Latar Belakang Pendidikan Guru, Awali Karier Juga dengan Jadi Guru
Ni Wayan Giri Adnyani, Perempuan Bali yang Pegang Jabatan Penting di Kementerian Pariwisata
Saat kuliah semester V Jurusan Bahasa Inggris FKIP Unud, Wayan Giri Adnyani nyambi kerja dengan mengajar di salah satu SMA di Singaraja. Uniknya, Giri Adnyani bukannya mengajar Bahasa Inggris, tapi justru mata pelajaran PKK
JAKARTA, NusaBali
Dra Ni Wayan Giri Adnyani MSc CHE, 56, tidak pernah membayangkan bakal dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pasalnya, perempuan asal Desa Cau Blayu, Kecamatan Marga, Tabanan ini memikiki latar belakang pendidikan guru. Dia juga mengawali kariernya sebagai guru.
Menamatkan pendidikan dasar di SDN 14 Denpasar (tahun 1976) dan pendidikan menengah pertama di SMPN 2 Denpasar (1980), Wayan Giri Adnyani melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Denpasar (tamat 1983). Kemudian, Giri Adnyani menempuh pendidikan S1 Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unud di Singaraja (tamat 1988).
Setahun setelah menamatkan S1, Giri Adnyani bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP) Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kemudian berubah menjadi STP. Giri Adnyani mengikuti jejak kedua orangtuanya, pasangan I Wayan Gindil dan Ni Ketut Rupet. Sang ayah, Wayan Gindil, dulunya adalah guru di SDN 14 Denpasar. Sedangkan ibunya, Ketut Rupet, menjadi guru TK Dwi Tunggal Denpasar.
Namun, Giri Adnyani hanya 2 tahun mengarungi profesi sebagai guru, sejak 1989 hingga 1991. Habis itu, dia hijrah ke Jakarta mengikuti suaminya, I Nyoman Sutama, yang berdinas di Kementerian Pekerjaan Umum. Setelah hijrah ke Jakarta pada 1991, Giri Adnyani langsung diterima kerja sebagai staf di Pusdiklat Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Deparpostel).
Dua tahun kemudian, Giri Adnyani langsung naik jabatan ke Eselon IV dengan posisi sebagai Kasubdit Evaluasi Diklat Deparpostel pada 1993. Dari situlah kariernya terus menanjak, hingga kemudian ditempatkan di Bidang Kerjasama Luar Negeri Deparpostel. Karena bidang tugasnya menangani kerjasama multilateral, Giri Adnyani sering berkordinasi dengan organisasi-organisasi internasional maupun lembaga pariwisata PBB yang bermarkas di Madrid (Spanyol) dan UNESCO di Paris (Prancis).
Pada 2008, Giri Adnyani dipercaya menjadi Kepala Biro Luar Negeri Kementerian Pariwisata. Berselang 10 tahun kemudian, perempuan kelahiran Denpasar, 25 November 1964, ini diangkat menjadi Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Maritim, tepatnya Juli 2018. Terakhir, Giri Adnyani menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Januari-4 Februari 2020), sebelum kemudian dilantik menjadi Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 5 Februari 2020 lalu.
“Saya dulunya tak pernah menyangka akan dapat posisi penting di Kementerian Pariwisata. Sebab, latar belakang keluarga dan pendidikan saya adalah guru,” kenang Giri Adnyani saat ditemui NusaBali di ruang kerjanya di Lantai 11 Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Jumat (7/2) lalu.
Gir Adnyani merupakan anak sulung dari empat bersaudara pasangan I Wayan Gindil dan Ni Ketut Rupet. Setamat SMPN 2 Denpasar, Giri Adnyani memilih lanjutnya pendidikan menengah atas di SPG Negeri Denpasar, karena dia khawatir tidak bisa melanjutkan kuliah lantaran berasal dari keluarga sederhana. Dengan mengambil pendidikan SPG, dia berharap bisa langsung bekerja. Apalagi, saat Kelas II SPG, dia sudah praktek mengajar di SD.
Ternyata, setelah tamat SPG tahun 1983, Giri Adnyani bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, yakni Jurusan Bahasa Inggris FKIP Unud di Singaraja, Buleleng---yang kemudian berubah menjadi Undiksha Singaraja. “Saya memutuskan masuk ke Jurusan Bahasa Inggris agar kelak cepat bekerja,” cerita ibu tiga anak (Wayan Wicak Ananduta, 29, Made Pradnyana Utama, 22, dan Nyoman Satria Widnyana, 20) ini.
Ada pengalaman menarik Giri Adnyani selama kuliah di FKIP Singaraja. Saat masih duduk di Semeseter V, Giri Adnyani nyambi kerja dengan mengajar pada salah satu SMA di Singaraja. Uniknya, Giri Adnyani bukannya mengajar Bahasa Inggris, melainkan justru mata pelajaran PKK. Dia tidak mengalami kesulitan mengajar PKK, karena memang sejak lama suka menyulam dan membuat renda.
Sementara, setemat kuliah di FKIP Singaraja, Giri Adnyani langsung dapat kerja sebagai guru pengajar di BPLP Nusa Dua. Setelah 2 tahun jadi guru, selanjutnya Giri Adnyani hijrah ke Jakarta pada 1991 hingga diterima menjadi staf di Deparpostel---kini bernama Kementerian Pariwisata.
Kerja di Kementerian Pariwisata sekaligus membuka kesempatan bagi Giri Adnyani melanjutkan kuliah S2 Pariwisata di Universitas Black Hills State, Dakota Selatan, Amerika Serikat hingga tamat tahun 1996. Terakhir, Giri Adnyani mendapat gelar Certified Hospitality Educator (CHE) dari American Hotel & Lodging Association (Juli 2019). *k22
Menamatkan pendidikan dasar di SDN 14 Denpasar (tahun 1976) dan pendidikan menengah pertama di SMPN 2 Denpasar (1980), Wayan Giri Adnyani melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Denpasar (tamat 1983). Kemudian, Giri Adnyani menempuh pendidikan S1 Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unud di Singaraja (tamat 1988).
Setahun setelah menamatkan S1, Giri Adnyani bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP) Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kemudian berubah menjadi STP. Giri Adnyani mengikuti jejak kedua orangtuanya, pasangan I Wayan Gindil dan Ni Ketut Rupet. Sang ayah, Wayan Gindil, dulunya adalah guru di SDN 14 Denpasar. Sedangkan ibunya, Ketut Rupet, menjadi guru TK Dwi Tunggal Denpasar.
Namun, Giri Adnyani hanya 2 tahun mengarungi profesi sebagai guru, sejak 1989 hingga 1991. Habis itu, dia hijrah ke Jakarta mengikuti suaminya, I Nyoman Sutama, yang berdinas di Kementerian Pekerjaan Umum. Setelah hijrah ke Jakarta pada 1991, Giri Adnyani langsung diterima kerja sebagai staf di Pusdiklat Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Deparpostel).
Dua tahun kemudian, Giri Adnyani langsung naik jabatan ke Eselon IV dengan posisi sebagai Kasubdit Evaluasi Diklat Deparpostel pada 1993. Dari situlah kariernya terus menanjak, hingga kemudian ditempatkan di Bidang Kerjasama Luar Negeri Deparpostel. Karena bidang tugasnya menangani kerjasama multilateral, Giri Adnyani sering berkordinasi dengan organisasi-organisasi internasional maupun lembaga pariwisata PBB yang bermarkas di Madrid (Spanyol) dan UNESCO di Paris (Prancis).
Pada 2008, Giri Adnyani dipercaya menjadi Kepala Biro Luar Negeri Kementerian Pariwisata. Berselang 10 tahun kemudian, perempuan kelahiran Denpasar, 25 November 1964, ini diangkat menjadi Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Maritim, tepatnya Juli 2018. Terakhir, Giri Adnyani menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Januari-4 Februari 2020), sebelum kemudian dilantik menjadi Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 5 Februari 2020 lalu.
“Saya dulunya tak pernah menyangka akan dapat posisi penting di Kementerian Pariwisata. Sebab, latar belakang keluarga dan pendidikan saya adalah guru,” kenang Giri Adnyani saat ditemui NusaBali di ruang kerjanya di Lantai 11 Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Jumat (7/2) lalu.
Gir Adnyani merupakan anak sulung dari empat bersaudara pasangan I Wayan Gindil dan Ni Ketut Rupet. Setamat SMPN 2 Denpasar, Giri Adnyani memilih lanjutnya pendidikan menengah atas di SPG Negeri Denpasar, karena dia khawatir tidak bisa melanjutkan kuliah lantaran berasal dari keluarga sederhana. Dengan mengambil pendidikan SPG, dia berharap bisa langsung bekerja. Apalagi, saat Kelas II SPG, dia sudah praktek mengajar di SD.
Ternyata, setelah tamat SPG tahun 1983, Giri Adnyani bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, yakni Jurusan Bahasa Inggris FKIP Unud di Singaraja, Buleleng---yang kemudian berubah menjadi Undiksha Singaraja. “Saya memutuskan masuk ke Jurusan Bahasa Inggris agar kelak cepat bekerja,” cerita ibu tiga anak (Wayan Wicak Ananduta, 29, Made Pradnyana Utama, 22, dan Nyoman Satria Widnyana, 20) ini.
Ada pengalaman menarik Giri Adnyani selama kuliah di FKIP Singaraja. Saat masih duduk di Semeseter V, Giri Adnyani nyambi kerja dengan mengajar pada salah satu SMA di Singaraja. Uniknya, Giri Adnyani bukannya mengajar Bahasa Inggris, melainkan justru mata pelajaran PKK. Dia tidak mengalami kesulitan mengajar PKK, karena memang sejak lama suka menyulam dan membuat renda.
Sementara, setemat kuliah di FKIP Singaraja, Giri Adnyani langsung dapat kerja sebagai guru pengajar di BPLP Nusa Dua. Setelah 2 tahun jadi guru, selanjutnya Giri Adnyani hijrah ke Jakarta pada 1991 hingga diterima menjadi staf di Deparpostel---kini bernama Kementerian Pariwisata.
Kerja di Kementerian Pariwisata sekaligus membuka kesempatan bagi Giri Adnyani melanjutkan kuliah S2 Pariwisata di Universitas Black Hills State, Dakota Selatan, Amerika Serikat hingga tamat tahun 1996. Terakhir, Giri Adnyani mendapat gelar Certified Hospitality Educator (CHE) dari American Hotel & Lodging Association (Juli 2019). *k22
1
Komentar