Pelajar SMP Tewas Tabrak Pohon
Pulang syukuran, Enzo dan ayahnya pulang tapi membawa sepeda motor masing-masing, tidak boncengan.
GIANYAR, NusaBali
Kecelakaan lalu lintas meregang nyawa terjadi di Jalan Raya Banjar Blahtanah Desa Batuan Kaler Kecamatan Sukawati, Minggu (2/2) sekitar pukul 22.30 Wita. Pengendara sepeda motor Yamaha Xeon DK 5086 LQ, Enzo Scivo Hikaru Samallo, 14, tabrak pohon perindang hingga terpental ke aspal. Korban yang merupakan pelajar salah satu SMP Negeri di Ubud ini mengalami cedera kepala berat dan akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Informasi dihimpun, korban mula-mula datang dari arah Desa Mas belok kiri di simpang Patung Bayi Sakah. Korban melaju dari arah barat menuju timur. Setiba di TKP, diduga tidak bisa menguasai kendaraannya sehingga menabrak pohon perindang di sebelah utara jalan. Setelah menabrak pohon, korban terpelanting dan terseret hingga terjadi benturan keras. Sempat dilarikan ke RS Ari Canti di Desa Mas, Ubud, nyawa korban yang beralamat dari Banjar Teges Kanginan Desa Peliatan Kecamatan Ubud ini tetap tidak tertolong. Kini, jenazah korban disemayamkan di rumah duka RS Dharma Yadnya Denpasar. Rencananya jenazah korban akan dikubur di Kuburan Mumbul Rabu ini (5/2).
Salah satu rekan korban, Ni Wayan Sasih menjelaskan Enzo merupakan anak temannya yang sama-sama menjadi guru Taman Kanak-Kanak di Desa Sayan, Kecamatan Ubud. “Itu anaknya teman ibu, sama-sama mengajar di TK di Desa Sayan. Kemarin para guru juga sudah sempat melayat ke rumah duka dan ibunya Enzo masih syok dengan situasi saat ini,” jelasnya, Selasa (4/2).
Sepengetahuan Sasih, kecelakaan yang dialami Enzo terjadi setelah korban dan ayahnya memenuhi undangan syukuran di rumah kerabatnya di wilayah Kedewatan, Ubud. Hanya saja, Enzo dan ayahnya membawa sepeda motor masing-masing, tidak boncengan. “Mereka bawa motor masing-masing, sedangkan ibunya pergi ke Gereja untuk sembahyang,” jelasnya. Oleh karena hari semakin larut dan Enzo harus sekolah keesokan harinya, Enzo pamit pulang duluan sekitar pukul 22.00 Wita. “Keluarga korban punya rumah di Desa Belega, Blahbatuh,” terangnya. Nah dalam perjalanan pulang sendirian naik sepeda motor inilah, pelajar belasan tahun yang belum punya SIM ini alami kecelakaan out of control (oc).
Sedihnya, sang ayah yang menyusul pulang tidak melihat kejadian kecelakaan tersebut dalam perjalanan. “Saat ayahnya tiba di rumah, tidak melihat Enzo. Sempat dihubungi yang angkat telepon justru dokter yang menangani Enzo dan mengabarkan anaknya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan,” terangnya.
Dikatakan lagi, saat ini jenazah korban disemayamkan di Rumah Duka belakang Rumah Sakit Dharma Yadnya. “Rencanaya akan dikubur di Mumbul, dan masih menunggu keluarganya datang dari Jakarta,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah Kasat Lantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisna Dewi Wieryawan mengaku masih mendalami penyebab kecelakaan. “Masih lidik, sabar ya,” ujarnya singkat. *nvi
Informasi dihimpun, korban mula-mula datang dari arah Desa Mas belok kiri di simpang Patung Bayi Sakah. Korban melaju dari arah barat menuju timur. Setiba di TKP, diduga tidak bisa menguasai kendaraannya sehingga menabrak pohon perindang di sebelah utara jalan. Setelah menabrak pohon, korban terpelanting dan terseret hingga terjadi benturan keras. Sempat dilarikan ke RS Ari Canti di Desa Mas, Ubud, nyawa korban yang beralamat dari Banjar Teges Kanginan Desa Peliatan Kecamatan Ubud ini tetap tidak tertolong. Kini, jenazah korban disemayamkan di rumah duka RS Dharma Yadnya Denpasar. Rencananya jenazah korban akan dikubur di Kuburan Mumbul Rabu ini (5/2).
Salah satu rekan korban, Ni Wayan Sasih menjelaskan Enzo merupakan anak temannya yang sama-sama menjadi guru Taman Kanak-Kanak di Desa Sayan, Kecamatan Ubud. “Itu anaknya teman ibu, sama-sama mengajar di TK di Desa Sayan. Kemarin para guru juga sudah sempat melayat ke rumah duka dan ibunya Enzo masih syok dengan situasi saat ini,” jelasnya, Selasa (4/2).
Sepengetahuan Sasih, kecelakaan yang dialami Enzo terjadi setelah korban dan ayahnya memenuhi undangan syukuran di rumah kerabatnya di wilayah Kedewatan, Ubud. Hanya saja, Enzo dan ayahnya membawa sepeda motor masing-masing, tidak boncengan. “Mereka bawa motor masing-masing, sedangkan ibunya pergi ke Gereja untuk sembahyang,” jelasnya. Oleh karena hari semakin larut dan Enzo harus sekolah keesokan harinya, Enzo pamit pulang duluan sekitar pukul 22.00 Wita. “Keluarga korban punya rumah di Desa Belega, Blahbatuh,” terangnya. Nah dalam perjalanan pulang sendirian naik sepeda motor inilah, pelajar belasan tahun yang belum punya SIM ini alami kecelakaan out of control (oc).
Sedihnya, sang ayah yang menyusul pulang tidak melihat kejadian kecelakaan tersebut dalam perjalanan. “Saat ayahnya tiba di rumah, tidak melihat Enzo. Sempat dihubungi yang angkat telepon justru dokter yang menangani Enzo dan mengabarkan anaknya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan,” terangnya.
Dikatakan lagi, saat ini jenazah korban disemayamkan di Rumah Duka belakang Rumah Sakit Dharma Yadnya. “Rencanaya akan dikubur di Mumbul, dan masih menunggu keluarganya datang dari Jakarta,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah Kasat Lantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisna Dewi Wieryawan mengaku masih mendalami penyebab kecelakaan. “Masih lidik, sabar ya,” ujarnya singkat. *nvi
1
Komentar