Dewan Pengawas PDAM Upayakan 616 Sambungan
Kecamatan Selat dapat jatah 301 sambungan MBR, namun gagal total merealisasikan. Alasannya, karena tidak ada air yang dialirkan.
AMLAPURA, NusaBali
Dewan Pengawas PDAM Karangasem mengupayakan agar 616 sambungan yang gagal terpasang, bisa segera tersambung, dengan cara melobi Balai Wilayah Sungai Bali Penida, agar air dari proyek Telaga Waja dialirkan. Sebab, jika jatah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) gagal terealisasi, terancam di kesempatan berikutnya tidak kebagian kuota lagi. Ketua Dewan Pengawas PDAM I Gusti Made Singarsi, menegaskan hal itu usai menghadap Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri di Amlapura, Senin (8/8).
Menurut Gusti Singarsi, paling tidak jatah yang diberikan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, sebanyak 1.575 sambungan MBR, jika memungkinkan sebagian bisa dipindahkan ke lokasi yang ada air, sehingga jatah tersebut tersalurkan seluruhnya. Sebab dari 1.575 jatah MBR yang diterima PDAM Karangasem, hanya 1.509 MBR lolos verifikasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah terutama yang memiliki daya listrik di bawah 900 VA.
Tetapi di Kecamatan Selat yang kebagian jatah 301 sambungan MBR, gagal total merealisasikan sambungan. Alasannya, karena tidak ada air yang dialirkan. Padahal telah lolos verifikasi sebanyak 286 sambungan, gagal 6 sambungan, dan batal 9 sambungan. Sementara di kecamatan lain, sebagian besar telah terealisasi.
Sehingga dari 1.575 jatah sambungan MBR yang didapatkan dari Kementerian PUPR, lolos verifikasi 1.509 MBR, gagal verifikasi 46 MBR, dan dibatalkan 17 MBR. Sedangkan yang telah bayar 893 sambungan, terpasang 707 MBR, belum terpasang 186 MBR, dan belum bayar karena belum ada material dan belum ada saluran air 616 MBR.
“Memang dilema, jatah MBR didapat tetapi untuk merealisasikannya air belum ada. Jika dipaksakan agar masyarakat mendaftar, lalu bayar ongkos sambungan, bermasalah di kemudian hari. Sebab, masyarakat menuntut agar air mengalir,” kata Gusti Singarsi. Gusti Singarsi menjelaskan, biaya sambungan normal dari PDAM Rp 1,9 juta, setelah disubsidi pemerintah melalui Kementerian PUPR sebesar Rp 1 juta, calon pelanggan hanya membayar Rp 900.000.
Pjs Direktur PDAM Karangasem Ni Putu Sumarheni, juga berharap agar segera ada solusi, sehingga jatah MBR bisa terealisasi. Sebab, belakangan suplai air ke pelanggan sering bermasalah. “Tolonglah, kami mohon dukungannya, agar jatah MBR terealisasi, dan masyarakat lancar dapat air. Mari sama-sama yakinkan pemilik sumber air,” pintanya.
Menurut Sumarheni, kesulitan air yang terjadi terutama di daerah atas. Kepala Unit PDAM Kecamatan Rendang Ni Wayan Sukrawati, mengatakan dengan jatah 225 MBR, lolos verifikasi 216 dan telah bayar 110 calon pelanggan, belum terpasang 18 MBR dan belum bayar sambungan 106 MBR.
Disebutkan daerah yang sulit dapat air di bagian atas seperti Banjar Waringin, Banjar Teges, Banjar Pempatan (Desa Pempatan), dan Desa Besakih. * k16
Menurut Gusti Singarsi, paling tidak jatah yang diberikan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, sebanyak 1.575 sambungan MBR, jika memungkinkan sebagian bisa dipindahkan ke lokasi yang ada air, sehingga jatah tersebut tersalurkan seluruhnya. Sebab dari 1.575 jatah MBR yang diterima PDAM Karangasem, hanya 1.509 MBR lolos verifikasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah terutama yang memiliki daya listrik di bawah 900 VA.
Tetapi di Kecamatan Selat yang kebagian jatah 301 sambungan MBR, gagal total merealisasikan sambungan. Alasannya, karena tidak ada air yang dialirkan. Padahal telah lolos verifikasi sebanyak 286 sambungan, gagal 6 sambungan, dan batal 9 sambungan. Sementara di kecamatan lain, sebagian besar telah terealisasi.
Sehingga dari 1.575 jatah sambungan MBR yang didapatkan dari Kementerian PUPR, lolos verifikasi 1.509 MBR, gagal verifikasi 46 MBR, dan dibatalkan 17 MBR. Sedangkan yang telah bayar 893 sambungan, terpasang 707 MBR, belum terpasang 186 MBR, dan belum bayar karena belum ada material dan belum ada saluran air 616 MBR.
“Memang dilema, jatah MBR didapat tetapi untuk merealisasikannya air belum ada. Jika dipaksakan agar masyarakat mendaftar, lalu bayar ongkos sambungan, bermasalah di kemudian hari. Sebab, masyarakat menuntut agar air mengalir,” kata Gusti Singarsi. Gusti Singarsi menjelaskan, biaya sambungan normal dari PDAM Rp 1,9 juta, setelah disubsidi pemerintah melalui Kementerian PUPR sebesar Rp 1 juta, calon pelanggan hanya membayar Rp 900.000.
Pjs Direktur PDAM Karangasem Ni Putu Sumarheni, juga berharap agar segera ada solusi, sehingga jatah MBR bisa terealisasi. Sebab, belakangan suplai air ke pelanggan sering bermasalah. “Tolonglah, kami mohon dukungannya, agar jatah MBR terealisasi, dan masyarakat lancar dapat air. Mari sama-sama yakinkan pemilik sumber air,” pintanya.
Menurut Sumarheni, kesulitan air yang terjadi terutama di daerah atas. Kepala Unit PDAM Kecamatan Rendang Ni Wayan Sukrawati, mengatakan dengan jatah 225 MBR, lolos verifikasi 216 dan telah bayar 110 calon pelanggan, belum terpasang 18 MBR dan belum bayar sambungan 106 MBR.
Disebutkan daerah yang sulit dapat air di bagian atas seperti Banjar Waringin, Banjar Teges, Banjar Pempatan (Desa Pempatan), dan Desa Besakih. * k16
Komentar