Korban Tewas Akibat Pukulan di Kepala
Terduga Maling Helm yang Dikeroyok hingga Tewas di Kuta
“Pelaku lain masih diburu. Karena dipastikan pelaku lebih dari empat orang,”
MANGUPURA, NusaBali
Kasus pengeroyokan M Lutfi, 25, hingga tewas di kawasan Ground Zero, Kuta, Badung semakin terang setelah RSUP Sanglah mengeluarkan hasil otopsi. Dinyatakan korban yang mengalami gangguan mental tersebut tewas karena kekerasan benda tumpul di kepala.
Kepastian ini menjawab beberapa dugaan sebelumnya. Misalnya korban diduga tewas karena menderita penyakit tertentu. Atas kasus itu pihak Polsek Kuta menetapkan 4 orang jadi tersangka. Mereka adalah orang yang diduga kuat penyebab dan pelaku pemukulan terhadap korban hingga tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal setelah beberapa saat di rawat di IGD RSUP Sanglah Denpasar.
Meski sudah ada kejelasan penyebab matinya korban dan tersangka sudah ditetapkan namun pihak Polsek Kuta belum mau menyampaikan identitas dan kronologis peran para tersangka. Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Putu Ika Prabawa mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
"Penyebab kematian korban akibat adanya pendarahan di bagian leher ke kepala dikarenakan benda tumpul. Saya belum bisa menyampaikan secara detail karena kapasitas saya cukup sampe sana sisanya pimpinan nanti ya. Tunggu releasenya," tutur Iptu Ika Prabawa singkat.
Sumber lain menyebutkan jasad korban diautopsi pada Senin (27/1). Setelah dilakukan autopsi jenazah korban langsung dibawah pulang oleh pihak keluarga. Sementara proses hukum dari masalah tersebut masih terus dilanjutkan. “Pelaku lain masih diburu. Karena dipastikan pelaku lebih dari empat orang,” pungkas sumber.
Hasil penyelidikan dari keterangan saksi dan rekaman CCTV memperlihatkan korban memarkir sepeda motor Yamaha R15 DK 7137 OK di depan Paddy’s Bar. Lalu korban berjalan kaki menuju monument Groun Zero (ke arah selatan).
Pada saat itu korban yang diketahui memiliki keterbelakangan mental itu berjalan dengan tetap memakai helm merk KYT warnah putih miliknya. Setibanya di samping Apotek Guardian (di sekitar Ground Zero) korban meminta korek api kepada seseorang bernama I Nengah Nebel.
Pada saat Nengah Nebel memberikannya korek api malah ditolak oleh korban. Entah lupa dengan motornya sendiri atau tidak tapi pada saat itu korban terlihat seperti linglung. Korban malah menuju ke sepeda motor orang lain dan coba membuka jok motor yang sedang parkir di dekatnya.
Karena tak bisa membuka jok motor yang bukan miliknya itu, korban menaruh jaketnya di atas motor tersebut lalu memakai kembali helmnya sendiri. Melihat korban memakai helm pada motor yang bukan miliknya itu warga sekitar meneriakinya maling. Saat diteriaki maling korban mencoba untuk berlari dari tempat tersebut.
Korban yang dituduh maling helm terlihat linglung. Dia minta korek api. Pada saat dikasi malah dia tolak dan mau ambil korek api pada jok motornya katanya. Padahal motor yang dimaksudnya itu adalah motor orang lain. Saat dikeroyok massa korban ini tak bisa bicara dengan lancar dan mencoba melarikan diri. Karena hal itulah warga emosi dan memukul korban. Padahal helm yang dipakai itu adalah helmnya sendiri. *pol
Kepastian ini menjawab beberapa dugaan sebelumnya. Misalnya korban diduga tewas karena menderita penyakit tertentu. Atas kasus itu pihak Polsek Kuta menetapkan 4 orang jadi tersangka. Mereka adalah orang yang diduga kuat penyebab dan pelaku pemukulan terhadap korban hingga tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal setelah beberapa saat di rawat di IGD RSUP Sanglah Denpasar.
Meski sudah ada kejelasan penyebab matinya korban dan tersangka sudah ditetapkan namun pihak Polsek Kuta belum mau menyampaikan identitas dan kronologis peran para tersangka. Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Putu Ika Prabawa mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
"Penyebab kematian korban akibat adanya pendarahan di bagian leher ke kepala dikarenakan benda tumpul. Saya belum bisa menyampaikan secara detail karena kapasitas saya cukup sampe sana sisanya pimpinan nanti ya. Tunggu releasenya," tutur Iptu Ika Prabawa singkat.
Sumber lain menyebutkan jasad korban diautopsi pada Senin (27/1). Setelah dilakukan autopsi jenazah korban langsung dibawah pulang oleh pihak keluarga. Sementara proses hukum dari masalah tersebut masih terus dilanjutkan. “Pelaku lain masih diburu. Karena dipastikan pelaku lebih dari empat orang,” pungkas sumber.
Hasil penyelidikan dari keterangan saksi dan rekaman CCTV memperlihatkan korban memarkir sepeda motor Yamaha R15 DK 7137 OK di depan Paddy’s Bar. Lalu korban berjalan kaki menuju monument Groun Zero (ke arah selatan).
Pada saat itu korban yang diketahui memiliki keterbelakangan mental itu berjalan dengan tetap memakai helm merk KYT warnah putih miliknya. Setibanya di samping Apotek Guardian (di sekitar Ground Zero) korban meminta korek api kepada seseorang bernama I Nengah Nebel.
Pada saat Nengah Nebel memberikannya korek api malah ditolak oleh korban. Entah lupa dengan motornya sendiri atau tidak tapi pada saat itu korban terlihat seperti linglung. Korban malah menuju ke sepeda motor orang lain dan coba membuka jok motor yang sedang parkir di dekatnya.
Karena tak bisa membuka jok motor yang bukan miliknya itu, korban menaruh jaketnya di atas motor tersebut lalu memakai kembali helmnya sendiri. Melihat korban memakai helm pada motor yang bukan miliknya itu warga sekitar meneriakinya maling. Saat diteriaki maling korban mencoba untuk berlari dari tempat tersebut.
Korban yang dituduh maling helm terlihat linglung. Dia minta korek api. Pada saat dikasi malah dia tolak dan mau ambil korek api pada jok motornya katanya. Padahal motor yang dimaksudnya itu adalah motor orang lain. Saat dikeroyok massa korban ini tak bisa bicara dengan lancar dan mencoba melarikan diri. Karena hal itulah warga emosi dan memukul korban. Padahal helm yang dipakai itu adalah helmnya sendiri. *pol
Komentar