Wisman Afrika Timur Ditemukan Tewas
Jenazah korban ditemukan mengambang di loloan di depan Pura Perancak, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Minggu sekitar pukul 08.45 Wita atau setelah 15 jam terseret arus laut.
MANGUPURA, NusaBali
Seorang wisatawan asal Afrika Timur, Sahal Elmi Barkadleh, 24, ditemukan tewas di Pantai Berawa, Banjar Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Minggu (2/2) sekitar pukul 08.00 Wita. Wisatawan pemegang paspor dengan nomor 18RF147836 ini ditemukan tak bernyawa setelah sekitar 15 jam lamanya menghilang terseret arus laut.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, wisatawan yang menginap di Guest House Legian 777, Jalan Patimura, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung ini pada Sabtu (1/2) sekitar pukul 18.30 Wita berenang di Pantai Perancak, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, pukul 18.30 Wita. Pada saat itu korban bergabung bersama beberapa wisatawan yang berkunjung.
Keterangan saksi di lapangan menyebutkan, sebelum berenang sekitar pukul 17.30 Wita korban hanya bermain di tepi pantai. Lama kelamaan korban berenang. Pada saat berenang agak jauh dari tepi pantai, korban terseret arus. Saat berenang itu korban bersama seorang temannya, Albert Aditiya Angkasa.
Melihat korban terseret arus Albert sempat membantunya. Korban digendong ke tepi pantai. Pada saat itu terjadi arus kencang. Karena capek Albert meminta korban untuk berenang sendiri. Pada saat dilepas Albert itulah korban langsung menghilang ditelan air. Karena korban menghilang Albert berusaha berenang ke tepi untuk meminta bantuan.
“Pada saat itu hari sudah menjelang malam. Para pemandu surfing mencoba untuk mencari korban tapi tak ditemukan. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Basarnas Denpasar,” tutur Kasubbag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Oka Bawa, Minggu (2/2).
Diikatakannya, sekitar pukul 20.00 Wita tim SAR dari Basarnas, bersama tim SAR Polres Badung, dan tim SAR Polda Bali melakukan upaya pencarian. Setelah satu jam melakukan pencarian namun korban tak ditemukan. Pencarian dihentikan sementara karena hari sudah malam.
Pencarian oleh tim SAR gabungan kembali dilanjutkan pada Minggu pagi kemarin. Akhirnya korban ditemukan dalam posisi mengambang di loloan tepat di depan Pura Perancak, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung sekitar pukul 08.45 Wita.
Sementara itu, Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada menerangkan pencarian terhadap wisatawan asal Afrika yang terseret arus saat mandi di Pantai Berawa, Kuta Utara itu dilanjutkan pada Minggu pagi kemarin. Dalam pencarian itu, tim Basarnas mengerahkan sebanyak 15 personel yang dibagi menjadi tiga kelompok pencarian.
“Setelah pencarian semalam (Sabtu malam) tidak membuahkan hasil, pencarian baru dilanjutkan pada Minggu pagi pukul 07.00 Wita. Tim melakukan penyusuran baik melalui darat maupun laut,” ujarnya, Minggu (2/2) sore.
Dalam pencarian, tim SAR terbagi dalam 3 SRU (search and rescue unit), yakni dua di antaranya melakukan penyisiran menggunakan rubber boat dan jet sky, sementara satu SRU lainnya menyisir daratan sepanjang bibir pantai. Dalam pencarian itu, petugas bersama warga yang bersama-sama menyusuri perairan itu menemukan korban sudah dalam keadaan mengambang sekitar 500 meter arah utara dari lokasi korban tenggelam, tepatnya di depan Pura Perancak.
“Saat ditemukan, korban sudah meninggal. Kemudian dievakuasi ke pinggir pantai dan dilakukan pemeriksaan. Barulah setelah itu dievakuasi ke RSUP Sanglah untuk divisum,” kata Darmada. *pol, dar
Sebelum ditemukan tak bernyawa, wisatawan yang menginap di Guest House Legian 777, Jalan Patimura, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung ini pada Sabtu (1/2) sekitar pukul 18.30 Wita berenang di Pantai Perancak, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, pukul 18.30 Wita. Pada saat itu korban bergabung bersama beberapa wisatawan yang berkunjung.
Keterangan saksi di lapangan menyebutkan, sebelum berenang sekitar pukul 17.30 Wita korban hanya bermain di tepi pantai. Lama kelamaan korban berenang. Pada saat berenang agak jauh dari tepi pantai, korban terseret arus. Saat berenang itu korban bersama seorang temannya, Albert Aditiya Angkasa.
Melihat korban terseret arus Albert sempat membantunya. Korban digendong ke tepi pantai. Pada saat itu terjadi arus kencang. Karena capek Albert meminta korban untuk berenang sendiri. Pada saat dilepas Albert itulah korban langsung menghilang ditelan air. Karena korban menghilang Albert berusaha berenang ke tepi untuk meminta bantuan.
“Pada saat itu hari sudah menjelang malam. Para pemandu surfing mencoba untuk mencari korban tapi tak ditemukan. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Basarnas Denpasar,” tutur Kasubbag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Oka Bawa, Minggu (2/2).
Diikatakannya, sekitar pukul 20.00 Wita tim SAR dari Basarnas, bersama tim SAR Polres Badung, dan tim SAR Polda Bali melakukan upaya pencarian. Setelah satu jam melakukan pencarian namun korban tak ditemukan. Pencarian dihentikan sementara karena hari sudah malam.
Pencarian oleh tim SAR gabungan kembali dilanjutkan pada Minggu pagi kemarin. Akhirnya korban ditemukan dalam posisi mengambang di loloan tepat di depan Pura Perancak, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung sekitar pukul 08.45 Wita.
Sementara itu, Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada menerangkan pencarian terhadap wisatawan asal Afrika yang terseret arus saat mandi di Pantai Berawa, Kuta Utara itu dilanjutkan pada Minggu pagi kemarin. Dalam pencarian itu, tim Basarnas mengerahkan sebanyak 15 personel yang dibagi menjadi tiga kelompok pencarian.
“Setelah pencarian semalam (Sabtu malam) tidak membuahkan hasil, pencarian baru dilanjutkan pada Minggu pagi pukul 07.00 Wita. Tim melakukan penyusuran baik melalui darat maupun laut,” ujarnya, Minggu (2/2) sore.
Dalam pencarian, tim SAR terbagi dalam 3 SRU (search and rescue unit), yakni dua di antaranya melakukan penyisiran menggunakan rubber boat dan jet sky, sementara satu SRU lainnya menyisir daratan sepanjang bibir pantai. Dalam pencarian itu, petugas bersama warga yang bersama-sama menyusuri perairan itu menemukan korban sudah dalam keadaan mengambang sekitar 500 meter arah utara dari lokasi korban tenggelam, tepatnya di depan Pura Perancak.
“Saat ditemukan, korban sudah meninggal. Kemudian dievakuasi ke pinggir pantai dan dilakukan pemeriksaan. Barulah setelah itu dievakuasi ke RSUP Sanglah untuk divisum,” kata Darmada. *pol, dar
Komentar