Cinta Film, Erick EST Putar Karyanya
Dedikasi seorang Erick EST tidak diragukan lagi dalam memajukan dunia kreatif dan perfilman.
DENPASAR, NusaBali
Beberapa karyanya bahkan masuk nominasi skala film internasional. Sebut saja filmnya yang berjudul ‘Terakhirku’ dan ‘Rapuh’, berhasil mendapatkan penghargaan pada festival film di Australia. Kali ini, dia mencoba memutar film-film yang telah dibuatnya dengan ‘berdarah-nanah’, di Antida SoundGarden, Jumat (24/1) lalu.
Pemutaran film berdursi lebih dari dua jam tersebut menghadirkan satu film dan satu video klip garapan Erick EST. Film Long Sa’an yang merupakan film tentang Suku Oma Lung (Kenyah) yang harus meninggalkan desanya dan membuat desa lain demi bisa mendapat akses ke kota. Sedangkan pemutara video klip yang dipilih adalah video klip dari sebuah group band Balian. Band ini terbentuk di Bali pada tahun 2009 yang terdiri dari Edward (bass), Aaron (gitar), dan Gembul (drum). Video klip ini berhasil mencuri hati banyak orang karena alur cerita yang tidak disangka. Terdapat sosok JRX dan istrinya, Nora yang memainkan peran mereka masing-masing di dalam video klip tersebut.
Menurut Erick EST, dia sengaja menghadirkan film-film, di mana film-film tersebut mendekatkan kita pada identitas diri. Film Long Sa’an salah staunya. “Film Long Sa’an merupakan sebuah film yang menceritakan tentang tidak adanya akses yang bisa diraih Suku Pedalaman Dayak Kenyah untuk ke kota, membuka mata kita betapa penting mengetahui semua hal-hal yang berakar dari kearifan lokal,” ujar Erick.
Tak hanya film dan video klip, acara juga menampilkan beberapa musisi yang tidak asing hadir di tengah-tengah kaum milenials di Bali, yaitu Zio dan Soul n Kith. Gelaran acara yang digagas oleh Antida SoundGarden ini mendapatkan sorotan yang menarik dari mahasiswa-mahasiswa di kampus ternama. Mereka dapat berbondong-bondong datang untuk menikmati acara yang menghadirkan satu film dan satu movie clip garapan Erick Est ini. “Kami sengaja mengundang kampus-kampus yang sejalan, untuk menikmati acara ini, sehingga edukasi film ini berhasil dilakukan,” ungkap pemilik Antida SoundGarden, Anom Darsana.*ind
Pemutaran film berdursi lebih dari dua jam tersebut menghadirkan satu film dan satu video klip garapan Erick EST. Film Long Sa’an yang merupakan film tentang Suku Oma Lung (Kenyah) yang harus meninggalkan desanya dan membuat desa lain demi bisa mendapat akses ke kota. Sedangkan pemutara video klip yang dipilih adalah video klip dari sebuah group band Balian. Band ini terbentuk di Bali pada tahun 2009 yang terdiri dari Edward (bass), Aaron (gitar), dan Gembul (drum). Video klip ini berhasil mencuri hati banyak orang karena alur cerita yang tidak disangka. Terdapat sosok JRX dan istrinya, Nora yang memainkan peran mereka masing-masing di dalam video klip tersebut.
Menurut Erick EST, dia sengaja menghadirkan film-film, di mana film-film tersebut mendekatkan kita pada identitas diri. Film Long Sa’an salah staunya. “Film Long Sa’an merupakan sebuah film yang menceritakan tentang tidak adanya akses yang bisa diraih Suku Pedalaman Dayak Kenyah untuk ke kota, membuka mata kita betapa penting mengetahui semua hal-hal yang berakar dari kearifan lokal,” ujar Erick.
Tak hanya film dan video klip, acara juga menampilkan beberapa musisi yang tidak asing hadir di tengah-tengah kaum milenials di Bali, yaitu Zio dan Soul n Kith. Gelaran acara yang digagas oleh Antida SoundGarden ini mendapatkan sorotan yang menarik dari mahasiswa-mahasiswa di kampus ternama. Mereka dapat berbondong-bondong datang untuk menikmati acara yang menghadirkan satu film dan satu movie clip garapan Erick Est ini. “Kami sengaja mengundang kampus-kampus yang sejalan, untuk menikmati acara ini, sehingga edukasi film ini berhasil dilakukan,” ungkap pemilik Antida SoundGarden, Anom Darsana.*ind
Komentar