Pertama Dioperasikan, Kapal Langsung Kandas
176 Penumpang Dievakuasi ke Dermaga Pelabuhan Padangbai
Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Kelas IV Padangbai, I Made Buda, menduga KMP Parama Kalyani kandas karena belum digelar upacara matur piuning
AMLAPURA, NusaBali
Kapal Motor Penumpang (KMP) Parama Kalyani langsung kandas saat pertama kali dioperasikan di Teluk Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Rabu (29/1) dinihari pukul 04.30 Wita. Seluruh 176 penumpang selamat dari maut dan dievakuasi ke Pelabuhan Padangbai menggunakan perahu nelayan dan speed boat.
Informasi di lapangan, KMP Parama Kalyani yang merupakan kapal terbaru rakitan tahun 2019 milik PT Jemla Ferry, awalnya berlayar dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, Selasa (28/1) siang pukul 11.50 Wita. Itulah pelayaran pertama KMP Parama Kalyani sejak dirakit.
Saat berlayar dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, KMP Parama Kalyani dengan Nakhoda Suprastono dan didukung 15 anak buah kapal (ABK) ini mengangkut 176 penumpang. Selama dalam perjalanan, cuaca di Selat Lombok cukup bersahabat, di mana gelombang, angin, dan arus laut terbilang landai.
Nah, begitu KMP Parama Kalyani memasuki perairan Desa Padangbai dan hendak ber-labuh di Dermaga I Pelabuhan Padangbai, Rabu dinihari pukul 04.30 Wita, sang Nakhoda Suprastono kesulitan mengendalikan kapalnya yang baru pertama kali beroperasi ini. Maunya diarahkan ke Dermaga I Pelabuhan Padangbai, kapal justru bergerak ke arah timur hingga kandas di antara Ramsi Hijau dan Ramsi Merah.
Lokasi kandasnya KMP Parama Kalyani ini persis sama dengan titik kandasnya beberapa kapal sebelumnya. Termasuk KMP Swarna Cakra, kapal terakhir yang kandas di Teluk Banjar Segara, Desa Padangbai, 24 Mei 2019 pagi pukul 07.30 Wita, hingga 194 penumpangnya dievakuasi.
Setelah KMP Parama Kalyani kandas dinihari kemarin, seluruh 176 penumpangnya dievakuasi ke Dermaga I Pelabuhan Padangbai menggunakan perahu milik nelayan dan speed boat. Dermaga I Pelabuhan Padangbai hanya berjarak sekitar 200 meter arah barat dari titik kapal kandas.
Setelah semua penumpang berhasil dievakuasi, KMP Parama Kalyani yang kandas ini sempat hendak ditarik dengan Tugboat milik PT Pertamina. Namun, karena air laut mulai pasang, KMP Parama Kalyani akhirnya berhasil dikendalikan Nakhoda Suprastono pukul 10.40 Wita, sehingga bisa diarahkan berlabuh ke Dermaga I Pelabuhan Padangbai.
Setibanya di Dermaga I Pelabuhan Padangbai, barang dan kendaraan yang diangkut KMP Parama Kalyani diturunkan. Rinciannya, 50 unit sepeda motor, 2 unit kendaraan roda empat, 4 unit truk mini, 10 unit truk sedang, 9 unit truk besar, dan 6 unit truk tronton.
Selanjutnya, kapal dengan international maritime organization (IMO) 9881811, panjang 21 meter, tinggi 4,5 meter, dan berat 1.751 gross tonnage ini kembali berlayar ke Pelabuhan Lembar. Kapal berlayar dari Dermaga I Pelabuhan Padangbai, Rabu siang pukul 11.30 Wita, dengan hanya memuat sejumlah kendaraan saja.
Sebelum KMP Parama Kalyani berlayar kembali ke Pelabuhan Lembar, pihak Kesyahban-daraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai sempat melakukan pemeriksaan termasuk menggunakan penyelam dan memantau bagian bawah kapal. Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas IV Padangbai, I Made Buda, juga sempat memeriksa nakhoda kapal, Suprastono, terkait penyebab musibah kandasnya KMP Parama Kalyani.
Menurut Made Buda, Nakhoda Suprastono sulit menguarikan secara teknis apa penyebab kapalnya kandas. "Maunya saya mengarahkan kapal ke Dermaga I Pelabuhan Padangbai, tetapi sulit dikendalikan. Kapal justru kapal bergerak ke arah timur," ungkap Nakhoda Suprastono ditirukan Made Buda.
Made Buda sendiri menduga KMP Parama Kalyani kandas karena kapalnya masih baru dan baru pertama kali dioperasikan. Selain itu, belum pernah digelar upacara matur piu-ning di Pura Penataran Agung, Pura Dang Kahyangan Silayukti, dan Pura Tanjung Sari, sehingga mendapatkan peringatan, secara non teknis. "Itu bisa dibilang peringatan kecil. Apalagi kapal baru, tidak ada klakson. Saat hendak berlabuh, kapal ini tanpa membunyikan klakson," jelas Made Buda.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada, proses evakuasi ratusan penumpang KMP Parama Kalyani dilakukan tim gabungan dari Basarnas dan kepolisian selama 2 jam. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan 1 unit RIB, 1 unit speed boat Eka Jaya, sekoci wahana, dan perahu nelayan.
"Proses evakuasi berlangsung kurang lebih 2 jam dengan hasil seluruh penumpang telah terevakuasi dalam keadaan selamat. Kapal akhirnya bisa sandar di Dermaga I Pelabuhan Padangbai," jelas Gede Darmada. *k16
Informasi di lapangan, KMP Parama Kalyani yang merupakan kapal terbaru rakitan tahun 2019 milik PT Jemla Ferry, awalnya berlayar dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, Selasa (28/1) siang pukul 11.50 Wita. Itulah pelayaran pertama KMP Parama Kalyani sejak dirakit.
Saat berlayar dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, KMP Parama Kalyani dengan Nakhoda Suprastono dan didukung 15 anak buah kapal (ABK) ini mengangkut 176 penumpang. Selama dalam perjalanan, cuaca di Selat Lombok cukup bersahabat, di mana gelombang, angin, dan arus laut terbilang landai.
Nah, begitu KMP Parama Kalyani memasuki perairan Desa Padangbai dan hendak ber-labuh di Dermaga I Pelabuhan Padangbai, Rabu dinihari pukul 04.30 Wita, sang Nakhoda Suprastono kesulitan mengendalikan kapalnya yang baru pertama kali beroperasi ini. Maunya diarahkan ke Dermaga I Pelabuhan Padangbai, kapal justru bergerak ke arah timur hingga kandas di antara Ramsi Hijau dan Ramsi Merah.
Lokasi kandasnya KMP Parama Kalyani ini persis sama dengan titik kandasnya beberapa kapal sebelumnya. Termasuk KMP Swarna Cakra, kapal terakhir yang kandas di Teluk Banjar Segara, Desa Padangbai, 24 Mei 2019 pagi pukul 07.30 Wita, hingga 194 penumpangnya dievakuasi.
Setelah KMP Parama Kalyani kandas dinihari kemarin, seluruh 176 penumpangnya dievakuasi ke Dermaga I Pelabuhan Padangbai menggunakan perahu milik nelayan dan speed boat. Dermaga I Pelabuhan Padangbai hanya berjarak sekitar 200 meter arah barat dari titik kapal kandas.
Setelah semua penumpang berhasil dievakuasi, KMP Parama Kalyani yang kandas ini sempat hendak ditarik dengan Tugboat milik PT Pertamina. Namun, karena air laut mulai pasang, KMP Parama Kalyani akhirnya berhasil dikendalikan Nakhoda Suprastono pukul 10.40 Wita, sehingga bisa diarahkan berlabuh ke Dermaga I Pelabuhan Padangbai.
Setibanya di Dermaga I Pelabuhan Padangbai, barang dan kendaraan yang diangkut KMP Parama Kalyani diturunkan. Rinciannya, 50 unit sepeda motor, 2 unit kendaraan roda empat, 4 unit truk mini, 10 unit truk sedang, 9 unit truk besar, dan 6 unit truk tronton.
Selanjutnya, kapal dengan international maritime organization (IMO) 9881811, panjang 21 meter, tinggi 4,5 meter, dan berat 1.751 gross tonnage ini kembali berlayar ke Pelabuhan Lembar. Kapal berlayar dari Dermaga I Pelabuhan Padangbai, Rabu siang pukul 11.30 Wita, dengan hanya memuat sejumlah kendaraan saja.
Sebelum KMP Parama Kalyani berlayar kembali ke Pelabuhan Lembar, pihak Kesyahban-daraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai sempat melakukan pemeriksaan termasuk menggunakan penyelam dan memantau bagian bawah kapal. Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas IV Padangbai, I Made Buda, juga sempat memeriksa nakhoda kapal, Suprastono, terkait penyebab musibah kandasnya KMP Parama Kalyani.
Menurut Made Buda, Nakhoda Suprastono sulit menguarikan secara teknis apa penyebab kapalnya kandas. "Maunya saya mengarahkan kapal ke Dermaga I Pelabuhan Padangbai, tetapi sulit dikendalikan. Kapal justru kapal bergerak ke arah timur," ungkap Nakhoda Suprastono ditirukan Made Buda.
Made Buda sendiri menduga KMP Parama Kalyani kandas karena kapalnya masih baru dan baru pertama kali dioperasikan. Selain itu, belum pernah digelar upacara matur piu-ning di Pura Penataran Agung, Pura Dang Kahyangan Silayukti, dan Pura Tanjung Sari, sehingga mendapatkan peringatan, secara non teknis. "Itu bisa dibilang peringatan kecil. Apalagi kapal baru, tidak ada klakson. Saat hendak berlabuh, kapal ini tanpa membunyikan klakson," jelas Made Buda.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada, proses evakuasi ratusan penumpang KMP Parama Kalyani dilakukan tim gabungan dari Basarnas dan kepolisian selama 2 jam. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan 1 unit RIB, 1 unit speed boat Eka Jaya, sekoci wahana, dan perahu nelayan.
"Proses evakuasi berlangsung kurang lebih 2 jam dengan hasil seluruh penumpang telah terevakuasi dalam keadaan selamat. Kapal akhirnya bisa sandar di Dermaga I Pelabuhan Padangbai," jelas Gede Darmada. *k16
Komentar