Tulang Belulang Hebohkan Warga Pejarakan
Ada galian sepanjang 1,5 meter di dekat lokasi penemuan tulang-belulang,
SINGARAJA, NusaBali
Temuan tulang-belulang manusia membuat heboh Buleleng Minggu (26/1/2020) pukul 16.30 Wita. Sejumlah tulang-belulang yang identitasnya masih misterius ditemukan di antara semak belukar di wilayah Hutan Produksi Terbatas (HPT), sekitar Labuhan Lalang, Banjar Dinas/Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Perbekel Desa Pejarakan, Made Astawa, mengatakan temuan tulang- belulang berupa tengkorak, rahang dan beberapa tulang manusia itu ditemukan oleh warganya Putu Sulandra, 28. Warga yang beralamat di Banjar Dinas Marga Garuda, Desa Pejarakan, Gerokgak itu menemukan tulang-belulang saat menyabit rumput.
Awalnya Sulandra mengira tulang itu adalah tulang hewan, namun tak jauh dari lokasi temuan tulang pertama ditemukan tulang lainnya. “Tadi warga kami sedang menyabit rumput tiba-tiba menemukan tulang, awalnya ditanggapi biasa, tetapi beberapa meter kemudian ditemukan lagi, sehingga dilaporkan ke aparat desa dan juga Babinsa, Bhabinkamtbmas,” jelas Perbekel Astawa.
Dirinya pun mengatakan dari situasi di lokasi kejadian ditemukan indikasi penguburan disengaja, karena di sekitar lokasi temuan tulang ditemukan bekas galian yang ditutupi semak belukar. Panjang galian itu pun sekitar 1,5 meter. Hanya saja dirinya tak dapat memastikan apakah temuan itu adalah buntuk aksi kriminal atau tidak. “Menurut kami sih sepertinya ada indikasi galian seperti bentuk kuburan,” jelas dia.
Kondisi tulang-belulang saat ditemukan sudah dalam keadaan bersih tanpa kulit dan daging yang masih menempel. Diduga kuat tulang belulang itu habis terkoyak binatang liar seperti biawak yang memang banyak di sekitar lokasi kejadian. Tulang-belulang temuan warga setempat lalu ditangani Polres Buleleng dan dibawa ke RSUD Buleleng untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Di sisi lain di sekitar lokasi kejadian sejak sepuluh tahun terakhir sudah tiga kali ditemukan mayat maupun tulang belulang. Bahkan sebelumnya juga disebut Perbekel Astawa pernah ditemukan mayat terbakar dan mayat tergeletak tanpa dikuburkan yang juga ditemukan di semak belukar. “Di sekitar lokasi itu beberapa kali pernah ditemukan mayat, karena memang kondisinya penuh semak belukar dan juga sepi, tetapi apakah itu pembunuhan atau apa kami tidak tahu,” ungkap dia. Atas peristiwa itu pihak desa dinas maupun adat berencana akan melakukan rapat dan paruman untuk upacara pacaruan.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut karena masih dalam tahap penanganan. “Besok ya,” janji Gede Sumarjaya.*k23
Temuan tulang-belulang manusia membuat heboh Buleleng Minggu (26/1/2020) pukul 16.30 Wita. Sejumlah tulang-belulang yang identitasnya masih misterius ditemukan di antara semak belukar di wilayah Hutan Produksi Terbatas (HPT), sekitar Labuhan Lalang, Banjar Dinas/Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Perbekel Desa Pejarakan, Made Astawa, mengatakan temuan tulang- belulang berupa tengkorak, rahang dan beberapa tulang manusia itu ditemukan oleh warganya Putu Sulandra, 28. Warga yang beralamat di Banjar Dinas Marga Garuda, Desa Pejarakan, Gerokgak itu menemukan tulang-belulang saat menyabit rumput.
Awalnya Sulandra mengira tulang itu adalah tulang hewan, namun tak jauh dari lokasi temuan tulang pertama ditemukan tulang lainnya. “Tadi warga kami sedang menyabit rumput tiba-tiba menemukan tulang, awalnya ditanggapi biasa, tetapi beberapa meter kemudian ditemukan lagi, sehingga dilaporkan ke aparat desa dan juga Babinsa, Bhabinkamtbmas,” jelas Perbekel Astawa.
Dirinya pun mengatakan dari situasi di lokasi kejadian ditemukan indikasi penguburan disengaja, karena di sekitar lokasi temuan tulang ditemukan bekas galian yang ditutupi semak belukar. Panjang galian itu pun sekitar 1,5 meter. Hanya saja dirinya tak dapat memastikan apakah temuan itu adalah buntuk aksi kriminal atau tidak. “Menurut kami sih sepertinya ada indikasi galian seperti bentuk kuburan,” jelas dia.
Kondisi tulang-belulang saat ditemukan sudah dalam keadaan bersih tanpa kulit dan daging yang masih menempel. Diduga kuat tulang belulang itu habis terkoyak binatang liar seperti biawak yang memang banyak di sekitar lokasi kejadian. Tulang-belulang temuan warga setempat lalu ditangani Polres Buleleng dan dibawa ke RSUD Buleleng untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Di sisi lain di sekitar lokasi kejadian sejak sepuluh tahun terakhir sudah tiga kali ditemukan mayat maupun tulang belulang. Bahkan sebelumnya juga disebut Perbekel Astawa pernah ditemukan mayat terbakar dan mayat tergeletak tanpa dikuburkan yang juga ditemukan di semak belukar. “Di sekitar lokasi itu beberapa kali pernah ditemukan mayat, karena memang kondisinya penuh semak belukar dan juga sepi, tetapi apakah itu pembunuhan atau apa kami tidak tahu,” ungkap dia. Atas peristiwa itu pihak desa dinas maupun adat berencana akan melakukan rapat dan paruman untuk upacara pacaruan.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut karena masih dalam tahap penanganan. “Besok ya,” janji Gede Sumarjaya.*k23
1
Komentar