Pengendara Nekat Lintas Jalan Tegenungan Longsor
Blokade berupa barisan water barrier di Jalan Tegenungan, Desa Kemenuh – Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, tak mempan untuk melarang pengendara melintasi jalur itu.
GIANYAR, NusaBali
Seperti pantauan Senin (20/1), tampak pengendara sepeda motor nekat menerobos dari arah Banjar Dlodpangkung, Desa Sukawati menuju Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh.
Kepentingan warga terlihat beragam, ada yang mengantar anak ke sekolah, ke Pasar Sukawati, bahkan pulang-pergi berangkat kerja, bahkan ada yang hanya untuk membeli lawar. Meski bahaya mengintai, warga tak segan-segan menerobos pembatas jalan.
Salah seorang pengendara yang ditemui kebetulan melewati jalan tersebut, Kadek Martana, warga asal Desa Kemenuh, mengaku nekat menerobos lantaran dia merasa jauh jika memutar melalui jalan raya Batuan. “Tiyang mau beli lawar di seputaran Desa Sukawati. Kejauhan kalau lewat Batuan,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Gianyar Ir I Wayan Suamba mengaku sudah berupaya menutup akses dengan pemasangan water barrier. Hanya saja, dia mengaku tidak bisa melakukan penutupan dengan cara lain. “Dishub sudah pasang rambu dan water barrier. Penutupan yang lain gak ada kewenangan Dishub. Ampura,” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Gianyar memasang portal untuk menutup akses jalan jebol tersebut. Lantaran kondisi jalan sudah sangat memperhatinkan. Sebagian jalan telah menjadi jurang, hanya meninggalkan sedikit untuk bisa dilewati. Jalan Raya Tegenungan-Sukawati telah jebol sebanyak dua kali, pada saat jebol pertama kali telah diperbaiki, namun sayang lantaran kondisi tanah labil, jalan kembali Jebol sekitar dua tahun lalu. Sehingga pemerintah melalui dinas PUPR telah mempersiapkan jalur alternatif lainnya.*nvi
Seperti pantauan Senin (20/1), tampak pengendara sepeda motor nekat menerobos dari arah Banjar Dlodpangkung, Desa Sukawati menuju Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh.
Kepentingan warga terlihat beragam, ada yang mengantar anak ke sekolah, ke Pasar Sukawati, bahkan pulang-pergi berangkat kerja, bahkan ada yang hanya untuk membeli lawar. Meski bahaya mengintai, warga tak segan-segan menerobos pembatas jalan.
Salah seorang pengendara yang ditemui kebetulan melewati jalan tersebut, Kadek Martana, warga asal Desa Kemenuh, mengaku nekat menerobos lantaran dia merasa jauh jika memutar melalui jalan raya Batuan. “Tiyang mau beli lawar di seputaran Desa Sukawati. Kejauhan kalau lewat Batuan,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Gianyar Ir I Wayan Suamba mengaku sudah berupaya menutup akses dengan pemasangan water barrier. Hanya saja, dia mengaku tidak bisa melakukan penutupan dengan cara lain. “Dishub sudah pasang rambu dan water barrier. Penutupan yang lain gak ada kewenangan Dishub. Ampura,” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Gianyar memasang portal untuk menutup akses jalan jebol tersebut. Lantaran kondisi jalan sudah sangat memperhatinkan. Sebagian jalan telah menjadi jurang, hanya meninggalkan sedikit untuk bisa dilewati. Jalan Raya Tegenungan-Sukawati telah jebol sebanyak dua kali, pada saat jebol pertama kali telah diperbaiki, namun sayang lantaran kondisi tanah labil, jalan kembali Jebol sekitar dua tahun lalu. Sehingga pemerintah melalui dinas PUPR telah mempersiapkan jalur alternatif lainnya.*nvi
Komentar