Tangis Khofifah Pecah Saat Pemakaman Gus Sholah
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, tak kuasa menahan tangis saat melantunkan doa di depan makam KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.
JOMBANG, NusaBali
Ketum PP Muslimat NU ini pun memohon agar almarhum didoakan agar dicintai Allah SWT dan masuk ke surgaNya.
"Panjenengan dipanggil Alloh, semoga masuk ke dalam syurganya Alloh," kata Khofifah sembari mengangkat kedua tangannya, Senin (3/2) dilansir detik.com. Khofifah memang sangat dekat dengan Gus Sholah. Dalam berbagai kesempatan, Khofifah menyempatkan diri bertemu dengan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang tersebut. Khofifah sudah menganggap Gus Sholah sebagai orang tuanya sendiri.
Bagi Khofifah, Gus Sholah merupakan seorang pejuang. Tebuireng yang sekarang mempunyai banyak cabang merupakan hasil perjuangan Gus Sholah. Gus Sholah ingin memberi ruang pendidikan dalam ilmu kebangsaan, agama, sosial kemasyarakatan tidak hanya tersentral di Jombang saja.
Khofifah bersyukur mendapat ilmu yang banyak dari Gus Sholah, Khofifah bercerita sering mendampingi Gus Sholah dalam pertemuan-pertemuan dengan kalangan-kalangan penting dan akademisi.
Gus Sholah Wafat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta pada Minggu (2/2) sekitar pukul 20.55 WIB. Pengasuh Ponpes Tebuireng itu sempat kritis setelah menjalani operasi jantung, Jumat (31/1). Jenazahnya dimakamkan tepat di sebelah utara makam ayahnya, KH Wahid Hasyim. Gus Solah yang berusia 77 tahun ini adalah seorang aktivis, ulama, politisi, dan tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Dia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998. Gus Solah juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama Calon Presiden Wiranto, dia mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2004.
Salahuddin Wahid merupakan putra dari pasangan KH Wahid Hasyim (ayah) dengan Sholehah (ibu), dan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ayahnya adalah putra dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari. *
"Panjenengan dipanggil Alloh, semoga masuk ke dalam syurganya Alloh," kata Khofifah sembari mengangkat kedua tangannya, Senin (3/2) dilansir detik.com. Khofifah memang sangat dekat dengan Gus Sholah. Dalam berbagai kesempatan, Khofifah menyempatkan diri bertemu dengan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang tersebut. Khofifah sudah menganggap Gus Sholah sebagai orang tuanya sendiri.
Bagi Khofifah, Gus Sholah merupakan seorang pejuang. Tebuireng yang sekarang mempunyai banyak cabang merupakan hasil perjuangan Gus Sholah. Gus Sholah ingin memberi ruang pendidikan dalam ilmu kebangsaan, agama, sosial kemasyarakatan tidak hanya tersentral di Jombang saja.
Khofifah bersyukur mendapat ilmu yang banyak dari Gus Sholah, Khofifah bercerita sering mendampingi Gus Sholah dalam pertemuan-pertemuan dengan kalangan-kalangan penting dan akademisi.
Gus Sholah Wafat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta pada Minggu (2/2) sekitar pukul 20.55 WIB. Pengasuh Ponpes Tebuireng itu sempat kritis setelah menjalani operasi jantung, Jumat (31/1). Jenazahnya dimakamkan tepat di sebelah utara makam ayahnya, KH Wahid Hasyim. Gus Solah yang berusia 77 tahun ini adalah seorang aktivis, ulama, politisi, dan tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Dia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998. Gus Solah juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama Calon Presiden Wiranto, dia mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2004.
Salahuddin Wahid merupakan putra dari pasangan KH Wahid Hasyim (ayah) dengan Sholehah (ibu), dan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ayahnya adalah putra dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari. *
1
Komentar