Pangayah Bersihkan Sampah hingga Malam
Karya Usaba Dalem di Pura Dalem Puri
Pamedek membeludak tangkil ngaturang soda serangkaian karya Usaba Dalem di Pura Dalem Puri Besakih, Banjar Kedundung, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Seiring membeludaknya pamedek, timbulan sampah bekas persembahyangan pun menumpuk. Sebanyak 15 pangayah membersihkan sampah bekas upakara di Tegal Penangsaran Pura Dalem Puri hingga malam hari, Selasa (28/1).
Sebanyak 15 pangayah mengumpulkan sampah di Tegal Penangsaran dari pukul 18.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Tumpukan sampah upakara itu kemudian diangkut ke TPA Banjar Palak, Desa Besakih. Pamangku Pura Dalem Puri, Jro Mangku Sari, mengatakan membersihkan sampah lihat situasi pamedek. Saat pamedek sepi, pangayah ditugaskan segera membersihkan dan mengumpulkan sampah. Sehingga penanganan sampah ini hingga malam hari.
Pangayah I Nyoman Dedi dari Banjar Besakih Kawan, Desa Besakih mengatakan, saat cuaca terang maka sampah bekas upakara segera dibersihkan terutama di dekat-dekat candi bentar. “Saya pangayah dari Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih. Ngayah selama rangkaian Usaba Dalem,” katanya. Pangayah lainya, Wayan Sutayasa dari Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih turut ngayagh untuk meringankan petugas kebersihan. Sehari-hari ada petugas kebersihan dari Pemprov Bali.
Camat Rendang, I Wayan Mastra mengapresiasi Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih yang mengawali melakukan bersih-bersih sampah bekas upakara selama rangkaian Usaba Dalem. Pengalaman sebelumnya, sampah dibersihkan setelah nyineb. Sehingga sampah menumpuk, ditambah terjadi hujan, maka sampah bercampur lumpur sangat kesulitan dibersihkan. “Mengangkut sampah sambil melihat situasi. Begitu pamedek lagi lengang, sampah langsung diambil,” katanya.
Setiba di TPA Banjar Palak, sampah dipilah petani yang memerlukan untuk pupuk organik. Setiap hari rata-rata mampu mengangkut tiga hingga empat truk sampah. Dengan adanya pengangkutan sampah, pamedek lebih nyaman menggelar upacara sodaan untuk sang pitara di jaba Pura Dalem Puri Besakih. *k16
Sebanyak 15 pangayah mengumpulkan sampah di Tegal Penangsaran dari pukul 18.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Tumpukan sampah upakara itu kemudian diangkut ke TPA Banjar Palak, Desa Besakih. Pamangku Pura Dalem Puri, Jro Mangku Sari, mengatakan membersihkan sampah lihat situasi pamedek. Saat pamedek sepi, pangayah ditugaskan segera membersihkan dan mengumpulkan sampah. Sehingga penanganan sampah ini hingga malam hari.
Pangayah I Nyoman Dedi dari Banjar Besakih Kawan, Desa Besakih mengatakan, saat cuaca terang maka sampah bekas upakara segera dibersihkan terutama di dekat-dekat candi bentar. “Saya pangayah dari Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih. Ngayah selama rangkaian Usaba Dalem,” katanya. Pangayah lainya, Wayan Sutayasa dari Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih turut ngayagh untuk meringankan petugas kebersihan. Sehari-hari ada petugas kebersihan dari Pemprov Bali.
Camat Rendang, I Wayan Mastra mengapresiasi Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih yang mengawali melakukan bersih-bersih sampah bekas upakara selama rangkaian Usaba Dalem. Pengalaman sebelumnya, sampah dibersihkan setelah nyineb. Sehingga sampah menumpuk, ditambah terjadi hujan, maka sampah bercampur lumpur sangat kesulitan dibersihkan. “Mengangkut sampah sambil melihat situasi. Begitu pamedek lagi lengang, sampah langsung diambil,” katanya.
Setiba di TPA Banjar Palak, sampah dipilah petani yang memerlukan untuk pupuk organik. Setiap hari rata-rata mampu mengangkut tiga hingga empat truk sampah. Dengan adanya pengangkutan sampah, pamedek lebih nyaman menggelar upacara sodaan untuk sang pitara di jaba Pura Dalem Puri Besakih. *k16
1
Komentar