Buleleng Menuju Kabupaten Layak Anak
Dengan disandangnya KLA ini, nantinya di kecamatan-kecamatan anak-anak diharapkan bisa bertumbuh-kembang dengan baik.
SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng terus menyiapkan diri menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA). Selain meningkatkan infrastruktur, Pemkab Buleleng juga sudah mengajukan Rancangan Perda KLA sebagai payung hukum. Ranperda KLA ini diajukan bersamaan dengan dua Ranperda lainnya, yakni, Ranperda tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan dan Ranperda Perumda Pasar Argha Nayottama
Dalam rapat paripurna DPRD Buleleng, Kamis (30/1/2020), yang dipimpin Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna dihadiri oleh Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra. “Pemkab Buleleng serius menyiapkan infrastruktur yang ramah anak di seluruh kecamatan. Ini dilakukan untuk mencapai peningkatan status dari Kota Layak Anak menjadi Kabupaten Layak Anak,” kata Sutjidra.
Penyiapan dilakukan dengan melibatkan lintas sektor dan beberapa stakeholder. “Banyak sektor yang terkait di sini. Seperti Dinas Kesehatan, Disdukcapil, Perhubungan dan Dinas Sosial. Seluruhnya terlibat,” jelasnya.
Kerjasama dan kolaborasi dilakukan untuk mewujudkan bagaimana Buleleng menjadi kabupaten yang ramah terhadap anak. Anak dapat tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi langsung dalam bidang-bidang tertentu, khususnya bidang pendidikan terhadap anak sendiri. Ini yang menjadi penekanan sehingga target-target yang telah disusun bisa dipenuhi. “Tahun inilah kita bisa menyandang Kabupaten Layak Anak,” ujar Wabup Sutjidra.
Wabup Sutjidra pun mengungkapkan dengan disandangnya KLA ini, nantinya di kecamatan-kecamatan anak-anak bisa bertumbuh-kembang dengan baik. Begitu pula dengan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ramah anak sehingga bisa beraktivitas. Tidak ada lagi sekat-sekat bahwa fasilitas umum (fasum) tidak layak dan ramah anak. “Kita akan coba terapkan di kecamatan-kecamatan,” ungkapnya.
Untuk tahap awal, Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini menyebutkan infrastruktur di tiap kecamatan akan dibuat terlebih dahulu di ibukota kecamatan sebagai percontohan. Koordinasi akan terus dilakukan khususnya dengan para camat dan instansi vertikal lainnya. Utamanya penyediaan fasum-fasum yang ramah anak. “Nantinya akan diwujudkan dengan fasum-fasum di ibu kota kecamatan sebagai percontohan sehingga benar-benar layak dan ramah akan anak-anak. Upaya preventif juga terus dilakukan untuk pencegahan kekerasan terhadap anak,” tandas Wabup Sutjidra. *k19
Dalam rapat paripurna DPRD Buleleng, Kamis (30/1/2020), yang dipimpin Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna dihadiri oleh Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra. “Pemkab Buleleng serius menyiapkan infrastruktur yang ramah anak di seluruh kecamatan. Ini dilakukan untuk mencapai peningkatan status dari Kota Layak Anak menjadi Kabupaten Layak Anak,” kata Sutjidra.
Penyiapan dilakukan dengan melibatkan lintas sektor dan beberapa stakeholder. “Banyak sektor yang terkait di sini. Seperti Dinas Kesehatan, Disdukcapil, Perhubungan dan Dinas Sosial. Seluruhnya terlibat,” jelasnya.
Kerjasama dan kolaborasi dilakukan untuk mewujudkan bagaimana Buleleng menjadi kabupaten yang ramah terhadap anak. Anak dapat tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi langsung dalam bidang-bidang tertentu, khususnya bidang pendidikan terhadap anak sendiri. Ini yang menjadi penekanan sehingga target-target yang telah disusun bisa dipenuhi. “Tahun inilah kita bisa menyandang Kabupaten Layak Anak,” ujar Wabup Sutjidra.
Wabup Sutjidra pun mengungkapkan dengan disandangnya KLA ini, nantinya di kecamatan-kecamatan anak-anak bisa bertumbuh-kembang dengan baik. Begitu pula dengan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ramah anak sehingga bisa beraktivitas. Tidak ada lagi sekat-sekat bahwa fasilitas umum (fasum) tidak layak dan ramah anak. “Kita akan coba terapkan di kecamatan-kecamatan,” ungkapnya.
Untuk tahap awal, Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini menyebutkan infrastruktur di tiap kecamatan akan dibuat terlebih dahulu di ibukota kecamatan sebagai percontohan. Koordinasi akan terus dilakukan khususnya dengan para camat dan instansi vertikal lainnya. Utamanya penyediaan fasum-fasum yang ramah anak. “Nantinya akan diwujudkan dengan fasum-fasum di ibu kota kecamatan sebagai percontohan sehingga benar-benar layak dan ramah akan anak-anak. Upaya preventif juga terus dilakukan untuk pencegahan kekerasan terhadap anak,” tandas Wabup Sutjidra. *k19
1
Komentar