13 Tim SMP Ikuti Lomba Masatua Bali Banyol
Siswa-siswi SMP mengolah banyolan dari cerita rakyat Bali ataupun cerita kontemporer.
DENPASAR, NusaBali.com
Turut memeriahkan Bulan Bahasa Bali 2020, Yayasan Penggak Men Mersi bersama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Pekan Generasi Sadar Aksara (Parasara) yang berlangsung selama dua hari, yakni 8-9 Februari 2020 bertempat di Yayasan Penggak Me Mersi, Kesiman, Denpasar.
Hari pertama Parasara pada Sabtu (8/2/2020) diisi dengan pawimba (lomba) masatua Bali banyol, atau lomba bercerita lucu berbahasa Bali. Lomba ini diikuti oleh 13 tim dari siswa tingkat SMP se-Kota Denpasar yang membawakan berbagai cerita, baik diambil dari rakyat Bali yang dikomedikan atau cerita kontemporer yang dikarang oleh masing-masing tim.
Cerita-cerita rakyat yang ditampilkan oleh para siswa-siswi SMP ini antara lain Men Tiwas Teken Men Sugih, Pan Balang Tamak, Cupak Gerantang, dan cerita-cerita lainnya, dengan gaya bercerita yang dilucukan dalam durasi 5-10 menit.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, mengapresiasi adanya kegiatan ini sebagai bentuk pendidikan karakter. “Ini bisa berjalan dengan baik, tentunya ini harus mendapat dukungan dari kita semua, terutama komunitas-komunitas seperti ini,” ujar Kadisdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan.
Selain itu, kegiatan ini juga dinilai telah mendukung pemerintah Kota Denpasar dan pemerintah Provinsi Bali dalam upaya pelestarian budaya yang berkaitan dengan penggunaan bahasa, sastra, dan pakaian adat Bali. “Inilah mengapa melalui Pergub, tentunya di sana terlintas di pikiran kita semua bahwa berbahasa Bali, menulis Bali, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan budaya Bali ini kelihatannya perlu dikembangkan dan perlu ditingkatkan. Kalau saya bilang (bahasa Bali) punah dan lain sebagainya kan tidak,” lanjut I Wayan Gunawan.
Selain lomba masatua Bali banyol, kegiatan Parasara akan berlanjut di hari berikutnya, Minggu (9/2/2020) yang menghadirkan pagligbagan (diskusi) sastra Bali bersama Komunitas Suara Saking Bali dan aguron-guron (workshop) melestarikan aksara bali melalui permainan bersama pakar permainan tradisional anak, I Made Taro.*yl
1
Komentar