Sopir Ngantuk Tabrak Pemotor, Satu Tewas
Kecelakaan renggut korban jiwa kembali lagi terjadi di jalan jurusan Denpasar – Gilimanuk tepatnya di Simpang Penyalin kawasan Banjar Penarukan Kaja, Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan pada Sabtu (25/1) sore.
TABANAN, NusaBali
Korbannya adalah Ni Wayan Suastini, 52, tewas setelah ditabrak Suzuki APV nopol DK 1624 HA yang dikemudikan I Made Suka Artawan. Tabrakan terjadi diduga sopir APV mengantuk.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi Sabtu sore sekitar pukul 16.40 Wita. Berawal dari Honda Karisma nopol DK 2091 FAI yang dikendarai I Made Malia, 55, membonceng istrinya Ni Wayan Suastini datang dari arah utara menuju selatan arah Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan. Setibanya di lokasi kejadian pada saat memasuki jalan lurus, datang kendaraan APV dari arah Desa Penarukan (selatan).
Diduga sopir APV I Made Suka Artawan warga Banjar Wani Kawan, Desa/Kecamatan Kerambitan, ini mengantuk lantaran mobil yang dikemudikan melaju oleng.
Kendaraan pun berjalan melewati marka as jalan. Karena jarak terlaku dekat, tabrakan tak bisa dihindari. Tabrakan terjadi pada jalur sepeda motor Karisma.
Akibat kecelakaan itu pasutri yang tidak mengenakan helm ini terkapar di tengah jalan. Pengendara motor Made Malia dalam keadaan sadar namun mengalami luka robek pada kelopak mata kanan, lecet pada siku tangan kanan, dan lecet pada lutut tangan kanan lalu dibawa ke BRSUD Tabanan untuk mendapat penanganan.
Kemudian yang dibonceng Ni Wayan Suastini meskipun terkapar masih dalam kondisi sadar. Dia mengalami memar pada rusuk kanan, namun sayangnya saat mendapatkan perawatan di BRSUD Tabanan, Suastini meninggal dunia.
Sebaliknya sopir APV dalam keadaan selamat tanpa luka. Sedangkan kendaraan APV rusak di bagian depan dan kendaraan Karisma dalam keadaan ringsek patah di bagian setang.
Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra menjelaskan kecelakaan disebabkan karena sopir APV ini diduga mengantuk saat kemudikan mobil. Sehingga kendaraan menjadi oleng dan menabrak pengendara motor. “Korbannya ini pasangan suami istri, istrinya meninggal di rumah sakit,” ujarnya, Minggu (26/1).
Dikatakannya, keseharian suami istri ini tinggal di Banjar Dinas Cengkilung, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. Namun asli dari Banjar Penarukan Kaja, Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. “Mereka tinggal di Denpasar karena keseharianya menjadi pedagang di Pasar Peguyangan,” beber Kompol Dewa Gede Putra.
Dia menyebutkan pasangan suami istri saat berkendara juga tidak mengenakan helm. Mereka ini sebenarnya dari berbelanja. “Jenazah korban masih di rumah sakit,” tandasnya. *des
Informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi Sabtu sore sekitar pukul 16.40 Wita. Berawal dari Honda Karisma nopol DK 2091 FAI yang dikendarai I Made Malia, 55, membonceng istrinya Ni Wayan Suastini datang dari arah utara menuju selatan arah Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan. Setibanya di lokasi kejadian pada saat memasuki jalan lurus, datang kendaraan APV dari arah Desa Penarukan (selatan).
Diduga sopir APV I Made Suka Artawan warga Banjar Wani Kawan, Desa/Kecamatan Kerambitan, ini mengantuk lantaran mobil yang dikemudikan melaju oleng.
Kendaraan pun berjalan melewati marka as jalan. Karena jarak terlaku dekat, tabrakan tak bisa dihindari. Tabrakan terjadi pada jalur sepeda motor Karisma.
Akibat kecelakaan itu pasutri yang tidak mengenakan helm ini terkapar di tengah jalan. Pengendara motor Made Malia dalam keadaan sadar namun mengalami luka robek pada kelopak mata kanan, lecet pada siku tangan kanan, dan lecet pada lutut tangan kanan lalu dibawa ke BRSUD Tabanan untuk mendapat penanganan.
Kemudian yang dibonceng Ni Wayan Suastini meskipun terkapar masih dalam kondisi sadar. Dia mengalami memar pada rusuk kanan, namun sayangnya saat mendapatkan perawatan di BRSUD Tabanan, Suastini meninggal dunia.
Sebaliknya sopir APV dalam keadaan selamat tanpa luka. Sedangkan kendaraan APV rusak di bagian depan dan kendaraan Karisma dalam keadaan ringsek patah di bagian setang.
Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra menjelaskan kecelakaan disebabkan karena sopir APV ini diduga mengantuk saat kemudikan mobil. Sehingga kendaraan menjadi oleng dan menabrak pengendara motor. “Korbannya ini pasangan suami istri, istrinya meninggal di rumah sakit,” ujarnya, Minggu (26/1).
Dikatakannya, keseharian suami istri ini tinggal di Banjar Dinas Cengkilung, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. Namun asli dari Banjar Penarukan Kaja, Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. “Mereka tinggal di Denpasar karena keseharianya menjadi pedagang di Pasar Peguyangan,” beber Kompol Dewa Gede Putra.
Dia menyebutkan pasangan suami istri saat berkendara juga tidak mengenakan helm. Mereka ini sebenarnya dari berbelanja. “Jenazah korban masih di rumah sakit,” tandasnya. *des
1
Komentar