Awas, Kasus Demam Berdarah Meningkat!
Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gianyar menunjukkan peningkatan.
GIANYAR, NusaBali
Data di RSUD Sanjiwani Gianyar, dalam tiga bulan terakhir, penderita DBD mencapai 138 orang. Jumlah itu terdiri dari 25 pasien pada November 2019, 47 pasien pada Desember 2019 dan 66 pasien pada awal 2020.
‘’Dari 66 pasien DBD awal tahun 2020, 43 orang sudah membaik. Yang masih dirawat hingga saat ini 23 pasien,” ujar Humas RSUD Sanjiwani, Ida Bagus Punarbawa. Rabu (29/1).
Dijelaskan, selama tahun 2019, kasus DBD yang ditangani RSUD Sanjiwani mencapai 453 pasien. Tahun sebelumnya, hanya 130 pasien. Direktur Utama RSUD Sanjiwani dr Ida Komang Upeksa memastikan penanganan pasien tersebut
sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Rata-rata kondisi pasien berangsur membaik. ‘’Tidak ada kasus hingga kritis di rumah sakit. Semua membaik," jelasnya.
Sementara itu, salah satu banjar di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, mencatat tiga warganya terjangkit DBD. Kejadiannya hampir bersamaan. “Ketiganya masih dirawat di rumah sakit. Ada satu yang sedang hamil,” ujar seorang Kader Jumantik, Ni Wayan Saniari.
Sebagai antisipasi, Kader Jumantik setempat mengecek keberadaan jentik-jentik nyamuk aedes agypti di rumah-rumah warga. “Yang punya kolam kami imbau agar rutin menguras atau diisi ikan agar jentiknya tidak bisa berkembang,” jelasnya. Kader Jumantik juga memberikan bubuk abate yang bisa ditebar pada genangan air termasuk air got.*nvi
Data di RSUD Sanjiwani Gianyar, dalam tiga bulan terakhir, penderita DBD mencapai 138 orang. Jumlah itu terdiri dari 25 pasien pada November 2019, 47 pasien pada Desember 2019 dan 66 pasien pada awal 2020.
‘’Dari 66 pasien DBD awal tahun 2020, 43 orang sudah membaik. Yang masih dirawat hingga saat ini 23 pasien,” ujar Humas RSUD Sanjiwani, Ida Bagus Punarbawa. Rabu (29/1).
Dijelaskan, selama tahun 2019, kasus DBD yang ditangani RSUD Sanjiwani mencapai 453 pasien. Tahun sebelumnya, hanya 130 pasien. Direktur Utama RSUD Sanjiwani dr Ida Komang Upeksa memastikan penanganan pasien tersebut
sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Rata-rata kondisi pasien berangsur membaik. ‘’Tidak ada kasus hingga kritis di rumah sakit. Semua membaik," jelasnya.
Sementara itu, salah satu banjar di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, mencatat tiga warganya terjangkit DBD. Kejadiannya hampir bersamaan. “Ketiganya masih dirawat di rumah sakit. Ada satu yang sedang hamil,” ujar seorang Kader Jumantik, Ni Wayan Saniari.
Sebagai antisipasi, Kader Jumantik setempat mengecek keberadaan jentik-jentik nyamuk aedes agypti di rumah-rumah warga. “Yang punya kolam kami imbau agar rutin menguras atau diisi ikan agar jentiknya tidak bisa berkembang,” jelasnya. Kader Jumantik juga memberikan bubuk abate yang bisa ditebar pada genangan air termasuk air got.*nvi
1
Komentar