Bawang Putih di Pasar Murah Hanya Rp 48.000 Per Kilogram
Jelang Hari Raya Galungan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan gelar pasar murah di depan Gedung I Ketut Maria pada Selasa (11/2).
TABANAN, NusaBali
Di pasar murah juga dijual bawang putih seharga Rp 48.000 per kilogram. Ketua Pelaksana TPID sekaligus Kabag Ekonomi Pemkab Tabanan I Gusti Putu Ekayana, menjelaskan jelang Hari Raya Galungan pasar murah digelar tiga hari pada 11, 12, dan 13 Februari 2020. “Mulai hari ini (kemarin) sudah berlangsung,” ujarnya.
Dikatakannya, sejumlah CSR digandeng. Bahkan Bulog menjual bawang putih yang belakangan ini mengalami lonjakan harga. Bawang putih yang di pasar harganya mencapai Rp 55 ribu per kg, di pasar murah dijual Rp 48 ribu per kg. “Kenaikan harga untuk bawang putih ini karena dampak pembatasan impor,” ucap Ekayana.
Selain bawang putih, lanjut Ekayana, di pasar murah juga dijual minyak goreng, gula, beras, gas elpiji, kerajinan tempat sembahyang dari kerang dan lain-lain.
Menurutnya pasar murah digelar bertujuan untuk menekan kenaikan harga jelang hari raya, dan bertujuan untuk mengendalikan inflasi daerah. “Intinya biar tidak ada kenaikan harga yang drastis,” tegasnya.
Selain menggelar pasar murah di kota, pasar murah juga menyasar kecamatan. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Tabanan sudah menggelar pasar murah di Kecamatan Marga, Penebel, dan nanti di Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri pada Jumat (14/2). “Pasar murah di Marga dan Penebel sudah digelar sebelumnya,” kata Ekayana.
Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, selain menggelar pasar murah, Pemkab Tabanan juga akan melakukan pengawasan pangan dan cek harga di pasar. “Kami akan kerja sama dengan polisi, pengawasan pangan bertujuan untuk mencegah terjadi kecurangan dari pedagang dan memberikan rasa aman bagi pembeli,” tandasnya. *des
Dikatakannya, sejumlah CSR digandeng. Bahkan Bulog menjual bawang putih yang belakangan ini mengalami lonjakan harga. Bawang putih yang di pasar harganya mencapai Rp 55 ribu per kg, di pasar murah dijual Rp 48 ribu per kg. “Kenaikan harga untuk bawang putih ini karena dampak pembatasan impor,” ucap Ekayana.
Selain bawang putih, lanjut Ekayana, di pasar murah juga dijual minyak goreng, gula, beras, gas elpiji, kerajinan tempat sembahyang dari kerang dan lain-lain.
Menurutnya pasar murah digelar bertujuan untuk menekan kenaikan harga jelang hari raya, dan bertujuan untuk mengendalikan inflasi daerah. “Intinya biar tidak ada kenaikan harga yang drastis,” tegasnya.
Selain menggelar pasar murah di kota, pasar murah juga menyasar kecamatan. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Tabanan sudah menggelar pasar murah di Kecamatan Marga, Penebel, dan nanti di Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri pada Jumat (14/2). “Pasar murah di Marga dan Penebel sudah digelar sebelumnya,” kata Ekayana.
Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, selain menggelar pasar murah, Pemkab Tabanan juga akan melakukan pengawasan pangan dan cek harga di pasar. “Kami akan kerja sama dengan polisi, pengawasan pangan bertujuan untuk mencegah terjadi kecurangan dari pedagang dan memberikan rasa aman bagi pembeli,” tandasnya. *des
1
Komentar