Golkar Bangli Resmi ‘Pinang’ NasDem-Hanura
Golkar mengundang resmi pengurus Hanura, Demokrat dan NasDem Bangli terkait rencana koalisi, namun dari undangan Demokrat tidak hadir.
BANGLI, NusaBali
DPD II Golkar Bangli mulai melakukan pembahasan secara resmi terkait koalisi untuk Pilkada 2020 bersama Partai NasDem dan Hanura. Pertemuan dilakukan di Sekretariat DPD II Golkar Bangli, Selasa (28/1). Ada tiga parpol yang diundang Golkar sebagai pemilik 6 kursi di DPRD Bangli (20,00%), yakni NasDem (2 kursi/6,67%), Hanura (1 kursi, 3,33%) dan Demokrat ( 3 kursi/10,00%). Namun Demokrat tidak hadir memenuhi undangan.
Dalam pertemuan yang berlangsung pukul pukul 10.00 Wita sampai pukul 12.00 Wita itu dihadiri Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara, anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli, Ketua DPW NasDem Bangli, Gde Tindih dan Sekretaris DPD NasDem Bangli, Ida Bagus Purwitan, serta Wakil Ketua DPC Hanura Bangli, Made Madra.
Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara, mengatakan pihaknya mengundang secara resmi pengurus Hanura, Demokrat dan NasDem Bangli berkaitan dengan pembahasan rencana pembentukan koalisi. Dari undangan yang disampaikan, hanya Demokrat yang tidak hadir. “Dari Demokrat memang berhalangan hadir dalam pertemuan kali ini, mungkin mereka ada kesibukan atau agenda penting lainnya,” ungkap Gusti Winuntara, usai pembahasan koalisi tersebut.
Menurutnya, baru kali ini dilakukan pertemuan secara resmi membahas koalisi. Sebelumnya juga sudah dilakukan komunikasi dengan beberapa pengurus, namun hanya secara informal. Dengan berlangsungnya pertemuan kali ini diharapkan nantinya ada pertemuan lanjutan sehingga bisa terbangun koalisi besar jelang Pilkada Bangli, 23 September 2020 nanti. "Ini baru pertemuan pertama dan ke depan masih akan ada pertemuan lagi. Kami pun memberikan kesempatan kepada pengurus NasDem dan Hanura untuk membahas koalisi ini di internal mereka," imbuhnya.
Sementara Ketua DPD NasDem Bangli, Gede Tindih, mengatakan suatu kehormatan bagi NasDem karena diundang Golkar kaitannya untuk membangun koalisi. "Kalau diibaratkan Partai Golkar adalah sebuah pesawat hanya tinggal take off saja karena sudah secara mandiri bisa mengusung calon,” ungkapnya.
Menurutnya untuk peluang membangun koalisi memang tetap ada, namun untuk kepastiannya kata Gede Tindih masih menunggu hasil Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) DPP NasDem yang akan dihadiri pimpinan DPW NasDem se-Indonesia. Gede Tindih menambahkan dari kandidat yang mendaftar di NasDem memang satu paket, yakni Ida Bagus Giri Putra dan Sang Nyoman Putra Erawan. Tentu dengan mendaftar di NasDem adalah sebuah kehormatan bagi NasDem dan sudah barang tentu kepercayaan tersebut tidak boleh diabaikan.
“Peluang membangun koalisi tetap ada tergantung hasil koordinasi saja dan dilandasi saling menghargai. Yang jelas kami juga akan memperjuangkan kandidat yang sudah mendaftar di partai kami," jelas Gede Tindih seraya menambahkan berbicara koalisi tidak bisa lepas dari bargainning politik untuk tahun 2024.
Gede Tindih menambahkan setiap calon memiliki visi dan misi yang sama- sama bagusnya, namun apakah visi dan misi tersebut dapat dijalankan tatkala kondisi keuangan daerah tidak mendukung. "Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang memiliki motivasi mencari uang untuk kepentingan membangun Bangli," sebut politisi asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC Hanura Bangli, Made Madra, mengungkapkan terkait pertemuan ini, belum ada jawaban pasti terkait membangun koalisi, dan dari pertemuan ini akan dirapatkan kembali di internal partai. "Untuk pertemuan secara resmi baru kali ini, hasilnya pertemuan hari ini nanti akan kami sampaikan di internal partai untuk dapat ditindaklanjuti," kata politisi asal Kelurahan Kawan, Bangli ini.
Sejatinya selain Demokrat, NasDem dan Hanura, masih terdapat parpol parlemen lainnya di Bangli, yakni PKPI dan Gerindra yang masing-masing memiliki 1 (satu) kursi di DPRD Bangli hasil Pileg 2019. Namun, kedua parpol ini tidak diundang dalam pembahasan penjajakan koalisi oleh Golkar kemarin. Sementara tak hadirnya Demokrat memenuhi undangan Golkar diduga akibat telah merapatnya partai ini ke PDIP. Hal ini setelah Ketua DPC PDIP Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dan Ketua DPC Demokrat Bangli, I Komang Carles, menggelar pertemuan spesial untuk membahas rencana koalisi, Senin (21/1) lalu.
Sumber NusaBali di lingkaran Demokrat menyebutkan, pertemuan Sang Nyoman Sedana Arta dan Komang Carles terjadi di Rumah Jabatan Ketua DPRD Bali, I Wayan Diar. Dalam pertemuan tersebut, Sedana Arta didampingi sejumlah anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli. Sedangkan Komang Carles datang bersama jajarannya.
Golkar-NasDem-HanuRa dan mitra koalisi lainnya digadang-gadang akan usung I Made Subrata-Ngakan Made Kutha Parwata sebagai pasangan Cabup-Cawabup Bangli ke Pikada 2020. Made Subrata adalah kader Golkar asal Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani yang notabene adik kandung Bupati Bangli, I Made Gianyar. Saat ini, Made Subrata masih menjabat Perbekel Bunutin.
Sedangkan Kutha Parwata adalah politisi senior PDIP asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli yang sempat menjabat Ketua DPC PDIP Bangli 2010-2015 dan Ketua DPRD Bangli 2014-2019.
Sementara di sisi lain PDIP hampir pasti akan usung pasangan Cabup-Cawabup, Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar. Sedana Arta adalah politisi PDIP asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli yang sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati Bangli (2010-2015, 2016-2021) pendamping I Made Gianyar. Sedangkan Wayan Diar adalah politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Bangli dan sekaligus Ketua DPRD Bangli 2019-2024. *esa
Dalam pertemuan yang berlangsung pukul pukul 10.00 Wita sampai pukul 12.00 Wita itu dihadiri Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara, anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli, Ketua DPW NasDem Bangli, Gde Tindih dan Sekretaris DPD NasDem Bangli, Ida Bagus Purwitan, serta Wakil Ketua DPC Hanura Bangli, Made Madra.
Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara, mengatakan pihaknya mengundang secara resmi pengurus Hanura, Demokrat dan NasDem Bangli berkaitan dengan pembahasan rencana pembentukan koalisi. Dari undangan yang disampaikan, hanya Demokrat yang tidak hadir. “Dari Demokrat memang berhalangan hadir dalam pertemuan kali ini, mungkin mereka ada kesibukan atau agenda penting lainnya,” ungkap Gusti Winuntara, usai pembahasan koalisi tersebut.
Menurutnya, baru kali ini dilakukan pertemuan secara resmi membahas koalisi. Sebelumnya juga sudah dilakukan komunikasi dengan beberapa pengurus, namun hanya secara informal. Dengan berlangsungnya pertemuan kali ini diharapkan nantinya ada pertemuan lanjutan sehingga bisa terbangun koalisi besar jelang Pilkada Bangli, 23 September 2020 nanti. "Ini baru pertemuan pertama dan ke depan masih akan ada pertemuan lagi. Kami pun memberikan kesempatan kepada pengurus NasDem dan Hanura untuk membahas koalisi ini di internal mereka," imbuhnya.
Sementara Ketua DPD NasDem Bangli, Gede Tindih, mengatakan suatu kehormatan bagi NasDem karena diundang Golkar kaitannya untuk membangun koalisi. "Kalau diibaratkan Partai Golkar adalah sebuah pesawat hanya tinggal take off saja karena sudah secara mandiri bisa mengusung calon,” ungkapnya.
Menurutnya untuk peluang membangun koalisi memang tetap ada, namun untuk kepastiannya kata Gede Tindih masih menunggu hasil Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) DPP NasDem yang akan dihadiri pimpinan DPW NasDem se-Indonesia. Gede Tindih menambahkan dari kandidat yang mendaftar di NasDem memang satu paket, yakni Ida Bagus Giri Putra dan Sang Nyoman Putra Erawan. Tentu dengan mendaftar di NasDem adalah sebuah kehormatan bagi NasDem dan sudah barang tentu kepercayaan tersebut tidak boleh diabaikan.
“Peluang membangun koalisi tetap ada tergantung hasil koordinasi saja dan dilandasi saling menghargai. Yang jelas kami juga akan memperjuangkan kandidat yang sudah mendaftar di partai kami," jelas Gede Tindih seraya menambahkan berbicara koalisi tidak bisa lepas dari bargainning politik untuk tahun 2024.
Gede Tindih menambahkan setiap calon memiliki visi dan misi yang sama- sama bagusnya, namun apakah visi dan misi tersebut dapat dijalankan tatkala kondisi keuangan daerah tidak mendukung. "Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang memiliki motivasi mencari uang untuk kepentingan membangun Bangli," sebut politisi asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC Hanura Bangli, Made Madra, mengungkapkan terkait pertemuan ini, belum ada jawaban pasti terkait membangun koalisi, dan dari pertemuan ini akan dirapatkan kembali di internal partai. "Untuk pertemuan secara resmi baru kali ini, hasilnya pertemuan hari ini nanti akan kami sampaikan di internal partai untuk dapat ditindaklanjuti," kata politisi asal Kelurahan Kawan, Bangli ini.
Sejatinya selain Demokrat, NasDem dan Hanura, masih terdapat parpol parlemen lainnya di Bangli, yakni PKPI dan Gerindra yang masing-masing memiliki 1 (satu) kursi di DPRD Bangli hasil Pileg 2019. Namun, kedua parpol ini tidak diundang dalam pembahasan penjajakan koalisi oleh Golkar kemarin. Sementara tak hadirnya Demokrat memenuhi undangan Golkar diduga akibat telah merapatnya partai ini ke PDIP. Hal ini setelah Ketua DPC PDIP Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dan Ketua DPC Demokrat Bangli, I Komang Carles, menggelar pertemuan spesial untuk membahas rencana koalisi, Senin (21/1) lalu.
Sumber NusaBali di lingkaran Demokrat menyebutkan, pertemuan Sang Nyoman Sedana Arta dan Komang Carles terjadi di Rumah Jabatan Ketua DPRD Bali, I Wayan Diar. Dalam pertemuan tersebut, Sedana Arta didampingi sejumlah anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli. Sedangkan Komang Carles datang bersama jajarannya.
Golkar-NasDem-HanuRa dan mitra koalisi lainnya digadang-gadang akan usung I Made Subrata-Ngakan Made Kutha Parwata sebagai pasangan Cabup-Cawabup Bangli ke Pikada 2020. Made Subrata adalah kader Golkar asal Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani yang notabene adik kandung Bupati Bangli, I Made Gianyar. Saat ini, Made Subrata masih menjabat Perbekel Bunutin.
Sedangkan Kutha Parwata adalah politisi senior PDIP asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli yang sempat menjabat Ketua DPC PDIP Bangli 2010-2015 dan Ketua DPRD Bangli 2014-2019.
Sementara di sisi lain PDIP hampir pasti akan usung pasangan Cabup-Cawabup, Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar. Sedana Arta adalah politisi PDIP asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli yang sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati Bangli (2010-2015, 2016-2021) pendamping I Made Gianyar. Sedangkan Wayan Diar adalah politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Bangli dan sekaligus Ketua DPRD Bangli 2019-2024. *esa
Komentar