Messi Boros Peluang, Barca Takluk di Mestalla
Barcelona menderita kekalahan pertama di era Quique Setien usai takluk 0-2 di markas Valencia, di Stadion Mestalla, Minggu (26/1) dinihari Wita.
VALENCIA, NusaBali
Kekalahan dipicu bintang Barca Lionel Messi boros peluang dan Barca tampil buruk. Namun Sergio Busquets mengakui, Valencia tampil lebih efisien.
Maxi Gomez menjadi momok Blaugrana usai mencetak dua gol. Gomez bisa saja menambah derita Barcelona usai Valencia dihadiahi penalti di babak pertama, namun eksekusinya digagalkan Marc-Andre ter Stegen.
Meski menang, Valencia tak dominan. Justru Barca unggul penguasaan bola yang mencapai 73,6% dengan total 14 percobaan (5 on target).
Namun Los Che lebih efektif karena dengan penguasaan bola yang kecil menciptakan delapan percobaan. Enam di antaranya mengarah ke gawang, dan dua dikonversi jadi gol.
"Kami meningkat seiring berjalannya pertandingan dan kami sudah tahu bagaimana memperbaiki beberapa kesalahan kami. Saat kami menanjak, mereka mencetak gol pertama," ucap Busqets dikutip Marca.
Sedangkan Lionel Messi menyia-nyiakan 11 tembakan dan dia tak pernah semubazir ini membuang peluang sejak 2017. Catatan peluang Messi menjadi sia-sia karena tak ada satu pun dari peluang tersebut yang menjadi gol.
Insting pembunuh Messi seolah menghilang. Dari 11 upaya tembakan Messi, hanya empat mengarah ke gawang Kelelawar Hitam. Itupun semuanya mampu diredam kiper Jaume Domenech. Sedangkan lima tembakan off target dan dua lainnya diblok barisan bertahan Valencia.
Messi sebelumnya tak pernah menyia-nyiakan peluang separah ini sejak Desember 2017. Dikutip dari Opta, ini jadi laga dimana Messi gagal mencetak gol dengan upaya melepas tembakan terbanyak sepanjang 90 menit.
Menyamai kegagalan Messi saat Barcelona menang 4-0 di Camp Nou pada musim 2017/2018. Dalam laga itu, Messi juga gagal mencetak gol meski melepas 11 tembakan.
Pelatih Quique Setien mengakui Barcelona tampil buruk saat dikalahkan Valencia. Setien menduga para pemain Barcelona belum sepenuhnya memahami konsepnya.
"Ada banyak yang bisa dipelajari dari 45 menit pertama dan ada yang belum sepenuhnya kami pahami. Mungkin kami belum menyampaikan konsep sejelas mungkin atau hal-hal harus dipahami dengan cara berbeda,"kata Setien.*
Kekalahan dipicu bintang Barca Lionel Messi boros peluang dan Barca tampil buruk. Namun Sergio Busquets mengakui, Valencia tampil lebih efisien.
Maxi Gomez menjadi momok Blaugrana usai mencetak dua gol. Gomez bisa saja menambah derita Barcelona usai Valencia dihadiahi penalti di babak pertama, namun eksekusinya digagalkan Marc-Andre ter Stegen.
Meski menang, Valencia tak dominan. Justru Barca unggul penguasaan bola yang mencapai 73,6% dengan total 14 percobaan (5 on target).
Namun Los Che lebih efektif karena dengan penguasaan bola yang kecil menciptakan delapan percobaan. Enam di antaranya mengarah ke gawang, dan dua dikonversi jadi gol.
"Kami meningkat seiring berjalannya pertandingan dan kami sudah tahu bagaimana memperbaiki beberapa kesalahan kami. Saat kami menanjak, mereka mencetak gol pertama," ucap Busqets dikutip Marca.
Sedangkan Lionel Messi menyia-nyiakan 11 tembakan dan dia tak pernah semubazir ini membuang peluang sejak 2017. Catatan peluang Messi menjadi sia-sia karena tak ada satu pun dari peluang tersebut yang menjadi gol.
Insting pembunuh Messi seolah menghilang. Dari 11 upaya tembakan Messi, hanya empat mengarah ke gawang Kelelawar Hitam. Itupun semuanya mampu diredam kiper Jaume Domenech. Sedangkan lima tembakan off target dan dua lainnya diblok barisan bertahan Valencia.
Messi sebelumnya tak pernah menyia-nyiakan peluang separah ini sejak Desember 2017. Dikutip dari Opta, ini jadi laga dimana Messi gagal mencetak gol dengan upaya melepas tembakan terbanyak sepanjang 90 menit.
Menyamai kegagalan Messi saat Barcelona menang 4-0 di Camp Nou pada musim 2017/2018. Dalam laga itu, Messi juga gagal mencetak gol meski melepas 11 tembakan.
Pelatih Quique Setien mengakui Barcelona tampil buruk saat dikalahkan Valencia. Setien menduga para pemain Barcelona belum sepenuhnya memahami konsepnya.
"Ada banyak yang bisa dipelajari dari 45 menit pertama dan ada yang belum sepenuhnya kami pahami. Mungkin kami belum menyampaikan konsep sejelas mungkin atau hal-hal harus dipahami dengan cara berbeda,"kata Setien.*
Komentar