Tunggu Jadwal Lelang, Kendaraan Dinas ‘Mangkrak’
Kendaraan dinas di Pemkab Badung yang dibiarkan begitu saja di luar gudang di Puspem Badung, saat ini ada yang ditumbuhi semak belukar.
MANGUPURA, NusaBali
Anggota DPRD Badung yang sempat menyaksikan kendaraan dinas tersebut, sangat menyayangkan aset dimaksud tidak segera dilelang, padahal sudah lama disarankan untuk dilakukan penghapusan.
Anggota Komisi III DPRD Badung I Wayan Sandra, mengaku sempat melihat langsung kondisi kendaraan yang sebetulnya masih memiliki nilai jual tersebut. “Seingat saya, sudah setahun lalu saya ingatkan kepada bagian yang menangani aset, agar segera dilakukan penghapusan dan pelelangan,” tutur Sandra, Kamis (30/1).
Dalam rapat dengar pendapat dengan eksekutif pun, masalah ini juga sempat disampaikan. “Waktu itu bilangnya iya, iya. Tapi sampai sekarang tidak ada tindaklanjutnya,” ucap politisi PDIP ini.
Sementara, Ketua Komisi III I Putu Alit Yandinata mengaku sudah mendapatkan laporan dari anggota komisi mengenai keberadaan kendaraan-kendaraan dinas tersebut. “Kami akan segera cek dengan memanggil OPD yang menangani masalah aset,” tegasnya.
Alit Yandinata berharap aset-aset yang sudah tak terpakai segera dilakukan penghapusan dan pelelangan, agar tidak menambah beban anggaran. Kalau pun masih menunggu proses lelang, aset-aset tersebut seharusnya ditempatkan pada lokasi yang layak. “Kalau dibiarkan terbengkalai, kena panas, hujan, nilainya kan bisa turun,” katanya.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Badung I Ketut Gede Suyasa, membenarkan adanya beberapa kendaraan dinas tak terpakai lagi. Namun, kata dia kendaraan ini bukan terbengkalai, melainkan masih menunggu jadwal lelang dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Sayangnya, ketika ditanya berapa kendaraan yang rencananya diajukan ke KPKNL, pihaknya mengaku tak hafal. “Saya tidak hafal. Saya masih rapat dengan Pak Sekda,” ucapnya. *asa
Anggota Komisi III DPRD Badung I Wayan Sandra, mengaku sempat melihat langsung kondisi kendaraan yang sebetulnya masih memiliki nilai jual tersebut. “Seingat saya, sudah setahun lalu saya ingatkan kepada bagian yang menangani aset, agar segera dilakukan penghapusan dan pelelangan,” tutur Sandra, Kamis (30/1).
Dalam rapat dengar pendapat dengan eksekutif pun, masalah ini juga sempat disampaikan. “Waktu itu bilangnya iya, iya. Tapi sampai sekarang tidak ada tindaklanjutnya,” ucap politisi PDIP ini.
Sementara, Ketua Komisi III I Putu Alit Yandinata mengaku sudah mendapatkan laporan dari anggota komisi mengenai keberadaan kendaraan-kendaraan dinas tersebut. “Kami akan segera cek dengan memanggil OPD yang menangani masalah aset,” tegasnya.
Alit Yandinata berharap aset-aset yang sudah tak terpakai segera dilakukan penghapusan dan pelelangan, agar tidak menambah beban anggaran. Kalau pun masih menunggu proses lelang, aset-aset tersebut seharusnya ditempatkan pada lokasi yang layak. “Kalau dibiarkan terbengkalai, kena panas, hujan, nilainya kan bisa turun,” katanya.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Badung I Ketut Gede Suyasa, membenarkan adanya beberapa kendaraan dinas tak terpakai lagi. Namun, kata dia kendaraan ini bukan terbengkalai, melainkan masih menunggu jadwal lelang dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Sayangnya, ketika ditanya berapa kendaraan yang rencananya diajukan ke KPKNL, pihaknya mengaku tak hafal. “Saya tidak hafal. Saya masih rapat dengan Pak Sekda,” ucapnya. *asa
Komentar