Polisi Identifikasi Komplotan Pelaku Serang Siswa SMP
Pihak kepolisian sudah mengidentifikasi kelompok pria bercadar pelaku penyerangan bersenjata di depan Alfa Mart Jalan Gatot Subroto Barat Wilayah Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Rabu (10/8) dinihari, yang melukai tiga siswa SMP.
Dagang Nasi Jinggo Kenali Wajah Pelaku
DENPASAR, NusaBali
Komplotan pelaku teridentifikasi berjumlah 6-10 orang, rata-rata menggunakan motor Scoopy dan Honda Beat. Identifikasi ini terungkap setelah Unit Reskrim Polsek Kuta Utara memeriksa pedagang nasi jinggo di seputran lokasi TKP yang menyaksikan isniden penyerangan tersebut, Jumat (12/8) pagi. Dalam pemeriksaan kemarin, saksi kunci yang jualan nasi jinggo ini mengaku bisa mengenali wajah para pelaku. Hanya saja, saksi ini tidak bisa mengingat secara jelas, sebelum orangnya ditangkap polisi.
"Si saksi (pedagang nasi jinggo) mengaku bisa mengenali wajah pelaku. Untuk men-deskripsikannya, dia sedikit kesulitan. Makanya, kalau polisi menunjukan wajah pelaku kepadanya, baru dia bisa memastikan," ungkap Kanit Reskrim Polsek kuta Utara, Iptu Julkipli Ritonga, kepada wartawan, Jumat kemarin.
Saat insiden penyerangan terjadi, Rabu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita, saksi tersebut mengaku melihat 6-10 pelaku yang rata-rata naik motor Scoopy dan Beat. Bahkan, saksi mengenali bentuk tubuh para pelaku. Kepada petugas, pelaku mengaku sepintas aksi brutal para pelaku menebas dan menembakan senjata kepada para korban. "Melihat adegan brutal itu, saksi ini langsung kabur. Tapi, yang jelas, dia sempat melihat wajah para pelaku," beber Ritonga.
Disinggung soal kemungkinan dibuat sketsa wajah komplotan pelaku penyerangan siswa SMP, menurut Ritonga, hal itu memang dilakukan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan meminta pihak terkait untuk mengambarkan sketsa wajah para pelaku. Sketsa wajah itu kemudian akan ditunjukkan kepada saksi kunci tadi.
Dikonfirmsi secara terpisah, Jumat kemarin, Kapolres Badung AKBP Ruddy Setiawan menyatakan tim dari Sat Reskrim Polres Badung juga sudah dilibatkan dalam mengungkap kasus penyerangan yang melukai tiga siswa SMP ini. Menurut Kapolres Rudy Setiawan, Tim Sat Reskrim Polres Badung sifatnya mem-back up penyelidikan kasus ini agar cepat terungkap. "Intinya, kita memback-up penuh kasus ini supaya cepat terungkap," tandas Ruddy Setiawan.
Tiga siswa SMP yang jadi korban penyerangan kelompok pria bercadar, sebagaimana diberitakan, masing-masing Putu Ngurah Bagus Rama Wimaya, 14, I Putu Krisna Adinata, 13, dan I Komang Adi, 14. Korban Bagus Rama Wijaya bahkan masih dirawat di RS Sanglah, Kamis (11/8), karena harus menjalani tindakan operasi pemasangan pen di lengan kanannya yang luka parah.
Korban Bagus Rama Wijaya sendiri sempat menceritakan sekilas kejadian berdarah yang menimpanya kepada NusaBali. Semula, korban Putu Krisna Adinata yang diserang di depan Alfa Mart Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, Rabu dinihari pukul 02.00 Wita. Setelah rekannya diserang, Bagus Rama Wijaya yang ketakutan, berusaha menyelamatkan diri. Namun, siswa SMP yang tinggal di Jalan Cokroaminoto, Gang Bangau Denpasar ini ikut dikejar dan diserang saat berupaya menyelamatkan diri.
Bagus menceritakan, saat itu dia terluka akibat tebasan bersama tiga temannya: Komang Adi, Andi, dan Anom. Bagus kala itu berboncengan dengan Andi menggunakan motor Scoopy, sedangkan motor Beat warna putih miliknya dibawa Komang Adi boncengan dengan Anom.
Menurut Bagus, Komang Adi yang lebih dulu terkena tebasan, tidak diketahui bagaimana nasibnya, karena mereka berpencar menyelamatkan diri masing-masing. "Kami sudah pisah saat kejadian itu. Sudah tidak tahu siapa-siapa lagi, pokoknya menyelamatkan diri saja. Tahu-tahu, Komang Adi malah ketemu saya sudah di sini (RS Sanglah)," kenang Bagus. * da
DENPASAR, NusaBali
Komplotan pelaku teridentifikasi berjumlah 6-10 orang, rata-rata menggunakan motor Scoopy dan Honda Beat. Identifikasi ini terungkap setelah Unit Reskrim Polsek Kuta Utara memeriksa pedagang nasi jinggo di seputran lokasi TKP yang menyaksikan isniden penyerangan tersebut, Jumat (12/8) pagi. Dalam pemeriksaan kemarin, saksi kunci yang jualan nasi jinggo ini mengaku bisa mengenali wajah para pelaku. Hanya saja, saksi ini tidak bisa mengingat secara jelas, sebelum orangnya ditangkap polisi.
"Si saksi (pedagang nasi jinggo) mengaku bisa mengenali wajah pelaku. Untuk men-deskripsikannya, dia sedikit kesulitan. Makanya, kalau polisi menunjukan wajah pelaku kepadanya, baru dia bisa memastikan," ungkap Kanit Reskrim Polsek kuta Utara, Iptu Julkipli Ritonga, kepada wartawan, Jumat kemarin.
Saat insiden penyerangan terjadi, Rabu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita, saksi tersebut mengaku melihat 6-10 pelaku yang rata-rata naik motor Scoopy dan Beat. Bahkan, saksi mengenali bentuk tubuh para pelaku. Kepada petugas, pelaku mengaku sepintas aksi brutal para pelaku menebas dan menembakan senjata kepada para korban. "Melihat adegan brutal itu, saksi ini langsung kabur. Tapi, yang jelas, dia sempat melihat wajah para pelaku," beber Ritonga.
Disinggung soal kemungkinan dibuat sketsa wajah komplotan pelaku penyerangan siswa SMP, menurut Ritonga, hal itu memang dilakukan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan meminta pihak terkait untuk mengambarkan sketsa wajah para pelaku. Sketsa wajah itu kemudian akan ditunjukkan kepada saksi kunci tadi.
Dikonfirmsi secara terpisah, Jumat kemarin, Kapolres Badung AKBP Ruddy Setiawan menyatakan tim dari Sat Reskrim Polres Badung juga sudah dilibatkan dalam mengungkap kasus penyerangan yang melukai tiga siswa SMP ini. Menurut Kapolres Rudy Setiawan, Tim Sat Reskrim Polres Badung sifatnya mem-back up penyelidikan kasus ini agar cepat terungkap. "Intinya, kita memback-up penuh kasus ini supaya cepat terungkap," tandas Ruddy Setiawan.
Tiga siswa SMP yang jadi korban penyerangan kelompok pria bercadar, sebagaimana diberitakan, masing-masing Putu Ngurah Bagus Rama Wimaya, 14, I Putu Krisna Adinata, 13, dan I Komang Adi, 14. Korban Bagus Rama Wijaya bahkan masih dirawat di RS Sanglah, Kamis (11/8), karena harus menjalani tindakan operasi pemasangan pen di lengan kanannya yang luka parah.
Korban Bagus Rama Wijaya sendiri sempat menceritakan sekilas kejadian berdarah yang menimpanya kepada NusaBali. Semula, korban Putu Krisna Adinata yang diserang di depan Alfa Mart Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, Rabu dinihari pukul 02.00 Wita. Setelah rekannya diserang, Bagus Rama Wijaya yang ketakutan, berusaha menyelamatkan diri. Namun, siswa SMP yang tinggal di Jalan Cokroaminoto, Gang Bangau Denpasar ini ikut dikejar dan diserang saat berupaya menyelamatkan diri.
Bagus menceritakan, saat itu dia terluka akibat tebasan bersama tiga temannya: Komang Adi, Andi, dan Anom. Bagus kala itu berboncengan dengan Andi menggunakan motor Scoopy, sedangkan motor Beat warna putih miliknya dibawa Komang Adi boncengan dengan Anom.
Menurut Bagus, Komang Adi yang lebih dulu terkena tebasan, tidak diketahui bagaimana nasibnya, karena mereka berpencar menyelamatkan diri masing-masing. "Kami sudah pisah saat kejadian itu. Sudah tidak tahu siapa-siapa lagi, pokoknya menyelamatkan diri saja. Tahu-tahu, Komang Adi malah ketemu saya sudah di sini (RS Sanglah)," kenang Bagus. * da
1
Komentar