Faktor Umur, VMS Depan Puspem Badung Kerap Mati
Papan informasi elektronik atau variable message sign (VMS) di Jalan Raya Sempidi, depan Puspem Badung kerap bermasalah. Berulang kali VMS mati.
MANGUPURA, NusaBali
Sekalinya nyala hanya setengah gambar yang terlihat. Dinas Perhubungan (Dishub) Badung menyebut faktor umur VMS yang telah lebih dari lima tahun jadi penyebab.
Kepala Dishub Badung Anak Agung Ngurah Rai Yuda Dharma, mengakui VMS di depan Puspem Badung sering mati. “Betul, sudah kami panggil teknisi untuk perbaikan. Memang itu (VMS) perlu penggantian komponen yang memerlukan biaya banyak,” ujarnya, Rabu (29/1).
Menurut Yuda Dharma, VMS mati salah satu faktornya karena umur. Pembangunan VMS sudah lebih dari lima tahun, sehingga perlu peremajaan. “Kondisi VMS tersebut umurnya sudah tua. Lebih dari lima tahun dan sudah saatnya diremajakan agar tidak bolak balik hidup mati,” kata mantan Camat Kuta Utara, ini.
Rencananya penggantian akan diusulkan pada 2021 mendatang. “Jadi, kami akan usulkan peremajaam secara total. Hal yang sama juga akan kami lakukan untuk VMS di sebelah barat Simpang Bangsal (Kuta Utara) dan yang ada di Jalan Raya Tuban (Kuta),” ungkapnya.
“Mudah-mudahan anggaran tersedia, sehingga bisa kami ganti seluruhnya. Dengan begitu, VMS dapat berfungsi optimal,” harap Yuda Dharma.
Dikatakan, pemasangan VMS bertujuan untuk memberikan informasi seputar arus lalu lintas kepada pengguna jalan. Dimana ada titik kemacetan bisa terpublikasi, sehingga diharapkan pengguna jalan mencari jalur alternatif. “Biasanya pemberitahuan yang ditayangkan berupa imbauan kondisi arus lalu lintas, imbauan tentang keselamatan berlalu lintas serta informasi lain di bidang pemerintahan dan perhubungan,” paparnya.
“Intinya VMS merupakan perangkat kontrol lalu lintas yang dapat menampilkan satu atau lebih pesan kepada pengguna jalan,” tandas Yuda Dharma. *asa
Kepala Dishub Badung Anak Agung Ngurah Rai Yuda Dharma, mengakui VMS di depan Puspem Badung sering mati. “Betul, sudah kami panggil teknisi untuk perbaikan. Memang itu (VMS) perlu penggantian komponen yang memerlukan biaya banyak,” ujarnya, Rabu (29/1).
Menurut Yuda Dharma, VMS mati salah satu faktornya karena umur. Pembangunan VMS sudah lebih dari lima tahun, sehingga perlu peremajaan. “Kondisi VMS tersebut umurnya sudah tua. Lebih dari lima tahun dan sudah saatnya diremajakan agar tidak bolak balik hidup mati,” kata mantan Camat Kuta Utara, ini.
Rencananya penggantian akan diusulkan pada 2021 mendatang. “Jadi, kami akan usulkan peremajaam secara total. Hal yang sama juga akan kami lakukan untuk VMS di sebelah barat Simpang Bangsal (Kuta Utara) dan yang ada di Jalan Raya Tuban (Kuta),” ungkapnya.
“Mudah-mudahan anggaran tersedia, sehingga bisa kami ganti seluruhnya. Dengan begitu, VMS dapat berfungsi optimal,” harap Yuda Dharma.
Dikatakan, pemasangan VMS bertujuan untuk memberikan informasi seputar arus lalu lintas kepada pengguna jalan. Dimana ada titik kemacetan bisa terpublikasi, sehingga diharapkan pengguna jalan mencari jalur alternatif. “Biasanya pemberitahuan yang ditayangkan berupa imbauan kondisi arus lalu lintas, imbauan tentang keselamatan berlalu lintas serta informasi lain di bidang pemerintahan dan perhubungan,” paparnya.
“Intinya VMS merupakan perangkat kontrol lalu lintas yang dapat menampilkan satu atau lebih pesan kepada pengguna jalan,” tandas Yuda Dharma. *asa
Komentar