Keluarga Korban Berduka, Ibunya Shock
Pemuda yang Tewas Diduga Korban Begal
Duka mendalam menyelimuti keluarga korban tewas diduga akibat kena begal, I Ketut Danu Tirtayasa, 23, di Banjar Tenganan Dauh Tukad, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Bahkan ibu korban, Ni Nyoman Reci, terlihat shock. Nyoman Reci semalaman tidak tidur, dia juga tidak mau makan dan terus gelisah. Bahkan setiap orang yang bertandang ke rumahnya dicurigai, termasuk saat kedatangan NusaBali ke rumah duka.
Saat NusaBali mendatangi rumah duka, di Banjar Tenganan Dauh Tukad, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Sabtu (8/2) pukul 15.00 Wita, langsung digiring ayah kandung korban, I Nyoman Sekir, untuk ke luar halaman rumah. Tujuannya agar tidak membicarakan perihal yang menyangkut korban I Ketut Danu Tirtayasa, di rumahnya.
Selanjutnya NusaBali diajak ke rumah tetangganya, I Wayan Sukardana. Di rumah Sukardana itulah ayah korban, Nyoman Sekir bercerita mengenai keberadaan I Ketut Danu Tirtayasa, putra bungsu dari empat anaknya itu.
I Nyoman Sekir mengatakan, sebenarnya anaknya Danu Tirtayasa terakhir pulang pada, Selasa (28/1) dan sempat hadir dalam acara sosialisasi pembangunan desa. Selanjutnya dia pergi ke Denpasar, Rabu (29/1) dan mulai bekerja, Kamis (30/1) sore.
Selanjutnya I Nyoman Sekir mendapatkan kabar anaknya hilang selama empat hari, yakni pada 30 Januari hingga 3 Februari. Setelah dilacak ke segenap rekan-rekannya, maka baru diketahui setelah korban dinyatakan meninggal, Kamis (6/2) setelah empat hari menjalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar. "Saya memberitahukan kepada istri, saya bilang jika anak Ketut Danu Tirtayasa alami kecelakaan jatuh dari sepeda motor Honda Scoopy DK 5320 SY. Sekarang masih diinfus, belum sadarkan diri," jelas Nyoman Sekir.
Hanya saja, istrinya itu tidak percaya. Dia bertekad menengok anaknya, tetapi dihalangi keluarganya. Bahkan ada warga yang memindahkan batu di depan rumahnya langsung didatangi Ni Nyoman Reci, dikira hendak membuat tandu untuk mengusung jenazah.
Seharian Ni Nyoman Reci menolak makan tetapi dipaksa suaminya I Nyoman Sekir. "Istri saya akhirnya mau makan, walau sedikit setelah saya paksa," katanya.
Hanya saja satu hal sangat sulit dihadapi saat kedatangan jenazah anaknya, Minggu (9/8) hari ini, diperkirakan istrinya Ni Nyoman Reci akan mengetahui langsung keberadaan anaknya yang sudah meninggal. “Mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu pada istri saya,” ungkap Nyoman Sekir.
Nyoman Sekir mengaku dapat informasi dari petugas berdasarkan hasil otopsi, anaknya dibilang meninggal karena membentur pohon. Tetapi di TKP hanya ditemukan bekas pecahan spion, sepeda motor, dompet dan HP hilang.
Lagi pula kata Nyoman Sekir, mestinya cepat diketahui identitas anaknya, walau saat ditemukan tanpa identitas. Sebab, masih mengenakan seragam kerja, ada logo dan nama perusahaan di dada kiri anaknya, bisa dilacak tempat kerjanya di sekitar Denpasar.
Di bagian lain petugas forensik RSUP Sanglah Denpasar, Ida Bagus Putu Alit SpF DFM, mengatakan saat korban meninggal bukan dirinya yang bertugas. Tetapi dapat informasi jika korban tidak diotopsi. "Sehingga tidak diketahui penyebab meninggalnya korban," kata Ida Bagus Putu Alit. Sementara jenazah Ketut Danu Tirtayasa rencananya akan dikuburkan pada Soma Umanis Sungsang, Senin (10/2) besok.
Sebelumnya diberitakan seorang pemuda asal Desa Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan Manggis, Karangasem, I Ketut Danu Tirtayasa, 23, sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya. Ternyata, pekerja tempat hiburan malam ini tewas dibunuh dan diduga jadi korban aksi begal. Korban Ketut Danu Tirtayasa dinyatakan meninggal, Kamis (6/2) pagi, setelah sempat 4 hari dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar. Korban Ketut Danu Tirtayasa sendiri ditemukan tergeletak pingsan dalam kondisi babak belur di simpang Jalan Cokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar-Jalan Drupadi Denpasar, Minggu (2/2) dinihari pukul 04.30 Wita. *k16
Saat NusaBali mendatangi rumah duka, di Banjar Tenganan Dauh Tukad, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Sabtu (8/2) pukul 15.00 Wita, langsung digiring ayah kandung korban, I Nyoman Sekir, untuk ke luar halaman rumah. Tujuannya agar tidak membicarakan perihal yang menyangkut korban I Ketut Danu Tirtayasa, di rumahnya.
Selanjutnya NusaBali diajak ke rumah tetangganya, I Wayan Sukardana. Di rumah Sukardana itulah ayah korban, Nyoman Sekir bercerita mengenai keberadaan I Ketut Danu Tirtayasa, putra bungsu dari empat anaknya itu.
I Nyoman Sekir mengatakan, sebenarnya anaknya Danu Tirtayasa terakhir pulang pada, Selasa (28/1) dan sempat hadir dalam acara sosialisasi pembangunan desa. Selanjutnya dia pergi ke Denpasar, Rabu (29/1) dan mulai bekerja, Kamis (30/1) sore.
Selanjutnya I Nyoman Sekir mendapatkan kabar anaknya hilang selama empat hari, yakni pada 30 Januari hingga 3 Februari. Setelah dilacak ke segenap rekan-rekannya, maka baru diketahui setelah korban dinyatakan meninggal, Kamis (6/2) setelah empat hari menjalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar. "Saya memberitahukan kepada istri, saya bilang jika anak Ketut Danu Tirtayasa alami kecelakaan jatuh dari sepeda motor Honda Scoopy DK 5320 SY. Sekarang masih diinfus, belum sadarkan diri," jelas Nyoman Sekir.
Hanya saja, istrinya itu tidak percaya. Dia bertekad menengok anaknya, tetapi dihalangi keluarganya. Bahkan ada warga yang memindahkan batu di depan rumahnya langsung didatangi Ni Nyoman Reci, dikira hendak membuat tandu untuk mengusung jenazah.
Seharian Ni Nyoman Reci menolak makan tetapi dipaksa suaminya I Nyoman Sekir. "Istri saya akhirnya mau makan, walau sedikit setelah saya paksa," katanya.
Hanya saja satu hal sangat sulit dihadapi saat kedatangan jenazah anaknya, Minggu (9/8) hari ini, diperkirakan istrinya Ni Nyoman Reci akan mengetahui langsung keberadaan anaknya yang sudah meninggal. “Mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu pada istri saya,” ungkap Nyoman Sekir.
Nyoman Sekir mengaku dapat informasi dari petugas berdasarkan hasil otopsi, anaknya dibilang meninggal karena membentur pohon. Tetapi di TKP hanya ditemukan bekas pecahan spion, sepeda motor, dompet dan HP hilang.
Lagi pula kata Nyoman Sekir, mestinya cepat diketahui identitas anaknya, walau saat ditemukan tanpa identitas. Sebab, masih mengenakan seragam kerja, ada logo dan nama perusahaan di dada kiri anaknya, bisa dilacak tempat kerjanya di sekitar Denpasar.
Di bagian lain petugas forensik RSUP Sanglah Denpasar, Ida Bagus Putu Alit SpF DFM, mengatakan saat korban meninggal bukan dirinya yang bertugas. Tetapi dapat informasi jika korban tidak diotopsi. "Sehingga tidak diketahui penyebab meninggalnya korban," kata Ida Bagus Putu Alit. Sementara jenazah Ketut Danu Tirtayasa rencananya akan dikuburkan pada Soma Umanis Sungsang, Senin (10/2) besok.
Sebelumnya diberitakan seorang pemuda asal Desa Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan Manggis, Karangasem, I Ketut Danu Tirtayasa, 23, sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya. Ternyata, pekerja tempat hiburan malam ini tewas dibunuh dan diduga jadi korban aksi begal. Korban Ketut Danu Tirtayasa dinyatakan meninggal, Kamis (6/2) pagi, setelah sempat 4 hari dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar. Korban Ketut Danu Tirtayasa sendiri ditemukan tergeletak pingsan dalam kondisi babak belur di simpang Jalan Cokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar-Jalan Drupadi Denpasar, Minggu (2/2) dinihari pukul 04.30 Wita. *k16
Komentar