Distan Imbau Masyarakat Cek Kesehatan Hewan dan Daging Sebelum Disembelih
Menjelang Hari Raya Galungan, Buda Kliwon Dungulan, Rabu (18/2), Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar gencar mengingatkan masyarakat Denpasar untuk memeriksa kesehatan hewan dan daging babi yang akan disembelih untuk dikonsumsi saat penampahan Galungan.
DENPASAR, NusaBali
Hal itu dilakukan mengingat babi masih rentan dengan adanya virus yang saat ini terjadi di beberapa wilayah di Bali.
"Semua pihak agar selalu meningkatkan koordinasi, informasi dan edukasi agar pengolahan daging dapat dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan sanitasi yang ada, serta kepada konsumen agar tidak mengkonsumsi daging mentah (belum dimasak), sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam mengkonsumsi daging saat perayaan Hari Suci Galungan," ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, Kamis (13/2).
Terkait dengan adanya isu maraknya kematian babi belakangan ini, Ambara menekankan bahwa masyarakat hendaknya tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging babi. Hal ini lantaran penyebab kematian pada babi tersebut tidak bersifat zoonosis atau tidak menularkan penyakit dari hewan ke manusia. Sehingga daging babi aman dikonsumsi sepanjang pengolahanya tepat dan dimasak sempurna dengan suhu diatas 70 drajat celcius. Selain itu, Distan Kota Denpasar melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga rutin melaksanakan pengecekan kesehatan hewan di peternakan, kesehatan daging di pasar dan pengecekan post morthem dan ante morthem.
Sementara saat dikonfirmasi terpisah, Kasubag Tata Usaha RPH Kota Denpasar, AA Mayun menjelaskan bahwa RPH Kota Denpasar dalam menunjang kelancaran pemotongan hewan jelang hari besar keagamaan senantiasa melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kesehatan hewan yang akan disembelih. Sehingga hewan yang disembelih nantinya menghasilkan daging yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Hal ini menurut Agung Mayun dilakukan dengan pemeriksaan secara rutin terhadap hegien dan sanitasi, baik pemeriksaan hewan sebelum dipotong (antemortem) maupun pemeriksaan daging hasil pemotongan (postmortem). "Hal ini tidak lain adalah untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat dalam mengkonsumsi pangan asal hewan (PAH), khususnya daging babi yang sehat, aman dan utuh," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya memprediksi akan terjadi lonjakan permohonan pemotongan hewan di RPH Kota Denpasar. Peningkatan tersebut diprediksi mencapai 200 persen dibanding hari biasa yang hanya 100-125 ekor/hari. “Iya kami prediksi akan terjadi peningkatan yang signifikan, hal ini dikarenakan meningkatkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemotongan hewan di RPH, selain alasan kesehatan, pelaksanaan yang simpel juga menjadi alasan,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini dalam rangka menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan, pihaknya turut menyiagakan 14 orang tenaga pemotong hewan yang terlatih dan berpengalaman. Selain itu, turut disiagakan 6 orang tenaga dokter hewan yang menangani pemeriksaan antemortem (hewan sebelum disembelih) dan postmortem (hewan setelah disembelih). "Masyarakat yang akan menyembelih sendiri diharapkan berkordinasi dengan RPH dan Distan Kota Denpasar jika penyembelihan tidak dilaksanakan di RPH, sehingga kesehatan, heygin dan sanitasi dari hewan yang akan disembelih dapat tetap terjaga," tandasnya. *mis
"Semua pihak agar selalu meningkatkan koordinasi, informasi dan edukasi agar pengolahan daging dapat dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan sanitasi yang ada, serta kepada konsumen agar tidak mengkonsumsi daging mentah (belum dimasak), sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam mengkonsumsi daging saat perayaan Hari Suci Galungan," ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, Kamis (13/2).
Terkait dengan adanya isu maraknya kematian babi belakangan ini, Ambara menekankan bahwa masyarakat hendaknya tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging babi. Hal ini lantaran penyebab kematian pada babi tersebut tidak bersifat zoonosis atau tidak menularkan penyakit dari hewan ke manusia. Sehingga daging babi aman dikonsumsi sepanjang pengolahanya tepat dan dimasak sempurna dengan suhu diatas 70 drajat celcius. Selain itu, Distan Kota Denpasar melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga rutin melaksanakan pengecekan kesehatan hewan di peternakan, kesehatan daging di pasar dan pengecekan post morthem dan ante morthem.
Sementara saat dikonfirmasi terpisah, Kasubag Tata Usaha RPH Kota Denpasar, AA Mayun menjelaskan bahwa RPH Kota Denpasar dalam menunjang kelancaran pemotongan hewan jelang hari besar keagamaan senantiasa melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kesehatan hewan yang akan disembelih. Sehingga hewan yang disembelih nantinya menghasilkan daging yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Hal ini menurut Agung Mayun dilakukan dengan pemeriksaan secara rutin terhadap hegien dan sanitasi, baik pemeriksaan hewan sebelum dipotong (antemortem) maupun pemeriksaan daging hasil pemotongan (postmortem). "Hal ini tidak lain adalah untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat dalam mengkonsumsi pangan asal hewan (PAH), khususnya daging babi yang sehat, aman dan utuh," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya memprediksi akan terjadi lonjakan permohonan pemotongan hewan di RPH Kota Denpasar. Peningkatan tersebut diprediksi mencapai 200 persen dibanding hari biasa yang hanya 100-125 ekor/hari. “Iya kami prediksi akan terjadi peningkatan yang signifikan, hal ini dikarenakan meningkatkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemotongan hewan di RPH, selain alasan kesehatan, pelaksanaan yang simpel juga menjadi alasan,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini dalam rangka menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan, pihaknya turut menyiagakan 14 orang tenaga pemotong hewan yang terlatih dan berpengalaman. Selain itu, turut disiagakan 6 orang tenaga dokter hewan yang menangani pemeriksaan antemortem (hewan sebelum disembelih) dan postmortem (hewan setelah disembelih). "Masyarakat yang akan menyembelih sendiri diharapkan berkordinasi dengan RPH dan Distan Kota Denpasar jika penyembelihan tidak dilaksanakan di RPH, sehingga kesehatan, heygin dan sanitasi dari hewan yang akan disembelih dapat tetap terjaga," tandasnya. *mis
Komentar