Diduga karena Korsleting, Rumah Ludes Terbakar
Rumah milik I Ketut Sumerta, 27, di Banjar Juwuk Manis, Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, ludes terbakar pada Senin (27/1) malam.
NEGARA, NusaBali
Tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik yang meludeskan seisi rumah korban, itu mengakibatkan kerugian sekitar Rp 100 juta.
Berdasar informasi, kebakaran rumah milik korban yang bermatapencaharian sebagai petani ini diketahui terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu, Sumerta bangun dari tidur untuk mengantar istrinya, Ni Ketut Sita Purnamasari, 21, ke toilet yang berada di luar rumah. Sewaktu berdiri menunggu istrinya di depan toilet, korban yang menghadap ke arah bangunan rumahnya, melihat ada cahaya yang berasal dari kamar kosong di sebelah kamar tidur korban.
Melihat cahaya yang berwarna agak kemerah-merahan, korban berusaha mengecek, dan kaget melihat api yang telah membakar bagian atap kamar kosong tersebut. Mengetahui ada kebakaran, korban berusaha memadamkan api dengan air seadanya, dan istrinya berusaha meminta pertolongan kepada para warga sekitar. Namun api dengan cepat merembet pada bagian atap bangunan rumah korban dengan ukuran sekitar 8 meter x 5 meter, tersebut sehingga membuat korban tidak dapat menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. Setelah hampir 2,5 jam berusaha melakukan pemadaman bersama sejumlah warga, api yang telah menghanguskan seluruh atap, pintu, jendela, dan seisi rumah korban, itu berhasil padam.
Kasi Damkar Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) Satpol PP Jembrana I Kade Bagus Darmawan, Selasa (28/1), mengatakan peristiwa kebakaran rumah warga itu tidak dilaporkan ke damkar. Dari hasil penjajakan Selasa pagi kemarin, korban mengaku sengaja tidak meminta bantuan petugas damkar, karena pertimbangan lokasi rumah korban yang terletak jauh ke dalam, dengan akses jalan yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Apalagi saat diketahui terjadi kebakaran, api sudah membesar. ”Sebenarnya kalaupun akses sulit, kami tetap upayakan bantuan. Tetapi ini memang sama sekali tidak ada laporan,” ujarnya.
Menurut Bagus Darmawan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kebakaran tersebut. Namun perkiraan kerugian materi mencapai sekitar Rp 100 juta. Selain rumah korban, sejumlah barang berharga berupa 5 buah sertifikat, BPKB motor, sejumlah perhiasan emas, pakaian, uang Rp 2,5 juta, dan sejumlah peralatan elektronik juga ikut hangus dalam peristiwa tersebut. Sementara tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana juga sudah menyerahkan bantuan paket sembako dan sandang kepada keluarga korban. *ode
Berdasar informasi, kebakaran rumah milik korban yang bermatapencaharian sebagai petani ini diketahui terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu, Sumerta bangun dari tidur untuk mengantar istrinya, Ni Ketut Sita Purnamasari, 21, ke toilet yang berada di luar rumah. Sewaktu berdiri menunggu istrinya di depan toilet, korban yang menghadap ke arah bangunan rumahnya, melihat ada cahaya yang berasal dari kamar kosong di sebelah kamar tidur korban.
Melihat cahaya yang berwarna agak kemerah-merahan, korban berusaha mengecek, dan kaget melihat api yang telah membakar bagian atap kamar kosong tersebut. Mengetahui ada kebakaran, korban berusaha memadamkan api dengan air seadanya, dan istrinya berusaha meminta pertolongan kepada para warga sekitar. Namun api dengan cepat merembet pada bagian atap bangunan rumah korban dengan ukuran sekitar 8 meter x 5 meter, tersebut sehingga membuat korban tidak dapat menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. Setelah hampir 2,5 jam berusaha melakukan pemadaman bersama sejumlah warga, api yang telah menghanguskan seluruh atap, pintu, jendela, dan seisi rumah korban, itu berhasil padam.
Kasi Damkar Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) Satpol PP Jembrana I Kade Bagus Darmawan, Selasa (28/1), mengatakan peristiwa kebakaran rumah warga itu tidak dilaporkan ke damkar. Dari hasil penjajakan Selasa pagi kemarin, korban mengaku sengaja tidak meminta bantuan petugas damkar, karena pertimbangan lokasi rumah korban yang terletak jauh ke dalam, dengan akses jalan yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Apalagi saat diketahui terjadi kebakaran, api sudah membesar. ”Sebenarnya kalaupun akses sulit, kami tetap upayakan bantuan. Tetapi ini memang sama sekali tidak ada laporan,” ujarnya.
Menurut Bagus Darmawan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kebakaran tersebut. Namun perkiraan kerugian materi mencapai sekitar Rp 100 juta. Selain rumah korban, sejumlah barang berharga berupa 5 buah sertifikat, BPKB motor, sejumlah perhiasan emas, pakaian, uang Rp 2,5 juta, dan sejumlah peralatan elektronik juga ikut hangus dalam peristiwa tersebut. Sementara tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana juga sudah menyerahkan bantuan paket sembako dan sandang kepada keluarga korban. *ode
1
Komentar