ASDP Rencana Bangun Dermaga Eksekutif
Dermaga eksekutif rencananya digarap seusai angkutan lebaran 2020. Pelayaran Ketapang–Gilimanuk dengan kapal ekspres hanya sekitar 15 menit.
NEGARA, NusaBali
PT ASDP Indonesia Ferry (ASDP) berencana membangun dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk. Rencananya, pembangunan dermaga eksekutif yang merupakan program pemerintah pusat ini, akan mulai digarap sekitar pertengahan 2020, setelah melewati masa angkutan lebaran pada Mei mendatang.
Hal tersebut diungkapkan General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk Fahmi Alweni, saat menerima kunjungan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, di Kantor ASDP Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (21/1). Dalam pertemuan tersebut, Wabup Kembang yang sengaja datang untuk meminta ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk membantu promosi pariwisata Jembrana termasuk mengkoordinasikan CSR untuk perbaikan abriasi di sejumlah kawasan Gilimanuk, mengapresiasi rencana pembangunan dermaga eksekutif tersebut.
Wabup Kembang mengaku, daripada membangun jembatan Selat Bali yang sempat diwacanakan cukup lama dan sarat kontroversi, dirinya lebih setuju dengan ide pembangunan dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk. Apalagi kehadiran dermaga eksekutif itu akan mempermudah masyarakat, terutama memberikan akses terbaik bagi wisatawan yang hendak berwisata dari Bali maupun Jawa. “Saya apresiasi rencana ASDP terkait pembangunan dermaga eksekutif. Manfaatnya banyak. Masyarakat ada pilihan, tidak perlu mengantre lama saat menyeberang. Ini juga akan mempermudah akses orang dan barang, termasuk mengembangkan simpul perekonomian,” ucapnya.
Menurutnya, kehadiran dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk yang merupakan program dari pemerintah pusat, itu otomatis memupus wacana pembangunan jembatan Jawa – Bali yang kerap dihembus-hembuskan sejumlah pihak. “Dermaga eksekutif itu nanti juga sinergis dengan pembangunan jalan tol Trans Jawa yang rencana selesai tahun 2021, dan nanti akan lanjut tol Denpasar – Gilimanuk,” ujar Wabup Kembang.
Sementara Fahmi Alweni, saat dihubungi secara terpisah, Kamis (23/1), mengatakan pembangunan dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk, itu rencananya akan dilakukan secara bertahap. Diawali pembangunan di Pelabuhan Ketapang yang rencananya dilaksanakan sekitar pertengahan 2020 nanti. “Lebih dulu yang di Ketapang. Memang sudah dipersiapkan mulai tahun 2020 ini. Tetapi karena ada angkutan lebaran, mungkin nanti setelah angkutan lebaran, baru mulai dibangun,” ujarnya.
Terkait rencana lokasi pembangunan dermaga eksekutif tersebut, Fahmi Alweni mengatakan, akan dibangun dengan merombak salah satu dermaga yang sudah ada. Nantinya, akan dikaji dermaga mana yang paling cocok. Sepaket dengan rencana pembangunan dermaga eksekutif itu juga akan dilakukan perluasan areal parkir kendaraan di dalam pelabuhan, yang rencananya akan dibuat bertingkat, namun belum ada rencana melakukan perluasan areal pelabuhan. “Nanti untuk kapal di dermaga eksekutif itu akan khusus disiapkan 2 unit kapal ekspres. Jadi, kita akan buat jalur khusus untuk dermaga eksekutif itu, sehingga dengan ada layanan ekspres itu bisa lebih memperlancar penyeberangan,” ucapnya.
Menurut Fahmi Alweni, rencana pembangunan dermaga eksekutif yang menjadi program dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ini adalah bertujuan menjawab permintaan masyarakat. Lantaran ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan saat ini sangat tinggi. Di samping itu, pembangunan dermaga eksekutif ini juga dipersiapkan mengantisipasi peningkatan trafic kendaraan, seiring rencana pembangunan jalan tol Trans Jawa yang diprogramkan sudah akan tersambung sampai ke Banyuwangi pada 2021 nanti.
“Untuk pelayaran yang eksekutif dan yang biasa, itu nanti jelas beda. Pelayaran yang kapal ekspres, hanya sekitar 15 menit, dan nanti yang bisa masuk dermaga eksekutif itu diperuntukkan di luar truk. Nanti kalau dermaga eksekutif itu sudah terwujud, otomatis kan penumpang-penumpang di dermaga lain juga pasti akan lebih lancar,” tuturnya. *ode
Hal tersebut diungkapkan General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk Fahmi Alweni, saat menerima kunjungan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, di Kantor ASDP Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (21/1). Dalam pertemuan tersebut, Wabup Kembang yang sengaja datang untuk meminta ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk membantu promosi pariwisata Jembrana termasuk mengkoordinasikan CSR untuk perbaikan abriasi di sejumlah kawasan Gilimanuk, mengapresiasi rencana pembangunan dermaga eksekutif tersebut.
Wabup Kembang mengaku, daripada membangun jembatan Selat Bali yang sempat diwacanakan cukup lama dan sarat kontroversi, dirinya lebih setuju dengan ide pembangunan dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk. Apalagi kehadiran dermaga eksekutif itu akan mempermudah masyarakat, terutama memberikan akses terbaik bagi wisatawan yang hendak berwisata dari Bali maupun Jawa. “Saya apresiasi rencana ASDP terkait pembangunan dermaga eksekutif. Manfaatnya banyak. Masyarakat ada pilihan, tidak perlu mengantre lama saat menyeberang. Ini juga akan mempermudah akses orang dan barang, termasuk mengembangkan simpul perekonomian,” ucapnya.
Menurutnya, kehadiran dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk yang merupakan program dari pemerintah pusat, itu otomatis memupus wacana pembangunan jembatan Jawa – Bali yang kerap dihembus-hembuskan sejumlah pihak. “Dermaga eksekutif itu nanti juga sinergis dengan pembangunan jalan tol Trans Jawa yang rencana selesai tahun 2021, dan nanti akan lanjut tol Denpasar – Gilimanuk,” ujar Wabup Kembang.
Sementara Fahmi Alweni, saat dihubungi secara terpisah, Kamis (23/1), mengatakan pembangunan dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk, itu rencananya akan dilakukan secara bertahap. Diawali pembangunan di Pelabuhan Ketapang yang rencananya dilaksanakan sekitar pertengahan 2020 nanti. “Lebih dulu yang di Ketapang. Memang sudah dipersiapkan mulai tahun 2020 ini. Tetapi karena ada angkutan lebaran, mungkin nanti setelah angkutan lebaran, baru mulai dibangun,” ujarnya.
Terkait rencana lokasi pembangunan dermaga eksekutif tersebut, Fahmi Alweni mengatakan, akan dibangun dengan merombak salah satu dermaga yang sudah ada. Nantinya, akan dikaji dermaga mana yang paling cocok. Sepaket dengan rencana pembangunan dermaga eksekutif itu juga akan dilakukan perluasan areal parkir kendaraan di dalam pelabuhan, yang rencananya akan dibuat bertingkat, namun belum ada rencana melakukan perluasan areal pelabuhan. “Nanti untuk kapal di dermaga eksekutif itu akan khusus disiapkan 2 unit kapal ekspres. Jadi, kita akan buat jalur khusus untuk dermaga eksekutif itu, sehingga dengan ada layanan ekspres itu bisa lebih memperlancar penyeberangan,” ucapnya.
Menurut Fahmi Alweni, rencana pembangunan dermaga eksekutif yang menjadi program dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ini adalah bertujuan menjawab permintaan masyarakat. Lantaran ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan saat ini sangat tinggi. Di samping itu, pembangunan dermaga eksekutif ini juga dipersiapkan mengantisipasi peningkatan trafic kendaraan, seiring rencana pembangunan jalan tol Trans Jawa yang diprogramkan sudah akan tersambung sampai ke Banyuwangi pada 2021 nanti.
“Untuk pelayaran yang eksekutif dan yang biasa, itu nanti jelas beda. Pelayaran yang kapal ekspres, hanya sekitar 15 menit, dan nanti yang bisa masuk dermaga eksekutif itu diperuntukkan di luar truk. Nanti kalau dermaga eksekutif itu sudah terwujud, otomatis kan penumpang-penumpang di dermaga lain juga pasti akan lebih lancar,” tuturnya. *ode
1
Komentar