Pura Terbakar, Seluruh Pratima Hangus
Musibah di Pura Dadia Tangkas Kori Agung, Desa Pempatan
Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cebulik di Banjar Keladian, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem ludes terbakar, Minggu (26/1) dinihari pukul 04.30 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Dalam musibah ini, 10 palinggih hangus, demikian pula seluruh pratima (benda sakral) di Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cebulik. Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cebulik yang ludes terbakar ini sebetulnya baru saja dibangun kembali (renovasi) dengan menelan biaya sebesar Rp 600 juta. Pura yang diempon 40 kepala keluarga (KK) ini rencananya baru akan diupacarai pamelaspas pada Buda Pon Sungsang, Rabu, 12 Februari 2020 depan. Namun, pura yang lokasinya tepat di depan SDN 4 Pempatan ini keburu terbakar.
Pamangku Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cebulik, Jro Mangku Wayan Sarma, menyatakan saat musibah terjadi, Minggu dinihari kemarin, ada 5 krama pangempon yang makemit (jaga malam) di pura yang baru usai direnovasi ini. Sebelumnya, Sabtu (25/1) sore, sempat ada krama pangempon melakukan persembahyangan ngaturang canang, lengkap dengan menancapkan dupa yang masih menyala.
Selanjutnya, aktivitas makemit berjalan seperti biasa, Sabtu malam. Tiba-tiba, Minggu dinihari sekitar pukul 04.30 Wita, krama yang makemit dikejutkan oleh terjadinya kebakaran. Beruntung, tak ada korban jiwa maupun luka bakar akibat kebakaran ini. Namun, api yang berkobar hebat menghanguskan 10 palinggih dan seluruh pratima di Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cebulik.
Musibah kebakaran ini langsung dilaporkan kepada Kelian Pangempon Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik, I Wayan Putra, dan pamangku pura Jro Mangku Wayan Sarma sendiri. Selanjutnya, musibah ini dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem. Begitu menerima laporkan, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa meneruskan laporannya ke Pos Pemadam Kebakaran Karangasem.
Singkat cerita, 11 petugas pemadam yang dipimpin Komandan Regu III I Ketut Sutadi langsung bergerak ke lokasi kebakaran di Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik, dengan mengerahkan 2 mobil pemadam. Petugas pemadam bahu membahu dengan warga setempat untuk memadamkan kobaran api. Perbekel Pempatan, I Nengah Kuta, juga ikut terjun ke lokasi.
Pada akhirnya, kobaran api berhasil dipadsamkan petugas dan warga. Namun, saat api berhasil dipadamkan, ada 10 palinggih di Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik yang hangus terbakar. Rinciannya, Palinggih Pasamuan Agung, Palinggih Piyasan, Bale Pepelik (2 unit), Meru Tumpang Telu (tingkat 3), Palinggih Gedong, Palinggih Gedong Tumpang Telu, Palinggih Gedong Simpen, Palinggih Pesimpenan Rambut Sedana, dan Bale Pengapit Lawang.
Selain itu, kata Jro Mangku Sarma, seluruh pratima di Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik ludes terbakar. Termasuk di antaranya pratima yang malinggih di Bale Pesamuan Agung yang terbuat dari pis bolong (uang kepeng). "Semua pratima berupa dewa-dewi dan patung katu dewa-dewi hangus terbakar,” ujar Jro Mangku Sarma kepada NusaBali, Minggu kemarin.
Jro Mangku Sarma menyebutkan, Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik dipugar total sejak Oktober 2019 lalu. Sejak itu pula, Ida Batara nyejer di Bale Pesamuan Agung. Sedangkan seluruh pratima kalinggihang sementara di Bale Pesamuan Agung, yang berada di Madya Mandala. Setiap malam, krama pangempon makemit (bermalam) secara bergilir di Pura Tangkas Kori Agung Cibulik, sejak pemugaran dimulai. Setelah dikerjakan selama 3 bulan, renovasi Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik akhirnya tuntas, Minggu (19/1) lalu. Namun, hanya sepekan pasca selesai renovasi, justru terjadi musibah kebakaran.
Kelian Pangempon Pura Tangkas Kori Agung Cibulik, I Wayan Putra, memaparkan sebelum melakukan pemugaran, seluruh pangempon pura berjumlah 44 KK kena peturunan masing-masing Rp 500.000. Dalam perjalanannya, biaya yang dihabiskan untuk pemugaran pura mencapai Rp 600 kita.
"Kami semua terpukul atas musibah ini. Kami tidak tahu persis apa penyebab kebakaran, apakah karena percikan api dupa atau bagaimana? Faktanya, sebelum kebakaran sempat ada krama pangembon mebanten di bagian bawah palinggih. Kalau dibilang karena korsleting listrik, tidak juga. Sebab, saat kejadian, listrik masih menyala," terang Wayan Putra.
Sementara itu, Perbekel Pempatan I Nengah Kuta mengaku prihatin atas musibah kebakaran di Pura Tangkas Kori Agung Cibulik yang batu selesai dibangun ini. "Semua pangempon pura sampai menangis atas musibah ini. Maklum, pura baru saja dipugar dengan menghabiskan biaya besar. Bahkan, upacara pamelaspas belum dilakukan, tapi pura keburu terbakar,” jelas Nengah Kuta.
Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, berjanji akan memperjuangkan agar ada bantuan pasca musibah kebakaran di Pura Tangkas Kori Agung Cibulik. Mengingat kerugian material di atas Rp 10 juta, menurut Arimbawa, bantuan akan diperjuangkan ke BPBD Provinsi Bali. "Nanti kami usulkan agar dapat bantuan terlebih dulu. Usulan disertai proposal lengkap dengan foto-foto kejadian," tandas Arimbawa. *k16
Pamangku Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cebulik, Jro Mangku Wayan Sarma, menyatakan saat musibah terjadi, Minggu dinihari kemarin, ada 5 krama pangempon yang makemit (jaga malam) di pura yang baru usai direnovasi ini. Sebelumnya, Sabtu (25/1) sore, sempat ada krama pangempon melakukan persembahyangan ngaturang canang, lengkap dengan menancapkan dupa yang masih menyala.
Selanjutnya, aktivitas makemit berjalan seperti biasa, Sabtu malam. Tiba-tiba, Minggu dinihari sekitar pukul 04.30 Wita, krama yang makemit dikejutkan oleh terjadinya kebakaran. Beruntung, tak ada korban jiwa maupun luka bakar akibat kebakaran ini. Namun, api yang berkobar hebat menghanguskan 10 palinggih dan seluruh pratima di Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cebulik.
Musibah kebakaran ini langsung dilaporkan kepada Kelian Pangempon Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik, I Wayan Putra, dan pamangku pura Jro Mangku Wayan Sarma sendiri. Selanjutnya, musibah ini dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem. Begitu menerima laporkan, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa meneruskan laporannya ke Pos Pemadam Kebakaran Karangasem.
Singkat cerita, 11 petugas pemadam yang dipimpin Komandan Regu III I Ketut Sutadi langsung bergerak ke lokasi kebakaran di Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik, dengan mengerahkan 2 mobil pemadam. Petugas pemadam bahu membahu dengan warga setempat untuk memadamkan kobaran api. Perbekel Pempatan, I Nengah Kuta, juga ikut terjun ke lokasi.
Pada akhirnya, kobaran api berhasil dipadsamkan petugas dan warga. Namun, saat api berhasil dipadamkan, ada 10 palinggih di Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik yang hangus terbakar. Rinciannya, Palinggih Pasamuan Agung, Palinggih Piyasan, Bale Pepelik (2 unit), Meru Tumpang Telu (tingkat 3), Palinggih Gedong, Palinggih Gedong Tumpang Telu, Palinggih Gedong Simpen, Palinggih Pesimpenan Rambut Sedana, dan Bale Pengapit Lawang.
Selain itu, kata Jro Mangku Sarma, seluruh pratima di Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik ludes terbakar. Termasuk di antaranya pratima yang malinggih di Bale Pesamuan Agung yang terbuat dari pis bolong (uang kepeng). "Semua pratima berupa dewa-dewi dan patung katu dewa-dewi hangus terbakar,” ujar Jro Mangku Sarma kepada NusaBali, Minggu kemarin.
Jro Mangku Sarma menyebutkan, Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik dipugar total sejak Oktober 2019 lalu. Sejak itu pula, Ida Batara nyejer di Bale Pesamuan Agung. Sedangkan seluruh pratima kalinggihang sementara di Bale Pesamuan Agung, yang berada di Madya Mandala. Setiap malam, krama pangempon makemit (bermalam) secara bergilir di Pura Tangkas Kori Agung Cibulik, sejak pemugaran dimulai. Setelah dikerjakan selama 3 bulan, renovasi Pura Dadia Tangkas Kori Agung Cibulik akhirnya tuntas, Minggu (19/1) lalu. Namun, hanya sepekan pasca selesai renovasi, justru terjadi musibah kebakaran.
Kelian Pangempon Pura Tangkas Kori Agung Cibulik, I Wayan Putra, memaparkan sebelum melakukan pemugaran, seluruh pangempon pura berjumlah 44 KK kena peturunan masing-masing Rp 500.000. Dalam perjalanannya, biaya yang dihabiskan untuk pemugaran pura mencapai Rp 600 kita.
"Kami semua terpukul atas musibah ini. Kami tidak tahu persis apa penyebab kebakaran, apakah karena percikan api dupa atau bagaimana? Faktanya, sebelum kebakaran sempat ada krama pangembon mebanten di bagian bawah palinggih. Kalau dibilang karena korsleting listrik, tidak juga. Sebab, saat kejadian, listrik masih menyala," terang Wayan Putra.
Sementara itu, Perbekel Pempatan I Nengah Kuta mengaku prihatin atas musibah kebakaran di Pura Tangkas Kori Agung Cibulik yang batu selesai dibangun ini. "Semua pangempon pura sampai menangis atas musibah ini. Maklum, pura baru saja dipugar dengan menghabiskan biaya besar. Bahkan, upacara pamelaspas belum dilakukan, tapi pura keburu terbakar,” jelas Nengah Kuta.
Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, berjanji akan memperjuangkan agar ada bantuan pasca musibah kebakaran di Pura Tangkas Kori Agung Cibulik. Mengingat kerugian material di atas Rp 10 juta, menurut Arimbawa, bantuan akan diperjuangkan ke BPBD Provinsi Bali. "Nanti kami usulkan agar dapat bantuan terlebih dulu. Usulan disertai proposal lengkap dengan foto-foto kejadian," tandas Arimbawa. *k16
Komentar