Paket Surya Batal Serahkan Dukungan
Pasangan Dewa Nyoman Sukrawan-I Gede Dharma Wijaya (Paket Surya) tunda penyerahan dukungan untuk pencalonannya sebagai Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng dari jalur Independen untuk Pilkada 2017 ke Kantor KPU Buleleng, Selasa (9/8).
Karena Data Dukungan Lenyap Dimakan Virus
SINGARAJA, NusaBali
Alasannya, data dukungan mereka lenyap dimakan virus. Semula, Paket Surya berencana serahkan dukungan ke Kantor KPU Buleleng di Jalan Ahmad Yani Singaraja, Selasa siang pukul 14.00 Wita, sebagai pukti pencalonannya melalui jalur Independen. Aktivitas di KPU Buleleng pun meningkat menyusul rencana kedatangan Paket Surya menyerahkan syarat dukungan.
Bahkan, pasukan Dalmas Polres Buleleng juga sudah disiagakan di Kantor KPU Buleleng untuk mengawal keamanan dan kenyamanan proses penyerahan syarat dukungan. Sedangkan KPU Buleleng telah menyiapkan ruang dan petugas khusus yang siap memverifikasi jumlah syarat du-kungan yang diserahkan Paket Surya.
Namun, Selasa siang sekitar pukul 13.45 Wita, Paket Surya justru mengutus dua orang perwakilannya datang ke KPU Buleleng, yakni Made Agus Tanaya Sumandhana dan Ketut Budiana. Kedua utusan yang mengenakan pakaian adat madya ini langsung menemui Ketua KPU Buleleng, I Gede Suardana. Keduanya kemudian diterima di Ruangan Ketua KPU Buleleng.
Nah, dalam pertemuan dengan Ketua KPU itulah Ketut Budiana menyampaikan bahwa Paket Surya baru akan serahkan syarat dukungan di hari terakhir, Rabu (10/8) ini. Alasannya, Tim IT dari Paket Surya masih kesulitan input data kumputer ke format aplikasi sistem informasi pencalonan, karena komputer kemasukan virus. “Masih ada kendala teknis, besok (hari ini) Paket Surya sudah pasti serahkan syarat dukungan,” jelas Budiana.
Semen tara itu, Ketua KPU Buleleng Gede Suardana mengatakan, pengunduran jadwal penyerahan dukungan dari Paket Surya tidak jadi masalah, karena masih ada waktu sehari. Namun, Suardana mengingatkan batas akhir penyerahan syarat dukungan paket calon Independen adalah Rabu sore ini pukul 16.00 Wita.
“Penyerahan dukungan dibuka mulai pagi pukul 08.00 Wita sampai sore pukul 16.00 Wita. Kalau lewat pukul 16.00 Wita, mohon maaf kami tolak. Kami anggap tidak ada penyerahan syarat, dan secara otomatis pasangan calon perseorangan itu tidak bisa melanjutkan ke tahap pendaftaran,” terang Suardana seusai menerima utusan Paket Surya.
Sejauh ini, ada dua pasangan calon yang telah mendeklarasikan kesiapannya maju melalui jalur Independen ke Pilkada Buleleng 2017. Mereka masing-masing pasangan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya) dan I Gusti Ketut Adi Yustika Ariawan-Ni Luh Made Marwati (Paket Yus-Marwati).
Dewa Sukrawan merupakan politisi PDIP asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng mantan Ketua DPC PDIP Buleleng 2010-2015 sekaligus Ketua DPRD Buleleng 2009-2014, yang kini menjabat Bendahara DPD PDIP Bali. Sedangkan Gede Dharma Wijaya adalah politisi Demokrat asal Kelurahan Astina, Kecamatan Buleleng mantan Ketua DPC Demokrat Buleleng 2006-2011 yang sekaligus Wakil Ketua DPRD Buleleng 2009-2014. Dharma Wijaya merupakan suami dari Srikandi Demokrat Ni Putu Tutik Kusuma Wardani, mantan Cabup Buleleng di Pilkada 2012.
Sebaliknya, IGK Adi Yustika Ariawan merupakan pengusaha muda jual beli mobil mewah asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng. Sementara Luh Made Marwati adalah ibu rumah tangga asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng yang kesehariannya bos loper koran di Jalan Diponegoro Singaraja. Paket Yus-Marwati dijadwalkan akan serahkan dukungan ke Kantor KPU Buleleng di hari terakhir, Rabu ini. * k19
SINGARAJA, NusaBali
Alasannya, data dukungan mereka lenyap dimakan virus. Semula, Paket Surya berencana serahkan dukungan ke Kantor KPU Buleleng di Jalan Ahmad Yani Singaraja, Selasa siang pukul 14.00 Wita, sebagai pukti pencalonannya melalui jalur Independen. Aktivitas di KPU Buleleng pun meningkat menyusul rencana kedatangan Paket Surya menyerahkan syarat dukungan.
Bahkan, pasukan Dalmas Polres Buleleng juga sudah disiagakan di Kantor KPU Buleleng untuk mengawal keamanan dan kenyamanan proses penyerahan syarat dukungan. Sedangkan KPU Buleleng telah menyiapkan ruang dan petugas khusus yang siap memverifikasi jumlah syarat du-kungan yang diserahkan Paket Surya.
Namun, Selasa siang sekitar pukul 13.45 Wita, Paket Surya justru mengutus dua orang perwakilannya datang ke KPU Buleleng, yakni Made Agus Tanaya Sumandhana dan Ketut Budiana. Kedua utusan yang mengenakan pakaian adat madya ini langsung menemui Ketua KPU Buleleng, I Gede Suardana. Keduanya kemudian diterima di Ruangan Ketua KPU Buleleng.
Nah, dalam pertemuan dengan Ketua KPU itulah Ketut Budiana menyampaikan bahwa Paket Surya baru akan serahkan syarat dukungan di hari terakhir, Rabu (10/8) ini. Alasannya, Tim IT dari Paket Surya masih kesulitan input data kumputer ke format aplikasi sistem informasi pencalonan, karena komputer kemasukan virus. “Masih ada kendala teknis, besok (hari ini) Paket Surya sudah pasti serahkan syarat dukungan,” jelas Budiana.
Semen tara itu, Ketua KPU Buleleng Gede Suardana mengatakan, pengunduran jadwal penyerahan dukungan dari Paket Surya tidak jadi masalah, karena masih ada waktu sehari. Namun, Suardana mengingatkan batas akhir penyerahan syarat dukungan paket calon Independen adalah Rabu sore ini pukul 16.00 Wita.
“Penyerahan dukungan dibuka mulai pagi pukul 08.00 Wita sampai sore pukul 16.00 Wita. Kalau lewat pukul 16.00 Wita, mohon maaf kami tolak. Kami anggap tidak ada penyerahan syarat, dan secara otomatis pasangan calon perseorangan itu tidak bisa melanjutkan ke tahap pendaftaran,” terang Suardana seusai menerima utusan Paket Surya.
Sejauh ini, ada dua pasangan calon yang telah mendeklarasikan kesiapannya maju melalui jalur Independen ke Pilkada Buleleng 2017. Mereka masing-masing pasangan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya) dan I Gusti Ketut Adi Yustika Ariawan-Ni Luh Made Marwati (Paket Yus-Marwati).
Dewa Sukrawan merupakan politisi PDIP asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng mantan Ketua DPC PDIP Buleleng 2010-2015 sekaligus Ketua DPRD Buleleng 2009-2014, yang kini menjabat Bendahara DPD PDIP Bali. Sedangkan Gede Dharma Wijaya adalah politisi Demokrat asal Kelurahan Astina, Kecamatan Buleleng mantan Ketua DPC Demokrat Buleleng 2006-2011 yang sekaligus Wakil Ketua DPRD Buleleng 2009-2014. Dharma Wijaya merupakan suami dari Srikandi Demokrat Ni Putu Tutik Kusuma Wardani, mantan Cabup Buleleng di Pilkada 2012.
Sebaliknya, IGK Adi Yustika Ariawan merupakan pengusaha muda jual beli mobil mewah asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng. Sementara Luh Made Marwati adalah ibu rumah tangga asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng yang kesehariannya bos loper koran di Jalan Diponegoro Singaraja. Paket Yus-Marwati dijadwalkan akan serahkan dukungan ke Kantor KPU Buleleng di hari terakhir, Rabu ini. * k19
Komentar