Setelah NasDem-Hanura, PSI Pun Merapat ke PDIP
Jelang Tarung Pilkada Denpasar 2020
Satu lagi parpol parlemen merapat ke barisan PDIP yang akan usung I Gusti Ngurah Jaya Negara sebagai Calon Walikota (Cawali) di Pilkada Denpasar 2020.
DENPASAR, NusaBali
Setelah NasDem dan Hanura, kini giliran PSI juga menyatakan masuk ke dalam barisan PDIP. Dukungan kepada PDIP dan IGN Jaya Negara ini diungkapkan Ketua DPD PSI Denpasar, Eka Wijaya Patriana, Senin (3/2). Menurut Eka Wijaya, dukungan PSI kepada Jaya Negara sebagai Cawali Denpasar ini sudah diputuskan melalui rapat pengurus, 27 Januari 2020 lalu.
Sebelum diambil keputusan, ada survei terhadap DPW PSI Bali, DPD PSI Denpasar, dan DPC PSI Kecamatan se-Denpasar, yang hasilnya 99 persen mendukung Jaya Negara. "Jadi, kami solid mendukung Jaya Nehara di Pilkada Denpasar 2020,” tandas Eka Wijaya.
Saat ini, kata Eka Wijaya, pihaknya tinggal menunggu rekomendasi resmi dari DPP PSI untuk dukung Jaya Nehara di Pilkada Denpasar 2020. DPD PSI Denpasar sendiri sebelumnya sudah sempat bertemu Jaya Negara untuk menyatakan dukungan kepada Sekretaris DPD PDIP Bali tersebut sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. "Kami siap mendukung Jaya Negara, karena sesuai dengan kriteria PSI," katanya.
Sedangkan Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, mengatakan pihaknya sudah bertemu Jaya Negara dan jajaran pengurus DPC PDIP Denpasar, Senin siang, untuk menyatakan dukungan di Pilkada Denpasar 2020. "Kami sempat bertemu tadi (kemarin). Tapi, kami masih menunggu keputusan DPP PSI dan PDIP untuk menetapkan Jaya Jaya,” terang Nengah Yasa.
Sementara, dengan merapatnya PSI, kekuatan PDIP dan Jaya Negara praktis semakin bertambah. PDIP akan maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020 dengan modal kekuatan politik awal 29 kuri dari total 45 kursi DPRD Denpasar 2019-2024 atau kuasai 64,44 persen suara parlemen. Rinciannya, 22 kursi legislatif atau 48,89 persen suara parlemen milik PDIP, 3 kursi lehgislatif atau 6,66 persen suara parlemen milik NasDem, 2 kursi lehgislatif atau 4,44 persen suara parlemen milik Hanura, dan 2 kursi lehgislatif atau 4,44 persen suara parlemen milik PSI.
Hanura dan NasDem sudah lebih dulu isyaratkan gabung ke PDIP yang bakal usung Jaya Negara sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. Wakil Ketua Bidang Bantuan Hukum DPD Hanura Bali, Ida Bagus Ketut Kiana, mengatakan ada beberapa alasan kenapa pilih merapat ke PDIP di Pilkada Denpasar 2020. Pertama, Hanura yang memiliki 2 kursi legislatif masuk ke Fraksi PDIP di DPRD Denpasar 2019-2024. Kedua, komunikasi Hanura dengan jajaran DPC PDIP Denpasar juga sudah nyambung.
"Komunikasi politik dengan struktur PDIP juga sudah nyambung dan kita arahnya koalisi dengan PDIP mengusung I Gusti Ngurah Jaya Negara di Pilkada Denpasar 2020," ujar Gus Kiana di Denpasar, Sabtu (1/2) lalu.
Selain Hanura, NasDem juga mengarah ke PDIP di Pilkada Denpasar 2020, sebagaimana dilontarkan Bendahara DPW NasDem Bali, I Gusti Bagus Eka Subagiartha alias Gus Eka, belum lama ini. "Kita di Pilpres 2020 sudah berkoalisi dengan PDIP. Untuk Pilkada Denpasar 2020, kita arahnya juga ke koalisi PDIP," ujar Gus Eka.
Dalam Pilkada Denpasar 2020, PDIP kemungkinan akan usung pasangan IGN Jaya Negara-I Gusti Ngurah Gede sebagai Cawali-Cawawali. Alternatif lainnya, usung pasangan Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa. IGN Jaya Negara adalah politisi senior asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Se-kretaris DPD PDIP Bali dan sudah tiga periode menjadi Wakil Walikota Denpasar (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021).
Sedangkan I Gusti Ngurah Gede asalah politisi asal Puri Pemayun, Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Denpasar dan sudah dua periode menjadi Ketua DPRD Denpasar (2014-2019, 2019-2024). Sebaliknya, Kadek Aus Arya Wibawa adalah politisi asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini Sekretaris DPC PDIP Denpasar dan sekaligus men-jabat Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar 2019-2024.
PDIP dan mitra koalisinya ini kemungkinan akan tarung head to head melawan koalisi Golkar-Demokrat Gerindra di Pilkada Denpasar 2020. Jika jadi berkoalisi, Golkar-Demokrat-Gerindra hanya mermodalkan kekuatan politik awal 16 kursi DPRD Denpasar 2019-2024 atau hanya kuasai 35,56 persen suara parlemen. Rinciannya, 8 kursi legislatif atau 17,78 persen suara parlemen milik Golkar, 4 kursi legislatif atau 8,89 persen suara parlemen milik Demokrat, dan 4 kursi atau 8,89 persen suara parlemen milik Gerindra.
Sejauh ini, belum jelas siapa yang akan diusung Golkar dan mitra koalisinya di Pilkada Denpasar 2020. Ada dua tokoh puri yang melamar posisi Cawali Denpasar di Golkar, yakni AA Ngurah Agung dan AA Ngurah Manik Danendra. Ngurah Agung adalah kader Beringin asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara yang kini menjabat Wakil Ketua DPD I Golkar Bali. Sedangkan Manik Danendra adalah tokoh Puri Tegal Denpasar Pemecutan, Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat yang dikenal sebagai notaris. *mis
Sebelum diambil keputusan, ada survei terhadap DPW PSI Bali, DPD PSI Denpasar, dan DPC PSI Kecamatan se-Denpasar, yang hasilnya 99 persen mendukung Jaya Negara. "Jadi, kami solid mendukung Jaya Nehara di Pilkada Denpasar 2020,” tandas Eka Wijaya.
Saat ini, kata Eka Wijaya, pihaknya tinggal menunggu rekomendasi resmi dari DPP PSI untuk dukung Jaya Nehara di Pilkada Denpasar 2020. DPD PSI Denpasar sendiri sebelumnya sudah sempat bertemu Jaya Negara untuk menyatakan dukungan kepada Sekretaris DPD PDIP Bali tersebut sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. "Kami siap mendukung Jaya Negara, karena sesuai dengan kriteria PSI," katanya.
Sedangkan Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, mengatakan pihaknya sudah bertemu Jaya Negara dan jajaran pengurus DPC PDIP Denpasar, Senin siang, untuk menyatakan dukungan di Pilkada Denpasar 2020. "Kami sempat bertemu tadi (kemarin). Tapi, kami masih menunggu keputusan DPP PSI dan PDIP untuk menetapkan Jaya Jaya,” terang Nengah Yasa.
Sementara, dengan merapatnya PSI, kekuatan PDIP dan Jaya Negara praktis semakin bertambah. PDIP akan maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020 dengan modal kekuatan politik awal 29 kuri dari total 45 kursi DPRD Denpasar 2019-2024 atau kuasai 64,44 persen suara parlemen. Rinciannya, 22 kursi legislatif atau 48,89 persen suara parlemen milik PDIP, 3 kursi lehgislatif atau 6,66 persen suara parlemen milik NasDem, 2 kursi lehgislatif atau 4,44 persen suara parlemen milik Hanura, dan 2 kursi lehgislatif atau 4,44 persen suara parlemen milik PSI.
Hanura dan NasDem sudah lebih dulu isyaratkan gabung ke PDIP yang bakal usung Jaya Negara sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. Wakil Ketua Bidang Bantuan Hukum DPD Hanura Bali, Ida Bagus Ketut Kiana, mengatakan ada beberapa alasan kenapa pilih merapat ke PDIP di Pilkada Denpasar 2020. Pertama, Hanura yang memiliki 2 kursi legislatif masuk ke Fraksi PDIP di DPRD Denpasar 2019-2024. Kedua, komunikasi Hanura dengan jajaran DPC PDIP Denpasar juga sudah nyambung.
"Komunikasi politik dengan struktur PDIP juga sudah nyambung dan kita arahnya koalisi dengan PDIP mengusung I Gusti Ngurah Jaya Negara di Pilkada Denpasar 2020," ujar Gus Kiana di Denpasar, Sabtu (1/2) lalu.
Selain Hanura, NasDem juga mengarah ke PDIP di Pilkada Denpasar 2020, sebagaimana dilontarkan Bendahara DPW NasDem Bali, I Gusti Bagus Eka Subagiartha alias Gus Eka, belum lama ini. "Kita di Pilpres 2020 sudah berkoalisi dengan PDIP. Untuk Pilkada Denpasar 2020, kita arahnya juga ke koalisi PDIP," ujar Gus Eka.
Dalam Pilkada Denpasar 2020, PDIP kemungkinan akan usung pasangan IGN Jaya Negara-I Gusti Ngurah Gede sebagai Cawali-Cawawali. Alternatif lainnya, usung pasangan Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa. IGN Jaya Negara adalah politisi senior asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Se-kretaris DPD PDIP Bali dan sudah tiga periode menjadi Wakil Walikota Denpasar (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021).
Sedangkan I Gusti Ngurah Gede asalah politisi asal Puri Pemayun, Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Denpasar dan sudah dua periode menjadi Ketua DPRD Denpasar (2014-2019, 2019-2024). Sebaliknya, Kadek Aus Arya Wibawa adalah politisi asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini Sekretaris DPC PDIP Denpasar dan sekaligus men-jabat Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar 2019-2024.
PDIP dan mitra koalisinya ini kemungkinan akan tarung head to head melawan koalisi Golkar-Demokrat Gerindra di Pilkada Denpasar 2020. Jika jadi berkoalisi, Golkar-Demokrat-Gerindra hanya mermodalkan kekuatan politik awal 16 kursi DPRD Denpasar 2019-2024 atau hanya kuasai 35,56 persen suara parlemen. Rinciannya, 8 kursi legislatif atau 17,78 persen suara parlemen milik Golkar, 4 kursi legislatif atau 8,89 persen suara parlemen milik Demokrat, dan 4 kursi atau 8,89 persen suara parlemen milik Gerindra.
Sejauh ini, belum jelas siapa yang akan diusung Golkar dan mitra koalisinya di Pilkada Denpasar 2020. Ada dua tokoh puri yang melamar posisi Cawali Denpasar di Golkar, yakni AA Ngurah Agung dan AA Ngurah Manik Danendra. Ngurah Agung adalah kader Beringin asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara yang kini menjabat Wakil Ketua DPD I Golkar Bali. Sedangkan Manik Danendra adalah tokoh Puri Tegal Denpasar Pemecutan, Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat yang dikenal sebagai notaris. *mis
Komentar