PSM Susul Bali United Di Fase Grup Piala AFC
Meski tanding dengan sembilan pemain, klub Liga 1 Indonesia PSM Makassar memastikan satu tempat di Piala AFC 2020.
CIBINONG, NusaBali
Tim Juku Eja menundukkan wakil Timor Leste Lalenok United 3-1, pada leg kedua kualifikasi, di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Rabu (29/1). Mereka menyusul Bali United, yang tampil di fase grup usai kandas di Liga Champions Asia.
Tiga gol PSM dilesakkan Giancarlo Lopes, Ferdinand Sinaga dan Irsyad Maulana. Sedangkan gol Lalenok dibuat Paulo Freitas. Pada laga itu diwarnai dua pemain PSM yang menerima kartu merah, yakni Willem Jan Pluim dan Muhammad Arfan.
Sebelumnya di leg pertama, Rabu (22/7), PSM yang tampil sebagai tim tandang mengalahkan Lalenok 4-1 di Stadion Wayan Dipta, Gianyar, Bai. Dengan demikian, PSM mengisi satu tempat di Grup H Piala AFC 2020 bersama Tampines Rovers (Singapura), Kaya-Iloilo (Filipina) dan Shan United (Myanmar).
Mengomentari laga tersebut, pelatih PSM Bojan Hodak, kecewa dengan wasit Hasan Akrami. Dia menilai itu wasit terburuk selama berkarier di sepakbola. Bojan kesal pada keputusan wasiat yang memberi kartu merah Pluim. Sebab, pemain asal Belanda itu dalam situasi dilanggar lawan, hingga akhirnya melancarkan protes yang berujung dua kartu kuning.
Sedangkan soal laga, PSM dinilai tampil pasif. Menurut Hodak, timnya memang menunggu saja dan melakukan apa yang dapat dilakukan dengan langsung mengarahkan bola ke pertahanan lawan.
PSM pun lebih pasif setelah bermain dengan sembilan orang. Pluim dan M. Arfan diusir keluar lapangan oleh wasit Hasan Akrami. Menurut Hodak, laga memang cukup keras terlebih dengan kehilangan dua pemain dan harus mempertahankannya cukup lama.
Sementara itu, pelatih Lalenok United, Jantje Efraim Metmey mengakui kehebatan PSM. Namun dia memprediksi PSM tidak dapat berbicara banyak di penyisihan Piala AFC 2020 walaupun mampu mengalahkan timnya dengan agregat 7-2 pada babak play off.
"Apa yang dilakukan PSM pada dua kali pertemuan tak banyak berubah. Mereka terlalu monoton dalam bermain. Harusnya mereka lebih baik. Kalau mereka tak memperbaiki permainan, mereka akan berat di babak penyisihan," kata pelatih asal Ambon itu.
Pada musim lalu, PSM juga tampil di Piala AFC. Namun, laju Pasukan Ramang terhenti di semifinal Zona ASEAN setelah kalah gol tandang dari wakil Vietnam, Becamex Binh Duong. *
Tim Juku Eja menundukkan wakil Timor Leste Lalenok United 3-1, pada leg kedua kualifikasi, di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Rabu (29/1). Mereka menyusul Bali United, yang tampil di fase grup usai kandas di Liga Champions Asia.
Tiga gol PSM dilesakkan Giancarlo Lopes, Ferdinand Sinaga dan Irsyad Maulana. Sedangkan gol Lalenok dibuat Paulo Freitas. Pada laga itu diwarnai dua pemain PSM yang menerima kartu merah, yakni Willem Jan Pluim dan Muhammad Arfan.
Sebelumnya di leg pertama, Rabu (22/7), PSM yang tampil sebagai tim tandang mengalahkan Lalenok 4-1 di Stadion Wayan Dipta, Gianyar, Bai. Dengan demikian, PSM mengisi satu tempat di Grup H Piala AFC 2020 bersama Tampines Rovers (Singapura), Kaya-Iloilo (Filipina) dan Shan United (Myanmar).
Mengomentari laga tersebut, pelatih PSM Bojan Hodak, kecewa dengan wasit Hasan Akrami. Dia menilai itu wasit terburuk selama berkarier di sepakbola. Bojan kesal pada keputusan wasiat yang memberi kartu merah Pluim. Sebab, pemain asal Belanda itu dalam situasi dilanggar lawan, hingga akhirnya melancarkan protes yang berujung dua kartu kuning.
Sedangkan soal laga, PSM dinilai tampil pasif. Menurut Hodak, timnya memang menunggu saja dan melakukan apa yang dapat dilakukan dengan langsung mengarahkan bola ke pertahanan lawan.
PSM pun lebih pasif setelah bermain dengan sembilan orang. Pluim dan M. Arfan diusir keluar lapangan oleh wasit Hasan Akrami. Menurut Hodak, laga memang cukup keras terlebih dengan kehilangan dua pemain dan harus mempertahankannya cukup lama.
Sementara itu, pelatih Lalenok United, Jantje Efraim Metmey mengakui kehebatan PSM. Namun dia memprediksi PSM tidak dapat berbicara banyak di penyisihan Piala AFC 2020 walaupun mampu mengalahkan timnya dengan agregat 7-2 pada babak play off.
"Apa yang dilakukan PSM pada dua kali pertemuan tak banyak berubah. Mereka terlalu monoton dalam bermain. Harusnya mereka lebih baik. Kalau mereka tak memperbaiki permainan, mereka akan berat di babak penyisihan," kata pelatih asal Ambon itu.
Pada musim lalu, PSM juga tampil di Piala AFC. Namun, laju Pasukan Ramang terhenti di semifinal Zona ASEAN setelah kalah gol tandang dari wakil Vietnam, Becamex Binh Duong. *
Komentar