PLTU Celukan Bawang Waspadai Tenaga Kerja China
Jumlah tenaga kerja China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang sebanyak 150 orang dan sebagian masih mudik merayakan Imlek.
SINGARAJA, NusaBali
PLTU Celukan Bawang, di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, telah mengambil langkah antisipasi masuknya virus corona. Masalahnya, PLTU Celukan Bawang, menjadi salah satu perusahaan industri di Bali yang mempekerjakan tenaga kerja asal China cukup banyak.
Data pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Buleleng, menyebut jumlah naker China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang sebanyak 150 orang. Dari jumlah itu, beberapa orang dikabarkan ada yang pulang ke negara asal untuk merayakan hari raya Imlek. Mereka diperkirakan balik kembali ke PLTU Celukan Bawang, pada Februari 2020.
General Affair PT General Energi Bali (GEB), PLTU Celukan Bawang, Indrianti Tanutanto, Rabu (29/1/2020), mengaku telah mengambil langkah-langkah antisipasi sesuai prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah. Pihaknya juga telah mengirim data-data terkait dengan jumlah naker asing asal China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang. “Yang bekerja di sini (PLTU,Red), kan mereka sudah lama, sebelum virus itu merebak. Tetapi kami tetap antisipasi dengan pemeriksaan kesehatan rutin,” jelasnya.
Soal naker China yang mudik, Indrianti Tanutanto mengatakan sejauh ini pihaknya belum mendapat kabar, kapan mereka akan kembali ke PLTU. “Kalau mereka balik ke PLTU, tentu antisipasinya sesuai prosedur saja. Karena di bandara mereka pasti akan diperiksa kesehatan, kalau lolos, berarti mereka tidak terpapar virus Corona, jadi bisa bekerja lagi di PLTU,” terangnya.
Masih kata Indrianti Tanutanto, pekerja asing asal China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang, sejauh ini tidak ada yang berasal dari Kota Wuhan. Naker asing bekerja di PLTU Celukan Bawang, kebanyakan dari wilayah Beijing dan Shanghai.
Sementara, Kepala Disnakertrans Buleleng, Ni Made Dwi Putri Koriyawan mengaku telah mendata jumlah naker asing asal China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang. Data-data tersebut, dikatakan juga telah disampaikan ke Disnakertrans Provinsi Bali. “Memang sudah ada yang pulang ke negaranya, tapi belum balik. Kami tidak tahu kapan mereka akan balik ke PLTU. Kalau mereka balik, tentu akan melewati tahapan pemeriksaan kesehatan di bandara,” jelasnya. *k19
Data pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Buleleng, menyebut jumlah naker China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang sebanyak 150 orang. Dari jumlah itu, beberapa orang dikabarkan ada yang pulang ke negara asal untuk merayakan hari raya Imlek. Mereka diperkirakan balik kembali ke PLTU Celukan Bawang, pada Februari 2020.
General Affair PT General Energi Bali (GEB), PLTU Celukan Bawang, Indrianti Tanutanto, Rabu (29/1/2020), mengaku telah mengambil langkah-langkah antisipasi sesuai prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah. Pihaknya juga telah mengirim data-data terkait dengan jumlah naker asing asal China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang. “Yang bekerja di sini (PLTU,Red), kan mereka sudah lama, sebelum virus itu merebak. Tetapi kami tetap antisipasi dengan pemeriksaan kesehatan rutin,” jelasnya.
Soal naker China yang mudik, Indrianti Tanutanto mengatakan sejauh ini pihaknya belum mendapat kabar, kapan mereka akan kembali ke PLTU. “Kalau mereka balik ke PLTU, tentu antisipasinya sesuai prosedur saja. Karena di bandara mereka pasti akan diperiksa kesehatan, kalau lolos, berarti mereka tidak terpapar virus Corona, jadi bisa bekerja lagi di PLTU,” terangnya.
Masih kata Indrianti Tanutanto, pekerja asing asal China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang, sejauh ini tidak ada yang berasal dari Kota Wuhan. Naker asing bekerja di PLTU Celukan Bawang, kebanyakan dari wilayah Beijing dan Shanghai.
Sementara, Kepala Disnakertrans Buleleng, Ni Made Dwi Putri Koriyawan mengaku telah mendata jumlah naker asing asal China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang. Data-data tersebut, dikatakan juga telah disampaikan ke Disnakertrans Provinsi Bali. “Memang sudah ada yang pulang ke negaranya, tapi belum balik. Kami tidak tahu kapan mereka akan balik ke PLTU. Kalau mereka balik, tentu akan melewati tahapan pemeriksaan kesehatan di bandara,” jelasnya. *k19
Komentar