Duh, Ortu Minta Anaknya Libur Sekolah Agar Bisa Mengemis
Dari Munti Gunung Karangasem, kelompok gepeng (gelandangan dan pengemis) sengaja menuju Singaraja guna mencari bekal hari raya Galungan dan kuningan.
SINGARAJA, NusaBali
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Buleleng kembali mengamankan empat orang gelandangan dan pengemis (gepeng) yang beraksi di seputaran kota Singaraja. Mereka diamankan di Jalan Diponegoro, kawasan Pasar Anyar Buleleng, Senin (10/2/2020) pagi. Mirisnya dari empat orang gepeng yang diamankan hanya seorang yang dewasa, dua anak-anak yang masih SD dan seorang balita.
Usai diamankan, mereka langsung diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Buleleng untuk dipulangkan ke daerah asalnya. Komang Kumpul, 45, satu-satunya wanita dewasa, mengakui tiga anak yang masing-masing namanya disamarkan Ni Ketut Bunga, 12, Ni Nyoman Melati, 11 dan I Komang Subur, 4, adalah anak kandungnya. Ibu paruh baya ini mengaku baru datang ke Buleleng pada Minggu (10/2/2020) kemarin dengan mengajak ketiga anaknya untuk mencari bekal hari raya. Mereka mengaku naik angkutan dari Banjar Dinas Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu Karangasem hingga sampai di Buleleng.
Ni Ketut Bunga yang masih duduk di bangku kelas 5 dan Ni Nyoman Melati yang juga masih kelas 4 SD mengaku izin tidak masuk sekolah. Mereka memilih ikut dengan Komang Kumpul yang mengaku adalah ibu kandung mereka mengemis mencari bekal hari raya.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Buleleng, Luh Emi Suesti, mengatakan setelah diserahkan oleh Satpol PP para gepeng langsung dipulangkan ke daerah asalnya usai mendapatkan pembinaan dan makanan. Hanya saja sejauh ini dirinya pun tak menyangkal jika gepeng yang diamankan adalah wajah lama yang sudah berulang kali dipulangkan Dinas Sosial Kabupaten Buleleng.
Bahkan sejauh ini ada indikasi mereka sengaja datang pasca hari raya besar keagamaan dan merelakan dirinya terjaring razia Pol PP untuk diantarkan pulang dengan akomodasi gratis. “Kami terima tadi pukul 11.00 siang ini diamankan Satpol PP, sejauh ini nampaknya belum ada efek jera, kami juga tidak bisa melakukan penindakan karena tidak punya peraturan tertulis, hanya pembinaan sebelum dipulangkan,” jelas Kabid Emi Suesti.
Masalah sosial gepeng tidak hanya di Buleleng melainkan di seluruh Bali dan nasional masih menjadi pekerjaan rumah yang belum dapat terselesaikan dengan tuntas. Kasus yang sama cendrung terulang dilakukan oleh oknum yang sama tanpa ada efek jera.*k23
Usai diamankan, mereka langsung diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Buleleng untuk dipulangkan ke daerah asalnya. Komang Kumpul, 45, satu-satunya wanita dewasa, mengakui tiga anak yang masing-masing namanya disamarkan Ni Ketut Bunga, 12, Ni Nyoman Melati, 11 dan I Komang Subur, 4, adalah anak kandungnya. Ibu paruh baya ini mengaku baru datang ke Buleleng pada Minggu (10/2/2020) kemarin dengan mengajak ketiga anaknya untuk mencari bekal hari raya. Mereka mengaku naik angkutan dari Banjar Dinas Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu Karangasem hingga sampai di Buleleng.
Ni Ketut Bunga yang masih duduk di bangku kelas 5 dan Ni Nyoman Melati yang juga masih kelas 4 SD mengaku izin tidak masuk sekolah. Mereka memilih ikut dengan Komang Kumpul yang mengaku adalah ibu kandung mereka mengemis mencari bekal hari raya.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Buleleng, Luh Emi Suesti, mengatakan setelah diserahkan oleh Satpol PP para gepeng langsung dipulangkan ke daerah asalnya usai mendapatkan pembinaan dan makanan. Hanya saja sejauh ini dirinya pun tak menyangkal jika gepeng yang diamankan adalah wajah lama yang sudah berulang kali dipulangkan Dinas Sosial Kabupaten Buleleng.
Bahkan sejauh ini ada indikasi mereka sengaja datang pasca hari raya besar keagamaan dan merelakan dirinya terjaring razia Pol PP untuk diantarkan pulang dengan akomodasi gratis. “Kami terima tadi pukul 11.00 siang ini diamankan Satpol PP, sejauh ini nampaknya belum ada efek jera, kami juga tidak bisa melakukan penindakan karena tidak punya peraturan tertulis, hanya pembinaan sebelum dipulangkan,” jelas Kabid Emi Suesti.
Masalah sosial gepeng tidak hanya di Buleleng melainkan di seluruh Bali dan nasional masih menjadi pekerjaan rumah yang belum dapat terselesaikan dengan tuntas. Kasus yang sama cendrung terulang dilakukan oleh oknum yang sama tanpa ada efek jera.*k23
1
Komentar