OC, Pemotor Tewas Tabrak Plang Nama Warung
Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Raya Banjar Kederi, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Jumat (7/2) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita.
GIANYAR, NusaBali
Pengendara sepeda motor Vespa Piagio DK 8325 AD, I Agus Astika, 25, meregang nyawa di TKP. Informasi dihimpun, korban Agus Astika datang dari arah selatan menuju utara. Tiba di TKP, Agus tidak bisa menguasai laju sepeda motor hingga menabrak plang nama warung nasi di kiri jalan atau sebelah barat jalan. Naasnya, plang nama tersebut berbahan batu padas sehingga benturan keras tak terhindarkan.
Korban menderita luka robek pada pelipis, dari hidung dan mulut keluar darah, siku kiri lecet, dan punggung kaki robek. Jenasah korban sempat dibawa ke UGD RS Ganesa di Desa Celuk, Sukawati. Setelah dibersihkan dan luka pada pelipis dijarit, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Belang Desa Singapadu Kaler. Penguburan dilakukan di Setra Adat Belang, Jumat kemarin sekitar pukul 15.00 Wita.
Ditemui di rumah duka, ayah korban, Ketut Suana menjelaskan tidak mengetahui anaknya datang dari mana. "Hanya pamit bilang mau ke rumah teman. Tumben minta uang Rp 15 ribu untuk beli rokok. Sebagai orangtua, tiyang cuma minta dia pulang tidak larut malam, karena besoknya akan kerja," jelasnya.
Tanpa firasat apa-apa, Ketut Suana pun digedor oleh polisi setempat yang mengabari bahwa anak sulungnya terlibat kecelakaan. "Saya kira jatuh biasa, ternyata sampai di TKP saya lihat dia sudah meninggal," ungkapnya sedih. Di mata keluarga, korban termasuk anak yang punya semangat tinggi untuk bekerja dan mudah bergaul dengan siapa saja. Sehingga dia merasa terpukul dengan kepergian anak pertamanya tersebut.
Suana juga menyayangkan saat kejadian tidak ada penanganan langsung dibawa ke rumah sakit, sehingga paling tidak nyawa anaknya itu dapat penanganan. “Kalau meninggal di perjalanan atau di rumah sakit kan beda cerita. Namun mau bagaimana lagi, mungkin ini memang jalan anak saya,” imbuh ayah tiga anak tersebut.
Disesalkan lagi, korban yang bekerja sebagai sopir di perusahaan rafting ini sedang mencicil sepeda motor bersama sang pacar. "Dia minta maaf, kalau gajinya tidak dikasih ke orangtua. Karena sedang nyicil motor," kenangnya lagi.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisna Dewi Wieryawan, menjelaskan kasus kecelakaan yang meregang nyawa tersebut masih dalam penyelidikan pihaknya. “Tunggu ya, karena masih dalam penyelidikan. Nanti kalau sudah ada info saya sampaikan,” ujarnya. *nvi
Korban menderita luka robek pada pelipis, dari hidung dan mulut keluar darah, siku kiri lecet, dan punggung kaki robek. Jenasah korban sempat dibawa ke UGD RS Ganesa di Desa Celuk, Sukawati. Setelah dibersihkan dan luka pada pelipis dijarit, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Belang Desa Singapadu Kaler. Penguburan dilakukan di Setra Adat Belang, Jumat kemarin sekitar pukul 15.00 Wita.
Ditemui di rumah duka, ayah korban, Ketut Suana menjelaskan tidak mengetahui anaknya datang dari mana. "Hanya pamit bilang mau ke rumah teman. Tumben minta uang Rp 15 ribu untuk beli rokok. Sebagai orangtua, tiyang cuma minta dia pulang tidak larut malam, karena besoknya akan kerja," jelasnya.
Tanpa firasat apa-apa, Ketut Suana pun digedor oleh polisi setempat yang mengabari bahwa anak sulungnya terlibat kecelakaan. "Saya kira jatuh biasa, ternyata sampai di TKP saya lihat dia sudah meninggal," ungkapnya sedih. Di mata keluarga, korban termasuk anak yang punya semangat tinggi untuk bekerja dan mudah bergaul dengan siapa saja. Sehingga dia merasa terpukul dengan kepergian anak pertamanya tersebut.
Suana juga menyayangkan saat kejadian tidak ada penanganan langsung dibawa ke rumah sakit, sehingga paling tidak nyawa anaknya itu dapat penanganan. “Kalau meninggal di perjalanan atau di rumah sakit kan beda cerita. Namun mau bagaimana lagi, mungkin ini memang jalan anak saya,” imbuh ayah tiga anak tersebut.
Disesalkan lagi, korban yang bekerja sebagai sopir di perusahaan rafting ini sedang mencicil sepeda motor bersama sang pacar. "Dia minta maaf, kalau gajinya tidak dikasih ke orangtua. Karena sedang nyicil motor," kenangnya lagi.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisna Dewi Wieryawan, menjelaskan kasus kecelakaan yang meregang nyawa tersebut masih dalam penyelidikan pihaknya. “Tunggu ya, karena masih dalam penyelidikan. Nanti kalau sudah ada info saya sampaikan,” ujarnya. *nvi
1
Komentar