PAM Tirta Sanjiwani Garap Tagihan Online
Perumda Air Minum (PAM) Tirta Sanjiwani Gianyar kini menggarap pembayaran tagihan berbasis online menggunakan virtual acount (VA) bekerjasama dengan BRI Kanca Ubud, Senin (3/2).
GIANYAR, NusaBali
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani Gianyar Ir Made Sastra Kencana mengaku metode ini tanpa biaya administrasi.
“Pelanggan bisa memilih cara pembayaran. Biasanya di bank kena administrasi, kalau cara pembayaran VA tidak ada beban biaya,” jelasnya. Kerjasama ini dijalin guna menggugah pelanggan bayar cepat dan tepat waktu.
Dijelaskan, sistem baru ini sudah langsung bisa digunakan oleh masyarakat. Caranya dengan mengunduh aplikasi yang ada melalui Playstore kemudian mengikuti tahapan sesuai petunjuk. Ditambahkan, sistem online ini mempermudah nasabah dalam melakukan pembayaran tagihan air hanya melalui sms banking dan atau dapat langsung melalui teller bank dengan menggunakan ID pelanggan.
Target pelanggan yang menggunakan sistem ini yakni pelanggan yang terlampau sibuk. “Misalnya pedagang yang sibuk ngak sempat ke bank melakukan pembayaran, cukup buka HP bisa lebih efisien,” ujarnya. Dengan demikian, pihaknya berharap kesadaran pelanggan untuk melakukan pembayaran tagihan lebih meningkat.
Dijelaskan, saat ini tunggakan pembayaran masih sekitar 10 persen atau setara Rp 900 juta. “Yang awalnya menunda, jadi tepat bayar. Dengan berkurangnya tunggakan, dana yang masuk bisa cepat dioperasionalkan,” terangnya. *nvi
“Pelanggan bisa memilih cara pembayaran. Biasanya di bank kena administrasi, kalau cara pembayaran VA tidak ada beban biaya,” jelasnya. Kerjasama ini dijalin guna menggugah pelanggan bayar cepat dan tepat waktu.
Dijelaskan, sistem baru ini sudah langsung bisa digunakan oleh masyarakat. Caranya dengan mengunduh aplikasi yang ada melalui Playstore kemudian mengikuti tahapan sesuai petunjuk. Ditambahkan, sistem online ini mempermudah nasabah dalam melakukan pembayaran tagihan air hanya melalui sms banking dan atau dapat langsung melalui teller bank dengan menggunakan ID pelanggan.
Target pelanggan yang menggunakan sistem ini yakni pelanggan yang terlampau sibuk. “Misalnya pedagang yang sibuk ngak sempat ke bank melakukan pembayaran, cukup buka HP bisa lebih efisien,” ujarnya. Dengan demikian, pihaknya berharap kesadaran pelanggan untuk melakukan pembayaran tagihan lebih meningkat.
Dijelaskan, saat ini tunggakan pembayaran masih sekitar 10 persen atau setara Rp 900 juta. “Yang awalnya menunda, jadi tepat bayar. Dengan berkurangnya tunggakan, dana yang masuk bisa cepat dioperasionalkan,” terangnya. *nvi
Komentar