Tjok Pemecutan Didatangi Kandidat Cawali dari Golkar
Dukung Jaya Negara, Sarankan Merapat ke PDIP
Kandidat Calon Walikota (Cawali) Denpasar yang berproses di Golkar, AA Ngurah Agung, belum berhenti gerilya dukungan tokoh-tokoh puri untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020.
DENPASAR, NusaBali
Setelah bertemu tokoh Puri Satria Denpasar AA Ngurah Oka Ratmadi dan panglingsir Puri Kesiman AA Ngurah Gde Kusuma Wardana, Senin (3/2) siang AA Ngurah Agung kembali menemui Ida Tjokorda Pemecutan XI di Puri Pemecutan, Denpasar Barat.
Kedatangan AA Ngurah Agung ke Puri Pemecutan, Senin siang pukul 14.00 Wita, memenuhi upayanya untuk menyatukan kekuatan tiga puri ‘Segitiga Emas’, yakni Puri Pemecutan, Puri Satria, dan Puri Kesiman guna menggaet dukungan dan restu maju ke Pilkada Denpasar 2020. Sebelumnya, Ngurah Agung yang notabene Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPD I Golkar Bali, sudah bertemu Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat saat sama-sama menghadiri resepsi pernikahan kolega di Desa Tegal Arum, Kecamatan Denpasar Barat, Sabtu (18/1) lalu.
Kemudian, Ngurah Agung menemui AA Ngurah Gde Kusuma Wardana di Puri Kesiman, Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, Kamis (24/1). Bahkan, Ngurah Agung sempat memohon restu Raja Klungkung Ida Dalem Semara Putra saat sama-sama melayat ke rumah almarhum I Ketut Udhiana (ayah dari Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi), Sabtu (1/2) siang. Terakhir, Senin kemarin, kader Golkar asal Puri Gerenceng, Desa Pemecitan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini tangkil ke Puri Pemecutan menemui Ida Tjokora Pemecutan XI.
"Tiang mohon restu dan dukungan Ratu Tjokorda Pemecutan untuk maju ke Pilkada Denpasar 2020. Pasalnya, Ratu Tjokorda sebagai tedung jagat (pengayom) di Denpasar dan sekaligus sesepuh Golkar," ujar Ngurah Agung sambil jongkok dan salam komando dengan Tjok Pemecutan.
Kepada Tjok Pemecutan, Ngurah Agung mengatakan saat ini dirinya berproses memperebutkan rekomendasi Caawali Denpasar di Golkar bersama AA Ngurah Manik Danendra, tokoh non kader asal Puri Tegal Denpasar Pemecutan. "Namanya berproses, maka saya sudah siap dengan keputusan partai. Saya sudah bertekad maju sebagai Calon Walikota. Bila perlu, Ratu Tjokorda yang mencarikan tandemnya (posisi Calon Wakil Walikota)," kata Ngurah Agung.
Mendapatkan permintaan seperti itu, Tjok Pemecutan mengatakan di Denpasar tidak ada Segitiga Emas. "Mungkin kalau nama-nama anggota keluarga Puri bernama Mas, itu ada. Intinya saya apresiasi Anda (Ngurah Agung ) maju sebagai Calon Walikota. Tetapi, saya komitmen memenangkan I Gusti Ngurah Jaya Negara dari PDIP," tandas Tjok Pemecutan.
Tjok Pemecutan kemudian menawarkan kepada Ngurah Agung supaya merapat saja ke PDIP. "Atau Saudara Ngurah Agung sebagai kader Golkar sebaiknya minta kepada Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih untuk mengajak partainya gabung ke PDIP. Golkar bisa sodorkan Calon Wakil Walikota (Cawawali)," pinta Tjok Pemecutan yang juga Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali.
Menurut Tjok Pemecutan, PDIP dan Golkar bisa berkoalisi di Pilkada Denpasar 2020. "Tasak gedang (pepaya matang), ada merah dan kuning-kuningnya. Manis itu rasanya. Koalisi Merah Kuning (PDIP-Golkar) ini pasti menang. Golkar bisa sodorkan Ngurah Agung atau Manik Danendra sebagai Calon Wakil Walikota," tegas mantan Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru ini.
Bagaimana kalau Golkar tidak mau berkoalisi dengan PDIP? Jika itu yang terjadi, Tjok Pemecutan menantang Golkar siapkan paket calon sendiri. "Silakan saja, bikin paket calon sendiri. Bisa paket Manik Danendra-Ngurah Agung atau Ngurah Agung-Manik Danendra. Kalau paket ini jadi, maka sayalah yang akan menghadapinya dengan mendukung Jaya Negara," papar Panglingsir Puri Pamecutan yang semasa walaka bernama AA Ngurah Manik Parasara ini seusai pertemuan dengan Ngurah Agung, Senin sore.
Jaya Negara yang dimaksud Tjok Pemecutan adalah politisi PDIP asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Wakil Walikota Denpasar. Jaya Negara yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali sudah pasti akan diusung partainya sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020, berpasangan dengan I Gusti Ngurah Gede (Ketua DPC PDIP Denpasar dan sekaligus Ketua DPRD Denpasar). Sejak, awal, Tjok Pemecutan sudah menyatakan dukungannya kepada Jaya Negara-Ngurah Gede.
Meski demikian, Tjok Pemecutan tetap menyatakan salut terhadap Ngurah Agung, yang berani nyalon Walikota melalui Golkar. "Dia (Ngurah Agung) berani. Lumayan-lah untuk mengangkat nama partai, ketimbang Golkar saru geremeng. Ya itu tadi, kalau mau, opsi merapat ke PDIP saja," kata Tjok Pemecutan.
Sementara itu, Ngurah Agung mengatakan akan tetap berproses di Golkar untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020. Untuk paket calon, nanti akan diputuskan Golkar melalui metode survei. "Nanti kan Golkar juga mencari parpol mitra koalisi. Apapun yang disampaikan Tjok Pemecutan tadi, sah-sah saja. Namanya politik, dalam hitungan detik bisa berubah," ujar Ngurah Agung kepada NusaBali menjelang tinggalkan Puri Pemecutan, kemarin sore. *nat
Kedatangan AA Ngurah Agung ke Puri Pemecutan, Senin siang pukul 14.00 Wita, memenuhi upayanya untuk menyatukan kekuatan tiga puri ‘Segitiga Emas’, yakni Puri Pemecutan, Puri Satria, dan Puri Kesiman guna menggaet dukungan dan restu maju ke Pilkada Denpasar 2020. Sebelumnya, Ngurah Agung yang notabene Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPD I Golkar Bali, sudah bertemu Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat saat sama-sama menghadiri resepsi pernikahan kolega di Desa Tegal Arum, Kecamatan Denpasar Barat, Sabtu (18/1) lalu.
Kemudian, Ngurah Agung menemui AA Ngurah Gde Kusuma Wardana di Puri Kesiman, Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, Kamis (24/1). Bahkan, Ngurah Agung sempat memohon restu Raja Klungkung Ida Dalem Semara Putra saat sama-sama melayat ke rumah almarhum I Ketut Udhiana (ayah dari Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi), Sabtu (1/2) siang. Terakhir, Senin kemarin, kader Golkar asal Puri Gerenceng, Desa Pemecitan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini tangkil ke Puri Pemecutan menemui Ida Tjokora Pemecutan XI.
"Tiang mohon restu dan dukungan Ratu Tjokorda Pemecutan untuk maju ke Pilkada Denpasar 2020. Pasalnya, Ratu Tjokorda sebagai tedung jagat (pengayom) di Denpasar dan sekaligus sesepuh Golkar," ujar Ngurah Agung sambil jongkok dan salam komando dengan Tjok Pemecutan.
Kepada Tjok Pemecutan, Ngurah Agung mengatakan saat ini dirinya berproses memperebutkan rekomendasi Caawali Denpasar di Golkar bersama AA Ngurah Manik Danendra, tokoh non kader asal Puri Tegal Denpasar Pemecutan. "Namanya berproses, maka saya sudah siap dengan keputusan partai. Saya sudah bertekad maju sebagai Calon Walikota. Bila perlu, Ratu Tjokorda yang mencarikan tandemnya (posisi Calon Wakil Walikota)," kata Ngurah Agung.
Mendapatkan permintaan seperti itu, Tjok Pemecutan mengatakan di Denpasar tidak ada Segitiga Emas. "Mungkin kalau nama-nama anggota keluarga Puri bernama Mas, itu ada. Intinya saya apresiasi Anda (Ngurah Agung ) maju sebagai Calon Walikota. Tetapi, saya komitmen memenangkan I Gusti Ngurah Jaya Negara dari PDIP," tandas Tjok Pemecutan.
Tjok Pemecutan kemudian menawarkan kepada Ngurah Agung supaya merapat saja ke PDIP. "Atau Saudara Ngurah Agung sebagai kader Golkar sebaiknya minta kepada Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih untuk mengajak partainya gabung ke PDIP. Golkar bisa sodorkan Calon Wakil Walikota (Cawawali)," pinta Tjok Pemecutan yang juga Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali.
Menurut Tjok Pemecutan, PDIP dan Golkar bisa berkoalisi di Pilkada Denpasar 2020. "Tasak gedang (pepaya matang), ada merah dan kuning-kuningnya. Manis itu rasanya. Koalisi Merah Kuning (PDIP-Golkar) ini pasti menang. Golkar bisa sodorkan Ngurah Agung atau Manik Danendra sebagai Calon Wakil Walikota," tegas mantan Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru ini.
Bagaimana kalau Golkar tidak mau berkoalisi dengan PDIP? Jika itu yang terjadi, Tjok Pemecutan menantang Golkar siapkan paket calon sendiri. "Silakan saja, bikin paket calon sendiri. Bisa paket Manik Danendra-Ngurah Agung atau Ngurah Agung-Manik Danendra. Kalau paket ini jadi, maka sayalah yang akan menghadapinya dengan mendukung Jaya Negara," papar Panglingsir Puri Pamecutan yang semasa walaka bernama AA Ngurah Manik Parasara ini seusai pertemuan dengan Ngurah Agung, Senin sore.
Jaya Negara yang dimaksud Tjok Pemecutan adalah politisi PDIP asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Wakil Walikota Denpasar. Jaya Negara yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali sudah pasti akan diusung partainya sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020, berpasangan dengan I Gusti Ngurah Gede (Ketua DPC PDIP Denpasar dan sekaligus Ketua DPRD Denpasar). Sejak, awal, Tjok Pemecutan sudah menyatakan dukungannya kepada Jaya Negara-Ngurah Gede.
Meski demikian, Tjok Pemecutan tetap menyatakan salut terhadap Ngurah Agung, yang berani nyalon Walikota melalui Golkar. "Dia (Ngurah Agung) berani. Lumayan-lah untuk mengangkat nama partai, ketimbang Golkar saru geremeng. Ya itu tadi, kalau mau, opsi merapat ke PDIP saja," kata Tjok Pemecutan.
Sementara itu, Ngurah Agung mengatakan akan tetap berproses di Golkar untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020. Untuk paket calon, nanti akan diputuskan Golkar melalui metode survei. "Nanti kan Golkar juga mencari parpol mitra koalisi. Apapun yang disampaikan Tjok Pemecutan tadi, sah-sah saja. Namanya politik, dalam hitungan detik bisa berubah," ujar Ngurah Agung kepada NusaBali menjelang tinggalkan Puri Pemecutan, kemarin sore. *nat
1
Komentar