan perayaan tahun baru Imlek sudah dimulai sejak H-7, dengan diawali sembahyang dewa naik.
Sembahyang dewa naik di Kelenteng Ling Gwan Kiong di Eks Pelabuhan Buleleng mengawali serangkaian perayaan Hari Raya Imlek, Jumat (17/1) tengah malam. .-LILIK
Menurut Gunawan, persembayangan dewa naik dipercaya sebagai perayaan mengantar Dewa Dapur naik ke Kahyangan. Dewa Dapur yang dikenal juga dengan nama Cao Kung Kong atau Zhao Shen akan melapor kepada kaisar langit tentang semua kebaikan dan keburukan yang diperbuat oleh manusia sepanjang tahun.
“Sembahyang Dewa Naik tanda mulainya sambutan perayaan tahun baru Imlek, setelah itu sisa waktu tujuh hari dipakai umat untuk kegiatan bersih-bersih di tepat persembahyangan dan rumah masing-masing,” jelas Gunawan.
Dalam pelaksanaan tradisi Dewa Naik dengan fokus pemujaan Dewa Dapur merupakan tradisi turun temurun warga Tri Darma. Saat hari dewa dapur ini, dalam penanggalan Imlek jatuh pada tanggal 23 bulan 12, juga dilakukan di rumah masing-masing dengan membersihkan dapurnya.
Setelah 24 jam berlalu, baru akan dilanjutkan dengan pembersihan tempat dan sarana persembahyangan, hingga penghiasan rumah ibadah dan rumah umat Tri Darma untuk merayakan tahun baru Imlek. Sementara itu pada, Sabtu (18/1) pagi kemarin di TITD Ling Gwan Kiong, terlihat ramai. Sejumlah pengurus TITD dan umat Tri Dharma nampak sibuk membersihkan patung dewa, ornament dan setiap sudut Klenteng yang dibangun sekitar tahun 1800-an untuk mempersiapkan perayaan tahun baru Imlek 2571.
Belasan patung dewa pun diturunkan dari altar yang dipasang di ujung selatan bangunan khas berwarna merah itu. Patung-patung dewa itu kemudian dibersihkan oleh sejumlah Locu-Thauke (pemuka adat) dan sejumlah umat Thionghoa di Buleleng. Setelah bersih kemudian dikembalikan ke tempat awalnya lengkap dengan jubah dan aksesoris yang dikenakan.
Para Lochu-Thauke yang mendapatkan tugas membersihkan patung dewa, diwajibkan menggunakan pakaian seragam berwarna kuning. Selanjutnya menyapu debu patung dewa dan membasuhnya dengan air yang diaplikasikan dengan bunga teratai. Tak ada sarana khusus yang dipakai dalam pembersihan patung dewa. Hanya saja sejumlah alat yang digunakan seperti waskom untuk tempat air, talam dan lain sebagainya diwajibkan menggunakan sarana yang suci (sukla).
Selanjutnya setelah kegiatan pembersihan patung dewa, umat Tri Dharma yang akan melaksanakan perayaan Imlek di TITD Ling Gwan Kiong, akan menjalani sejumlah rangkaian ritual lainnya. Hingga puncak acara pada malam pergantian tahun tanggal 25-26 Januari 2020 mendatang yang diisi dengan persembahyangan bersama yang diawali dengan pementasan sejumlah kesenian asal China seperti Barong Sai, Fire Dance dan pesta kembang api.
Menurut penanggalan tradisional China, Tahun Baru China akan jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020. Dalam astrologi China, semua tahun dipresentasikan dengan hewan.
Tahun 2020 sendiri adalah tahun Tikus Logam yang diprediksi akan menjadi tahun yang menguntungkan. Shio Tikus menduduki urutan pertama yang menggambarkan kerajinan, kebaikan hati dan juga kedermawanan. Mereka yang bershio tikus adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1912, 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008. *k23
Menurut penanggalan tradisional China, Tahun Baru China akan jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020. Dalam astrologi China, semua tahun dipresentasikan dengan hewan.
Tahun 2020 sendiri adalah tahun Tikus Logam yang diprediksi akan menjadi tahun yang menguntungkan. Shio Tikus menduduki urutan pertama yang menggambarkan kerajinan, kebaikan hati dan juga kedermawanan. Mereka yang bershio tikus adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1912, 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008. *k23
Komentar