TPA Nusa Penida Meledak 4 Kali
Tempat pembuangan akhir (TPA) di Banjar Biaung, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, kebakaran lanjut empat kali meledak, Senin (8/8) Wita.
SEMARAPURA, NusaBali
Diduga kejadian itu dipicu tumpukan sampah yang juga mengandung gas metan. Sebelum terbakar muncul ledakan hingga 4 (empat) kali. Beberapa jam kemudian kobaran api pun meluas hingga 10 are di areal TPA. Ledakan pertama di TPA tersebut terjadi Selasa sekitar pukul 17.00 Wita, disusul ledakan berikutnya hingga 4 kali. Dari ledakan itu muncul titik api, kemudian menjalar di areal sekitar hingga 10 are, pada pukul 21.15 Wita. Menurut saksi mata, yang juga menjabat Kepala UPT DKP Nusa Penida, Desak Gede Suastini memperkirakan ledakan tersebut dari sampah kaleng dan botol yang mengandung gas. “Saya mendengar 4 kali ledakan,” terang Suastini.
Suastini mengaku tidak mengetahui jika Kecamatan Nusa Penida sudah memiliki armada pemadam kebakaran (Damkar). Sehingga dia hanya menghubungi petugas PDAM dan DKP, yang memiliki truk tanki air untuk pemadaman. “Tapi, api semakin tidak bisa dikendalikan,” katanya.
Menerima informasi TPA mengalami kebakaran, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Camat Nusa Penida I Gusti Agung Putra Maha Jaya, pas berada di Nusa Penida dan baru selesai melakukan persembahyangan di Pura Dalem Ped, langsung terjun ke lokasi dan mengontak Damkar. Tak berselang lama petugas Damkar pun turun menjinakkan api. Hanya saja aksi regu damkar Nusa Penida yang baru berumur dua bulan ini, grogi dan kesulitan ketika mengoperasikan armadanya.
Setelah berusaha selama sekitar 15 menit, petugas damkar enam orang, baru dapat menyemprotkan air. Setelah beraksi sekitar 1,5 jam, api akhirnya dapat dikuasai. Tidak ada korban jiwa dan materiil dalam kebakaran ini, karena pemukiman berada sekitar 100 meter dari TPA. “Regu damkar Nusa Penida terbentuk sekitar bulan Juli 2016, didukung sebuah unit mobil damkar,” ujar Suwirta.
TPA Biaung dengan luas 1,4 hektare beroperasi sejak tahun 1996. Setiap harinya mendapat kiriman enam truk sampah dari Desa Batu Mulapan sampai Desa Toya Pakeh, serta sampah Pasar Mentigi dan Pasar Desa Ped. *w
Suastini mengaku tidak mengetahui jika Kecamatan Nusa Penida sudah memiliki armada pemadam kebakaran (Damkar). Sehingga dia hanya menghubungi petugas PDAM dan DKP, yang memiliki truk tanki air untuk pemadaman. “Tapi, api semakin tidak bisa dikendalikan,” katanya.
Menerima informasi TPA mengalami kebakaran, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Camat Nusa Penida I Gusti Agung Putra Maha Jaya, pas berada di Nusa Penida dan baru selesai melakukan persembahyangan di Pura Dalem Ped, langsung terjun ke lokasi dan mengontak Damkar. Tak berselang lama petugas Damkar pun turun menjinakkan api. Hanya saja aksi regu damkar Nusa Penida yang baru berumur dua bulan ini, grogi dan kesulitan ketika mengoperasikan armadanya.
Setelah berusaha selama sekitar 15 menit, petugas damkar enam orang, baru dapat menyemprotkan air. Setelah beraksi sekitar 1,5 jam, api akhirnya dapat dikuasai. Tidak ada korban jiwa dan materiil dalam kebakaran ini, karena pemukiman berada sekitar 100 meter dari TPA. “Regu damkar Nusa Penida terbentuk sekitar bulan Juli 2016, didukung sebuah unit mobil damkar,” ujar Suwirta.
TPA Biaung dengan luas 1,4 hektare beroperasi sejak tahun 1996. Setiap harinya mendapat kiriman enam truk sampah dari Desa Batu Mulapan sampai Desa Toya Pakeh, serta sampah Pasar Mentigi dan Pasar Desa Ped. *w
Komentar