SMPN 1 Banjarangkan Terapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
SMPN 1 Banjarangkan, Klungkung mulai menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu lembar sejak Januari 2020.
SEMARAPURA, NusaBali
Setelah RPP berjalan, tugas guru dalam hal administrasi kian diringankan. Karena sebelumnya, menyusun RPP bisa menghabiskan hingga enam lembar kertas.
"RPP 1 lembar mengurangi kinerja guru dalam hal administrasi," ujar Kepala SMPN 1 Banjarangkan I Nengah Suradnya, saat ditemui Senin (20/1).
Kata Suradnya, RPP satu lembar dengan menyederhanakan dari 13 komponen RPP menjadi 3 pokok komponen, meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan penailaian pembelajaran. RPP satu lembar harus dipakai untuk sekali pertemuan. "Dulu tertulis secara rinci, kalau sekarang ditulis singkat dan padat, yang penting bukti lampiran pendukung utamanya seperti kunci jawaban, penskoran, rubrik atau jurnal penilaian sikap dan penilaian keterampilan," ujarnya.
Jelas dia, tantangan yang dihadapi para guru ketika mendesain pembelajaran agar berjalan efektif dan menyenangkan bagi siswa. Untuk itu, Kasek Suradnya selalu menggalakkan MGMP (Musyawah Guru Mata Pelajaran), kepala sekolah lebih rajin mensuvervisi dan berkolaborasi dengan guru untuk pembelajaran di kelas. Guru dan kasek intens menggelar pertemuan dan sekaligus refleksi pembelajaran yang telah dilakukan di kelas sebagai bahan evaluasi dan tindaklanjut ke depannya.
Ke depan, lanjut dia, sekolahnya akan lebih meningkatkan efisiensi pengajaran sesuai imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, yaitu 'Merdeka Belajar'. Bentuknya,
dalam bentuk penyederhanaan RPP dan kualias pembelajaran. ‘’Kami tindaklanjuti pertemuan MGMP sekolah secara rutin Senin-Jumat dan kolaborasi pembelajaran di kelas melalui suvervisi pembelajaran dan pembuatan video pembelajaran," ujarnya. *wan
"RPP 1 lembar mengurangi kinerja guru dalam hal administrasi," ujar Kepala SMPN 1 Banjarangkan I Nengah Suradnya, saat ditemui Senin (20/1).
Kata Suradnya, RPP satu lembar dengan menyederhanakan dari 13 komponen RPP menjadi 3 pokok komponen, meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan penailaian pembelajaran. RPP satu lembar harus dipakai untuk sekali pertemuan. "Dulu tertulis secara rinci, kalau sekarang ditulis singkat dan padat, yang penting bukti lampiran pendukung utamanya seperti kunci jawaban, penskoran, rubrik atau jurnal penilaian sikap dan penilaian keterampilan," ujarnya.
Jelas dia, tantangan yang dihadapi para guru ketika mendesain pembelajaran agar berjalan efektif dan menyenangkan bagi siswa. Untuk itu, Kasek Suradnya selalu menggalakkan MGMP (Musyawah Guru Mata Pelajaran), kepala sekolah lebih rajin mensuvervisi dan berkolaborasi dengan guru untuk pembelajaran di kelas. Guru dan kasek intens menggelar pertemuan dan sekaligus refleksi pembelajaran yang telah dilakukan di kelas sebagai bahan evaluasi dan tindaklanjut ke depannya.
Ke depan, lanjut dia, sekolahnya akan lebih meningkatkan efisiensi pengajaran sesuai imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, yaitu 'Merdeka Belajar'. Bentuknya,
dalam bentuk penyederhanaan RPP dan kualias pembelajaran. ‘’Kami tindaklanjuti pertemuan MGMP sekolah secara rutin Senin-Jumat dan kolaborasi pembelajaran di kelas melalui suvervisi pembelajaran dan pembuatan video pembelajaran," ujarnya. *wan
Komentar