Jalan Rusak Berat di Tabanan Capai 159.063 Kilometer
Meskipun tiap tahun sudah menjadi skala prioritas untuk perbaikan infrastruktur, namun jalan di Kabupaten Tabanan belum bisa diperbaiki secara tuntas.
TABANAN, NusaBali
Saat ini masih ada jalan yang kondisinya rusak berat mencapai 159.063 kilometer tersebar di beberapa kecamatan. Bahkan ada pula yang masih konstruksi tanah sepanjang 10.895 kilometer.
Namun ada sedikit kabar baik untuk memperbaiki jalan yang rusak berat itu. Tahun 2020 Pemkab Tabanan khususnya di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PKP) Tabanan dapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) untuk perbaikan jalan.
Ada dua DAK yang diperoleh yakni DAK reguler sebesar Rp 19.372.072.000 dan DAK penugasan sebesar Rp 9.719.051.000.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR-PKP Kabupaten Tabanan I Gede Partana mengatakan anggaran DAK yang didapat sesuai dengan usulan di tahun 2019. Sebenarnya usulan ke pusat saat itu sebanyak 20 ruas, namun hanya disetujui enam ruas. Empat ruas untuk DAK reguler dan dua ruas untuk DAK penugasan. “Jadi total hanya enam ruas yang kita dapatkan dari 20 ruas yang diusulkan,” ujarnya, Minggu (20/1).
Dijelaskannya, empat ruas yang mendapat DAK reguler dialokasikan untuk perbaikan jalan kompleks Batu Sangian, Kecamatan Tabanan sepanjang 2,6 kilometer. Jalan Pemanis-Kuta Bali Kecamatan Penebel 4,1 kilometer. Jalan Pekarangan-Titi Galar Kecamatan Baturiti sepanjang 2,1 kilometer dan jalan Bantas-Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur sepanjang 3 kilometer.
Sedangkan DAK penugasan diperuntukkan memperbaiki jalan Rejasa-Pesagi Kecamatan Penebel sepanjang 2 kilometer dan jalan Payangan-Kambangan Kecamatan Marga sepanjang 4,7 kilometer.
Menurut Partana, perbaikan menggunakan DAK sekarang tinggal proses tender. Kalau proses tender lancar, pada Maret – April mulai eksekusi. Sebab perbaikan DAK tahun 2020 harus tuntas di 2020.
Diakui Partana perbaikan jalan di Kabupaten Tabanan memang secara bertahap karena panjang jalan sesuai data mencapai 863,218 kilometer. Tak hanya mengandalkan DAK, bantuan BKK Provinsi Bali dan BKK Kabupaten Badung pun digunakan untuk memperbaiki infrastruktur khususnya jalan. “Untuk bantuan BKK Provinsi dan BKK Badung belum kami tahu berapa pastinya,” tandasnya.
Sesuai data dari total panjang jalan mencapai 863.218 kilometer di Tabanan yang mengalami rusak berat mencapai 159.063 kilometer atau 18,43 persen, rusak ringan mencapai 22.825 kilometer atau 2,64 persen, rusak sedang mencapai 5.500 kilometer atau 0,64 persen. Dan kondisi baik mencapai 675.830 kilometer atau 78,29 persen.
Dan dari kondisi tersebut konstruksi jalan yang sudah dihotmix (AC-WC) mencapai 675.830 kilometer, lapen 69.518 kilometer, beton 102.100 kilometer, kerikil mencapai 4,875 kilometer, dan tanah mencapai 10.895 kilometer. *des
Namun ada sedikit kabar baik untuk memperbaiki jalan yang rusak berat itu. Tahun 2020 Pemkab Tabanan khususnya di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PKP) Tabanan dapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) untuk perbaikan jalan.
Ada dua DAK yang diperoleh yakni DAK reguler sebesar Rp 19.372.072.000 dan DAK penugasan sebesar Rp 9.719.051.000.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR-PKP Kabupaten Tabanan I Gede Partana mengatakan anggaran DAK yang didapat sesuai dengan usulan di tahun 2019. Sebenarnya usulan ke pusat saat itu sebanyak 20 ruas, namun hanya disetujui enam ruas. Empat ruas untuk DAK reguler dan dua ruas untuk DAK penugasan. “Jadi total hanya enam ruas yang kita dapatkan dari 20 ruas yang diusulkan,” ujarnya, Minggu (20/1).
Dijelaskannya, empat ruas yang mendapat DAK reguler dialokasikan untuk perbaikan jalan kompleks Batu Sangian, Kecamatan Tabanan sepanjang 2,6 kilometer. Jalan Pemanis-Kuta Bali Kecamatan Penebel 4,1 kilometer. Jalan Pekarangan-Titi Galar Kecamatan Baturiti sepanjang 2,1 kilometer dan jalan Bantas-Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur sepanjang 3 kilometer.
Sedangkan DAK penugasan diperuntukkan memperbaiki jalan Rejasa-Pesagi Kecamatan Penebel sepanjang 2 kilometer dan jalan Payangan-Kambangan Kecamatan Marga sepanjang 4,7 kilometer.
Menurut Partana, perbaikan menggunakan DAK sekarang tinggal proses tender. Kalau proses tender lancar, pada Maret – April mulai eksekusi. Sebab perbaikan DAK tahun 2020 harus tuntas di 2020.
Diakui Partana perbaikan jalan di Kabupaten Tabanan memang secara bertahap karena panjang jalan sesuai data mencapai 863,218 kilometer. Tak hanya mengandalkan DAK, bantuan BKK Provinsi Bali dan BKK Kabupaten Badung pun digunakan untuk memperbaiki infrastruktur khususnya jalan. “Untuk bantuan BKK Provinsi dan BKK Badung belum kami tahu berapa pastinya,” tandasnya.
Sesuai data dari total panjang jalan mencapai 863.218 kilometer di Tabanan yang mengalami rusak berat mencapai 159.063 kilometer atau 18,43 persen, rusak ringan mencapai 22.825 kilometer atau 2,64 persen, rusak sedang mencapai 5.500 kilometer atau 0,64 persen. Dan kondisi baik mencapai 675.830 kilometer atau 78,29 persen.
Dan dari kondisi tersebut konstruksi jalan yang sudah dihotmix (AC-WC) mencapai 675.830 kilometer, lapen 69.518 kilometer, beton 102.100 kilometer, kerikil mencapai 4,875 kilometer, dan tanah mencapai 10.895 kilometer. *des
Komentar