Proyek Pasar Banyuasri Capai 11 Persen
Dengan progress yang melebihi target, pekerjaan Pasar Banyuasri ditarget rampung sesuai waktunya, Desember 2020.
SINGARAJA, NusaBali
Proyek Pasar Banyuasri, di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, sejak dikerjakan Desember 2019 lalu, telah mencapai 11 persen. Angka tersebut melebihi progres yang ditetapkan sebesar 7 persen. Pencapaian itu diketahui dalam rapat evaluasi pekerjaan revitalisasi Pasar Banyuasri, Kamis (30/1/2020) di Kantor Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja. Rapat evaluasi dipimpin Asisten Bidang pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kabupaten Buleleng, I Putu Karuna, dihadiri Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), I Putu Adipta Ekaputra dan beberapa Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng.
Dalam rapat, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pekerjaan proyek Pasar Banyuasri. Sehingga progres yang dicapai melebihi target. Pekerjaan itu meliputi pembongkaran bangunan lama, penataan areal hingga penanaman paku bumi sebanyak 900 titik. “Target yang dicapai sudah melebihi sekitar 3 persen. Dengan progres dan tidak ada kendala yang berat seperti bencana, kita yakin pekerjaan bisa selesai tepat waktu,” kata Asisten Karuna.
Sementara, Plt Kadis PUPR, Adipta Ekaputra mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan secara rutin terhadap pembangunan Pasar Banyuasri. Menurutnya, sejauh ini pihak rekanan dari PT Tunas Jaya Sanur sudah bekerja secara profesional. “Ini artinya kontraktor bagus cara kerjanya, selain itu, pekerjaannya didukung peralatan canggih dan terbaru, sehingga pengerjaan bisa tepat waktu, tepat mutu dan biaya,” ujarnya.
Selain menyangkut capai, rapat evaluasi juga membahas beberapa agenda seperti pengurusan izin yang terkait pembangunan Pasar Banyuasri dan persiapan anggaran untuk peresmian Pasar Rakyat Banyuasri pada akhir pekerjaan. Pekerjaan Pasar Banyuasri ditarget rampung Desember 2020.
Dalam pertemuan itu, Asisten Karuna meminta agar seluruh perizinan yang diperlukan segera diurus. Pihaknya tidak ingin ada persoalan di kemudian hari terkait dengan pembangunan Pasar Banyuasri. Pembangunan Pasar Banyuasri, mulai dikerjakan 27 Desember 2019, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Pasar Banyuasri dirancang menjadi pusat city tour di Kota Buleleng, yang mampu beraktivitas 24 jam.
Pembangunan Pasar Banyuasri menjadi mega proyek kedua, karena biaya yang dihabiskan cukup tinggi untuk ukuran Buleleng sebesar Rp 159,6 miliar. Pasar Banyuasri memiliki luas masing-masing lantai pertama seluas 6.349,5 meterpersegi, dengan jumlah los basah sebanyak 200 unit dan los kering 352 unit. Lantai kedua seluas 6.174 meter persegi dengan jumlah los sebanyak 244 unit dan kios sejumlah 184 unit. Sedangkan lantai tiga seluas 6.174 meter persegi dengan jumlah kios kuliner sejumlah delapan unit dan parkir yang mampu memuat 136 unit mobil. Sehingga total luas lantai bangunan utama adalah 18.697,5 meter persegi. *k19
Dalam rapat, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pekerjaan proyek Pasar Banyuasri. Sehingga progres yang dicapai melebihi target. Pekerjaan itu meliputi pembongkaran bangunan lama, penataan areal hingga penanaman paku bumi sebanyak 900 titik. “Target yang dicapai sudah melebihi sekitar 3 persen. Dengan progres dan tidak ada kendala yang berat seperti bencana, kita yakin pekerjaan bisa selesai tepat waktu,” kata Asisten Karuna.
Sementara, Plt Kadis PUPR, Adipta Ekaputra mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan secara rutin terhadap pembangunan Pasar Banyuasri. Menurutnya, sejauh ini pihak rekanan dari PT Tunas Jaya Sanur sudah bekerja secara profesional. “Ini artinya kontraktor bagus cara kerjanya, selain itu, pekerjaannya didukung peralatan canggih dan terbaru, sehingga pengerjaan bisa tepat waktu, tepat mutu dan biaya,” ujarnya.
Selain menyangkut capai, rapat evaluasi juga membahas beberapa agenda seperti pengurusan izin yang terkait pembangunan Pasar Banyuasri dan persiapan anggaran untuk peresmian Pasar Rakyat Banyuasri pada akhir pekerjaan. Pekerjaan Pasar Banyuasri ditarget rampung Desember 2020.
Dalam pertemuan itu, Asisten Karuna meminta agar seluruh perizinan yang diperlukan segera diurus. Pihaknya tidak ingin ada persoalan di kemudian hari terkait dengan pembangunan Pasar Banyuasri. Pembangunan Pasar Banyuasri, mulai dikerjakan 27 Desember 2019, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Pasar Banyuasri dirancang menjadi pusat city tour di Kota Buleleng, yang mampu beraktivitas 24 jam.
Pembangunan Pasar Banyuasri menjadi mega proyek kedua, karena biaya yang dihabiskan cukup tinggi untuk ukuran Buleleng sebesar Rp 159,6 miliar. Pasar Banyuasri memiliki luas masing-masing lantai pertama seluas 6.349,5 meterpersegi, dengan jumlah los basah sebanyak 200 unit dan los kering 352 unit. Lantai kedua seluas 6.174 meter persegi dengan jumlah los sebanyak 244 unit dan kios sejumlah 184 unit. Sedangkan lantai tiga seluas 6.174 meter persegi dengan jumlah kios kuliner sejumlah delapan unit dan parkir yang mampu memuat 136 unit mobil. Sehingga total luas lantai bangunan utama adalah 18.697,5 meter persegi. *k19
1
Komentar