Forum Tetra Helix Diharap Beri Kontribusi Nyata
"Forum ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menyelaraskan pembangunan Bali, khususnya di sektor pariwisata sebagai 'leading sector', dengan 'stakeholder' kunci, pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas,"
BADUNG, NusaBali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengharapkan "Tetra Helix Forum" yang diinisiasi oleh Politeknik Negeri Bali dapat memberikan kontribusi nyata untuk peningkatan SDM di Pulau Dewata. "Forum ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menyelaraskan pembangunan Bali, khususnya di sektor pariwisata sebagai 'leading sector', dengan 'stakeholder' kunci, yaitu pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat membuka acara "Industrial Gathering dan Tetra Helix Forum" di Kampus Politeknik Negeri Bali, di Jimbaran, Kabupaten Badung, Jumat. (19/1).
Oleh karenanya, Cok Ace berharap forum tersebut tidak hanya sebatas seremonial, tetapi mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan sumber daya manusia di Bali. Dia menambahkan, pariwisata Bali terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. "Di era disrupsi ini, pariwisata Bali menghadapi tantangan baru," ujarnya pada acara yang mengambil tema Pengembangan, Peluang, dan Tantangan SDM Unggul di Era Milenial Berbasis Pariwisata Hijau (Green Tourism) itu.
Perkembangan teknologi dan informasi telah mendorong tren pariwisata berkembang menjadi "experience-based tourism" dan lebih diminati oleh pengunjung yang berusia lebih muda.
Menurut Cok Ace, persaingan industri pariwisata pun semakin ketat, sebab pelaku usaha harus mampu memanfaatkan teknologi dan informasi secara maksimal jika ingin unggul dari yang lain. Begitu juga dengan sumber daya manusia Bali yang harus terus mengembangkan kemampuan dan potensi diri agar terserap di industri pariwisata masa kini.
"Oleh karena itu, peningkatan kapasitas SDM menjadi elemen kunci yang harus menjadi perhatian kita bersama," kata Cok Ace yang belum lama ini dinobatkan sebagai salah satu Guru Besar di Kampus ISI Denpasar.
Di samping itu, menurut dia, pengembangan "Green Tourism" di Bali harus dibarengi dengan dukungan dari berbagai pihak. Pertama dari sisi pemerintah dapat memberikan penguatan kebijakan yang suportif terhadap pembangunan SDM unggul dan mengembangkan infrastruktur penunjang industri pariwisata, termasuk melalui berbagai perangkat regulasi dan aturan yang menunjang.
Kedua pada sisi industri, dapat menyinergikan beragam potensi yang dimiliki Bali dan berkontribusi aktif dalam bentuk pengetahuan, pengalaman praktis, pengaplikasian teknologi dalam rangka mengembangkan industri pariwisata secara efektif dan efiisien serta berkelanjutan.
Ketiga pada sisi akademisi atau institusi pendidikan, dapat berkontribusi melalui hasil studi dan penelitian tepat guna yang dapat diaplikasikan untuk pembangunan, khususnya pengembangan pariwisata.
Selain itu, institusi pendidikan juga merupakan aktor kunci dalam meningkatkan kualitas SDM yang unggul dan berkarakter budaya. Dan keempat pada sisi komunitas, dapat berkontribusi secara aktif dalam memberikan masukan bagi kebijakan publik maupun solusi aplikatif dari berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk memberikan "feedback" kepada pemerintah dan aktor kunci lainnya.
"Besar harapan saya keempat aktor kunci ini dapat saling bersinergi dengan harmonis sesuai konsep Tetra Helix dan semoga forum ini menjadi awal momentum yang baik dalam membangun sinergisitas pembangunan Bali antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas lokal," ujarnya. ant
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr Ir Patdono Suwignjo menyampaikan apresiasi atas acara dan forum yang digagas oleh Politeknik Negeri Bali tersebut. Apalagi sesuai dengan Instruksi Presiden saat ini adalah mengembangkan program atau kebijakan yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat terutama dalam peningkatan SDM.
Untuk itu, kedepan Kemendikbud telah merancang beberapa program, salah satunya terkait pada pendidikan vokasi seperti Politeknik adalah melakukan pelatihan-pelatihan tidak hanya terhadap para dosen tetapi juga untuk direktur, mahasiswa serta ke depan 50 persen dosen yang ada di politeknik adalah seorang praktisi.
Dengan demikian, pengiriman materi pembelajaran kepada mahasiswa sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Selain itu, Kementerian berharap ke depan dunia industri lebih aktif untuk masuk dan membantu perguruan tinggi dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa.
"Kami akan mengedepankan program 'bring industry to campus', dan untuk mengintensifkan hal tersebut kami juga akan mendirikan dewan vokasi yang nantinya akan bertugas mengidentifikasi seluruh program yang ada di perguruan tinggi vokasi di seluruh Indonesia," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh seluruh perguruan tinggi vokasi di Indonesia, sehingga cita-cita dalam menciptakan SDM yang unggul dapat terlaksana dengan baik.
Dalam acara yang dihadiri oleh 400 undangan tersebut, juga dihadiri oleh Direktur Politeknik Negeri Bali sebagai tuan rumah dan juga dihadiri oleh para narasumber yang ahli dalam bidangnya guna melaksanakan dialog interaktif terkait kebutuhan SDM di lapangan. *ant
Oleh karenanya, Cok Ace berharap forum tersebut tidak hanya sebatas seremonial, tetapi mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan sumber daya manusia di Bali. Dia menambahkan, pariwisata Bali terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. "Di era disrupsi ini, pariwisata Bali menghadapi tantangan baru," ujarnya pada acara yang mengambil tema Pengembangan, Peluang, dan Tantangan SDM Unggul di Era Milenial Berbasis Pariwisata Hijau (Green Tourism) itu.
Perkembangan teknologi dan informasi telah mendorong tren pariwisata berkembang menjadi "experience-based tourism" dan lebih diminati oleh pengunjung yang berusia lebih muda.
Menurut Cok Ace, persaingan industri pariwisata pun semakin ketat, sebab pelaku usaha harus mampu memanfaatkan teknologi dan informasi secara maksimal jika ingin unggul dari yang lain. Begitu juga dengan sumber daya manusia Bali yang harus terus mengembangkan kemampuan dan potensi diri agar terserap di industri pariwisata masa kini.
"Oleh karena itu, peningkatan kapasitas SDM menjadi elemen kunci yang harus menjadi perhatian kita bersama," kata Cok Ace yang belum lama ini dinobatkan sebagai salah satu Guru Besar di Kampus ISI Denpasar.
Di samping itu, menurut dia, pengembangan "Green Tourism" di Bali harus dibarengi dengan dukungan dari berbagai pihak. Pertama dari sisi pemerintah dapat memberikan penguatan kebijakan yang suportif terhadap pembangunan SDM unggul dan mengembangkan infrastruktur penunjang industri pariwisata, termasuk melalui berbagai perangkat regulasi dan aturan yang menunjang.
Kedua pada sisi industri, dapat menyinergikan beragam potensi yang dimiliki Bali dan berkontribusi aktif dalam bentuk pengetahuan, pengalaman praktis, pengaplikasian teknologi dalam rangka mengembangkan industri pariwisata secara efektif dan efiisien serta berkelanjutan.
Ketiga pada sisi akademisi atau institusi pendidikan, dapat berkontribusi melalui hasil studi dan penelitian tepat guna yang dapat diaplikasikan untuk pembangunan, khususnya pengembangan pariwisata.
Selain itu, institusi pendidikan juga merupakan aktor kunci dalam meningkatkan kualitas SDM yang unggul dan berkarakter budaya. Dan keempat pada sisi komunitas, dapat berkontribusi secara aktif dalam memberikan masukan bagi kebijakan publik maupun solusi aplikatif dari berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk memberikan "feedback" kepada pemerintah dan aktor kunci lainnya.
"Besar harapan saya keempat aktor kunci ini dapat saling bersinergi dengan harmonis sesuai konsep Tetra Helix dan semoga forum ini menjadi awal momentum yang baik dalam membangun sinergisitas pembangunan Bali antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas lokal," ujarnya. ant
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr Ir Patdono Suwignjo menyampaikan apresiasi atas acara dan forum yang digagas oleh Politeknik Negeri Bali tersebut. Apalagi sesuai dengan Instruksi Presiden saat ini adalah mengembangkan program atau kebijakan yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat terutama dalam peningkatan SDM.
Untuk itu, kedepan Kemendikbud telah merancang beberapa program, salah satunya terkait pada pendidikan vokasi seperti Politeknik adalah melakukan pelatihan-pelatihan tidak hanya terhadap para dosen tetapi juga untuk direktur, mahasiswa serta ke depan 50 persen dosen yang ada di politeknik adalah seorang praktisi.
Dengan demikian, pengiriman materi pembelajaran kepada mahasiswa sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Selain itu, Kementerian berharap ke depan dunia industri lebih aktif untuk masuk dan membantu perguruan tinggi dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa.
"Kami akan mengedepankan program 'bring industry to campus', dan untuk mengintensifkan hal tersebut kami juga akan mendirikan dewan vokasi yang nantinya akan bertugas mengidentifikasi seluruh program yang ada di perguruan tinggi vokasi di seluruh Indonesia," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh seluruh perguruan tinggi vokasi di Indonesia, sehingga cita-cita dalam menciptakan SDM yang unggul dapat terlaksana dengan baik.
Dalam acara yang dihadiri oleh 400 undangan tersebut, juga dihadiri oleh Direktur Politeknik Negeri Bali sebagai tuan rumah dan juga dihadiri oleh para narasumber yang ahli dalam bidangnya guna melaksanakan dialog interaktif terkait kebutuhan SDM di lapangan. *ant
Komentar