JBT Luncurkan Fasilitas Pengisian Arus Mobil Listrik
PLN Akui di Bali Baru Ada Dua Mobil Listrik
Jasamarga Bali Tol (JBT) meluncurkan fasilitas Stasiun Pengisian Listrik Kendaraan Umum (SPLKU) di pintu masuk tepatnya di drive thru Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Selasa (28/1).
MANGUPURA, NusaBali
Peluncuran itu diharapkan bisa meningkatkan pelayanan bagi pengguna jalan tol yang menggunakan mobil listrik. Menariknya, dari data yang dimiliki PLN, sejauh ini di Bali baru ada dua mobil listrik.
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Enkky Sasono Anas Wijaya, menerangkan peluncuran SPLKU ini sebagai salah satu upaya meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jalan tol, utamanya pengguna kendaraan listrik. Peluncuran ini berkat kerjasama dari berbagai pihak termasuk PLN. Dengan resmi dibukanya SPLKU itu, Enkky berharap konsep green yang sudah dicanangkan bisa lebih ditonjolkan.
“Bicara soal konsep green, tentu harus berkelanjutan. Jadi mulai sekarang kita sudah memikirkan itu, salah satunya dengan menyediakan layanan SPLKU ini,” ungkapnya di sela-sela peluncuran fasilitas yang dihadiri oleh Direktur Operasi PT Jasamarga Persero Subakti Syukur.
Diakuinya, dengan peluncuran itu, Tol Bali Mandara merupakan yang pertama di Indonesia yang memberlakukan atau menyediakan fasilitas SPLKU itu. Ditanyai terkait dasar dari penyediaan fasilitas itu, Enkky mengaku bahwa itu sesuai Peraturan Presiden (Perpres) 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterei. Hal ini juga disambut baik Gubernur Bali I Wayan Koster yang menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih serta Pergub Nomor 48 Tahun 2019 tentang Kendaraan Listrik Berbasis Baterei. “Jadi ini adalah langkah awal kami mengimplementasikan Perpres dan Pergub itu. Ke depannya, akan kita tingkatkan lagi,” imbuhnya.
Mengenai tarif yang harus dibayar para pengguna, menurut Enkky sementara ini masih digratiskan. “Kita akan lihat perkembangan ke depannya. Karena, saat ini belum terlalu banyak. Tapi, satu hal yang pasti bahwa kita sudah menyediakan infrastruktur pendukung termasuk SPLKU ini, dan untuk saat ini kita masih gratiskan,” tuturnya.
Sementara General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Nyoman Suwarjoni Astawa mengemukakan fasilitas stasiun pengisian listrik sangat diperlukan ke depannya. Saat ini, PLN bersama pihak ketiga terus melakukan berbagai pembangunan khususnya untuk SPLKU. Sejak akhir 2019 lalu, pihaknya sudah membangun SPLKU di Jalan Sudirman Denpasar dan yang kedua di pintu masuk tol. Dia berharap, tahun ini bisa membangun SPLKU di seputar Jalan Kartika Plaza, Kuta dan di wilayah Ubud, Gianyar.
“Memang pengguna mobil listrik ini masih tergolong langka. Di Bali baru ada dua unit. Meski demikian, kita berharap dengan pembangunan ini bisa menarik minat masyarakat untuk membeli mobil listrik,” kata Astawa. *dar, mis
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Enkky Sasono Anas Wijaya, menerangkan peluncuran SPLKU ini sebagai salah satu upaya meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jalan tol, utamanya pengguna kendaraan listrik. Peluncuran ini berkat kerjasama dari berbagai pihak termasuk PLN. Dengan resmi dibukanya SPLKU itu, Enkky berharap konsep green yang sudah dicanangkan bisa lebih ditonjolkan.
“Bicara soal konsep green, tentu harus berkelanjutan. Jadi mulai sekarang kita sudah memikirkan itu, salah satunya dengan menyediakan layanan SPLKU ini,” ungkapnya di sela-sela peluncuran fasilitas yang dihadiri oleh Direktur Operasi PT Jasamarga Persero Subakti Syukur.
Diakuinya, dengan peluncuran itu, Tol Bali Mandara merupakan yang pertama di Indonesia yang memberlakukan atau menyediakan fasilitas SPLKU itu. Ditanyai terkait dasar dari penyediaan fasilitas itu, Enkky mengaku bahwa itu sesuai Peraturan Presiden (Perpres) 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterei. Hal ini juga disambut baik Gubernur Bali I Wayan Koster yang menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih serta Pergub Nomor 48 Tahun 2019 tentang Kendaraan Listrik Berbasis Baterei. “Jadi ini adalah langkah awal kami mengimplementasikan Perpres dan Pergub itu. Ke depannya, akan kita tingkatkan lagi,” imbuhnya.
Mengenai tarif yang harus dibayar para pengguna, menurut Enkky sementara ini masih digratiskan. “Kita akan lihat perkembangan ke depannya. Karena, saat ini belum terlalu banyak. Tapi, satu hal yang pasti bahwa kita sudah menyediakan infrastruktur pendukung termasuk SPLKU ini, dan untuk saat ini kita masih gratiskan,” tuturnya.
Sementara General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Nyoman Suwarjoni Astawa mengemukakan fasilitas stasiun pengisian listrik sangat diperlukan ke depannya. Saat ini, PLN bersama pihak ketiga terus melakukan berbagai pembangunan khususnya untuk SPLKU. Sejak akhir 2019 lalu, pihaknya sudah membangun SPLKU di Jalan Sudirman Denpasar dan yang kedua di pintu masuk tol. Dia berharap, tahun ini bisa membangun SPLKU di seputar Jalan Kartika Plaza, Kuta dan di wilayah Ubud, Gianyar.
“Memang pengguna mobil listrik ini masih tergolong langka. Di Bali baru ada dua unit. Meski demikian, kita berharap dengan pembangunan ini bisa menarik minat masyarakat untuk membeli mobil listrik,” kata Astawa. *dar, mis
1
Komentar