Dinas PUPR Uji Coba Membran Bioreaktor
Rencana Digunakan di Ring River Puspem Badung
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Pemkab Badung melakukan uji coba membran bioreaktor, atau sistem penjernihan air menggunakan membran.
MANGUPURA, NusaBali
Dengan model penjernihan seperti ini, diklaim air yang dihasilkan bebas dari zat kimia, sehingga aman dikonsumsi. Uji coba telah dilakukan di hulu aliran sungai buatan (ring river) di kompleks Puspem Badung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung IB Surya Suamba, Minggu (26/1), mengatakan membran bioreaktor masih dalam tahap uji coba. “Iya, masih uji coba dalam skala kecil. Bapak Bupati yang sempat melakukan peninjauan sangat tertarik dengan membran bioreaktor,” ujarnya.
Menurut Surya Suamba, kelebihan sistem ini adalah sama sekali tanpa menggunakan zat kimia, sehingga air yang dihasilkan sangat aman dan ramah lingkungan. Rencananya, sistem ini akan dipergunakan pada aliran ring river, agar airnya selalu jernih.
Mengenai berapa harga membran bioreaktor, dia mengaku masih dalam tahap kajian. “Sekarang masih dilakukan kajian dan penghitungan,” katanya.
Ke depannya, lanjut Surya Suamba, sistem membran bioreaktor ini bisa digunakan pada penjernihan air seperti pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten Badung. Sehingga dari segi kualitas lebih aman. “Iya, air hasil penjernihan sistem membran bioreaktor bebas dari zat kimia, jadi aman untuk dikonsumsi,” tandasnya.
Seperti diketahui, sungai buatan dengan konsep ring river yang ada di kawasan Puspem Badung airnya tampak kecokelatan dan penuh dengan lumpur. Alhasil, ring river kerap mengalami pendangkalan. Meski penyedotan rutin dilakukan, namun saat musim penghujan aliran air yang keruh dapat mempercepat pendangkalan. Pada awal Januari 2020, keberadaan ring river tersebut juga sempat mendapat sorotan. Sebab, saat waktu hujan deras, air dari ring river meluap.
Pembangunan ring river dianggarkan sekitar Rp 5,4 miliar lebih. Anggaran bersumber dari APBD Badung tahun 2018. Ring river tersebut memiliki panjang 325 meter dengan kedalaman 1 meter dan lebar 2 meter. *asa
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung IB Surya Suamba, Minggu (26/1), mengatakan membran bioreaktor masih dalam tahap uji coba. “Iya, masih uji coba dalam skala kecil. Bapak Bupati yang sempat melakukan peninjauan sangat tertarik dengan membran bioreaktor,” ujarnya.
Menurut Surya Suamba, kelebihan sistem ini adalah sama sekali tanpa menggunakan zat kimia, sehingga air yang dihasilkan sangat aman dan ramah lingkungan. Rencananya, sistem ini akan dipergunakan pada aliran ring river, agar airnya selalu jernih.
Mengenai berapa harga membran bioreaktor, dia mengaku masih dalam tahap kajian. “Sekarang masih dilakukan kajian dan penghitungan,” katanya.
Ke depannya, lanjut Surya Suamba, sistem membran bioreaktor ini bisa digunakan pada penjernihan air seperti pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten Badung. Sehingga dari segi kualitas lebih aman. “Iya, air hasil penjernihan sistem membran bioreaktor bebas dari zat kimia, jadi aman untuk dikonsumsi,” tandasnya.
Seperti diketahui, sungai buatan dengan konsep ring river yang ada di kawasan Puspem Badung airnya tampak kecokelatan dan penuh dengan lumpur. Alhasil, ring river kerap mengalami pendangkalan. Meski penyedotan rutin dilakukan, namun saat musim penghujan aliran air yang keruh dapat mempercepat pendangkalan. Pada awal Januari 2020, keberadaan ring river tersebut juga sempat mendapat sorotan. Sebab, saat waktu hujan deras, air dari ring river meluap.
Pembangunan ring river dianggarkan sekitar Rp 5,4 miliar lebih. Anggaran bersumber dari APBD Badung tahun 2018. Ring river tersebut memiliki panjang 325 meter dengan kedalaman 1 meter dan lebar 2 meter. *asa
1
Komentar