Setelah Bertemu Cok Rat, Mohon Restu Puri Kesiman
Ngurah Agung Gencar Gerilya Dukungan
Kandidat Calon Walikota (Cawali) Denpasar dari Golkar,Anak Agung Ngurah Agung, gencarkan gerilya menggalang dukungan ‘Segitiga Emas’ (Puri Pemecutan, Puri Satria Denpasar, dan Puri Kesiman) untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020.
DENPASAR, NusaBali
Setelah bertemu Panglingsir Puri Satria Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, Ngurah Agung lanjut mohon doa restu ke Puri Kesiman, Denpasar Timur.
Ngurah Agung mendatangi Puri Kesiman, Kamis (23/1) siang. Tokoh Puri Gerenceng, Denpasar Utara ini diterima langsung oleh Panglingsir Puri Kesiman, Anak Agung Ngurah Gede Kusuma Wardana. Selain itu, tokoh Partai Golkar dari Puri Kesiman, Anak Agung Ngurah Rai Wiranata, juga ikut menerima kedatangan Ngurah Agung.
Menurut Ngurah Agung, pertemuan dengan Panglingsir Puri Kesiman tersebut dilakukan atas inisiatif sendiri. Intinya, Ngurah Agung memohon doa restu kepada Panglingsir Puri Kesiman untuk berproses di Pilkada Denpasar 2020. "Sebagai kandidat yang berproses di Golkar untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020, saya mohon doa restu dengan beliau-beliau di Puri Kesiman. Ini janji dan komitmen saya untuk menemui Panglingsir Puri Pemecutan, Puri Satria, dam Puri Kesiman. Sebelumnya saya sudah bertemu dengan Cok Rat,” ungkap Ngurah Agung kepada NuaBali di Denpasar, Rabu (29/1).
Ngurah Agung menyebutkan, pertemuan untuk mohon restu dengan Cok Rat selaku Panglingsir Puri Satria sudah dilakukan Sabtu (18/1) lalu, saat sama-sama menghadiri resepsi pernikahan kolega di kawasan Monang Maning, Denpasar Barat. Sedangkan pertemuan dengan Panglingsir Puru Pemecutan, Ida Tjokorda Pemecutan XI, hingga saat ini belum terlaksana.
Disebutkan, Panglingsir Puri Kesiman mengapresiasi langkah Ngurah Agung ikut berproses di Golkar untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020. "Beliau apresiasi dan memberikan restu bagi saya untuk maju ta-rung," tegas Ngurah Agung yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPD I Golkar Bali.
Setelah bertemu Cok Rat dan Kusuma Wardana, kata Ngurah Agung, selanjutnya tinggal menemui Tjok Pemecutan untuk memohon dukungan serupa. "Kunjungan ke Puri Pemecutan masih saya agendakan. Sesuai dengan komitmen, saya pasti ke Puri Pemecutan," papar politisi Golkar yang juga menjadi Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Provinsi Bali ini.
Sementara itu, salah satu Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Rai Wiranata, membenarkan kedatangan Ngurah Agung ke Puri Kesiman. "Ya, simakrama (silaturahmi) saja. Yang namanya orang datang, kan kita terima. Puri Kesiman itu milik masyarakat. Siapa saja datang, kita sambut. Saya saat itu kebetulan bersama Tuh Rah Kusuma Wardana,” jelas Rai Wiranata saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin.
Adakah Rai Wiranata akan bergerak memberikan dukungan untuk Ngurah Agung ke Pilkada Denpasar 2020? "Sebagai persaudaraan, saya dukung dia. Tapi, sebagai kader Golkar, saya harus bertanya dulu ke induk partai. Sebab, Golkar belum punya wadah koalisi di Denpasar," tandas Rai Wiranata.
Menurut Rai Wiranata, untuk Pilkada Denpasar 2020, Golkar tidak bisa usung paket calon secara mandiri, karena hanya memiliki 8 kursi di DPRD Denpasar 2019-2024 atau 17,78 persen suara parlemen. Golkar masih butuh tambahan 1 kursi legislatif untuk memenuhi syarat minimal 20,00 persen suara parlemen guna mengusung paket calon.
"Wadah, wadah koalisi saja belum ada. Sekarang pendaftaran calon dibuka Golkar, belum ada yang mendaftar. Hingga kini baru Ngurah Agung saja yang mendaftar. Siapa paketnya (di posisi Calon Wakil Walikota), juga belum jelas," papar Rai Wiranata.
Rai Wiranata menegaskan, sebagai warga negara, dirinya secara pribadi punya hak politik dan bebas memilih siapa pun di Pilkada 2020. "Itu nanti di pencoblosan Pilkada (23 September 2020, Red). Kan itu prosesnya langsung, umum bebas dan rahasia," kilah mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Denpasar 2009-2014 ini. *nat
Ngurah Agung mendatangi Puri Kesiman, Kamis (23/1) siang. Tokoh Puri Gerenceng, Denpasar Utara ini diterima langsung oleh Panglingsir Puri Kesiman, Anak Agung Ngurah Gede Kusuma Wardana. Selain itu, tokoh Partai Golkar dari Puri Kesiman, Anak Agung Ngurah Rai Wiranata, juga ikut menerima kedatangan Ngurah Agung.
Menurut Ngurah Agung, pertemuan dengan Panglingsir Puri Kesiman tersebut dilakukan atas inisiatif sendiri. Intinya, Ngurah Agung memohon doa restu kepada Panglingsir Puri Kesiman untuk berproses di Pilkada Denpasar 2020. "Sebagai kandidat yang berproses di Golkar untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020, saya mohon doa restu dengan beliau-beliau di Puri Kesiman. Ini janji dan komitmen saya untuk menemui Panglingsir Puri Pemecutan, Puri Satria, dam Puri Kesiman. Sebelumnya saya sudah bertemu dengan Cok Rat,” ungkap Ngurah Agung kepada NuaBali di Denpasar, Rabu (29/1).
Ngurah Agung menyebutkan, pertemuan untuk mohon restu dengan Cok Rat selaku Panglingsir Puri Satria sudah dilakukan Sabtu (18/1) lalu, saat sama-sama menghadiri resepsi pernikahan kolega di kawasan Monang Maning, Denpasar Barat. Sedangkan pertemuan dengan Panglingsir Puru Pemecutan, Ida Tjokorda Pemecutan XI, hingga saat ini belum terlaksana.
Disebutkan, Panglingsir Puri Kesiman mengapresiasi langkah Ngurah Agung ikut berproses di Golkar untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020. "Beliau apresiasi dan memberikan restu bagi saya untuk maju ta-rung," tegas Ngurah Agung yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPD I Golkar Bali.
Setelah bertemu Cok Rat dan Kusuma Wardana, kata Ngurah Agung, selanjutnya tinggal menemui Tjok Pemecutan untuk memohon dukungan serupa. "Kunjungan ke Puri Pemecutan masih saya agendakan. Sesuai dengan komitmen, saya pasti ke Puri Pemecutan," papar politisi Golkar yang juga menjadi Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Provinsi Bali ini.
Sementara itu, salah satu Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Rai Wiranata, membenarkan kedatangan Ngurah Agung ke Puri Kesiman. "Ya, simakrama (silaturahmi) saja. Yang namanya orang datang, kan kita terima. Puri Kesiman itu milik masyarakat. Siapa saja datang, kita sambut. Saya saat itu kebetulan bersama Tuh Rah Kusuma Wardana,” jelas Rai Wiranata saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin.
Adakah Rai Wiranata akan bergerak memberikan dukungan untuk Ngurah Agung ke Pilkada Denpasar 2020? "Sebagai persaudaraan, saya dukung dia. Tapi, sebagai kader Golkar, saya harus bertanya dulu ke induk partai. Sebab, Golkar belum punya wadah koalisi di Denpasar," tandas Rai Wiranata.
Menurut Rai Wiranata, untuk Pilkada Denpasar 2020, Golkar tidak bisa usung paket calon secara mandiri, karena hanya memiliki 8 kursi di DPRD Denpasar 2019-2024 atau 17,78 persen suara parlemen. Golkar masih butuh tambahan 1 kursi legislatif untuk memenuhi syarat minimal 20,00 persen suara parlemen guna mengusung paket calon.
"Wadah, wadah koalisi saja belum ada. Sekarang pendaftaran calon dibuka Golkar, belum ada yang mendaftar. Hingga kini baru Ngurah Agung saja yang mendaftar. Siapa paketnya (di posisi Calon Wakil Walikota), juga belum jelas," papar Rai Wiranata.
Rai Wiranata menegaskan, sebagai warga negara, dirinya secara pribadi punya hak politik dan bebas memilih siapa pun di Pilkada 2020. "Itu nanti di pencoblosan Pilkada (23 September 2020, Red). Kan itu prosesnya langsung, umum bebas dan rahasia," kilah mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Denpasar 2009-2014 ini. *nat
Komentar